Share

BAB 10

Penulis: Mustika Jenar
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-25 07:47:40

Secepatnya aku memacu motornya kembali ke tempat kerja

Sesampai di tempat bengkel, terlihatnya pak Yahya duduk di bangku panjang yang disediakan untuk pelanggan

Kusalami pak Yahya, segera mempersilahkan ke tempat ruanganku, kupersilahkan duduk segera kuambilkan minuman dingin yang ada di show cash pendingin yang ada di ruangan itu,

“Baik pak memangnya ada perlu apa?” Tanyaku sopan

Nampak pak Yahya membenarkan posisi duduknya, kemudian berdehem

“Begini dek, apa adek belum bisa menjawab tawaran saya dulu?” Tanya pak Yahya to the point, tapi dengan suara yang terlihat hati-hati

Degg

aku baru ingat, sekitar dua tahun lalu pak Yahya, yang satu kampung dengan ibuku ini menawarkan putrinya untuk kunikahi, tapi aku beralasan belum siap, aku ingin beli rumah dulu, dan sekarang beliau menanyakan kembali ikhwal itu, secara kan aku sekarang sudah punya rumah, tak kusangka pak Yahya kekeh menunggu diriku

“Maaf dek, dengan tidak tahu malunya saya menanyakan kembali, tapi saya juga tidak memaksa dek Darto, seandainya saat ini dek Darto belum juga siap, maka saya akan mencarikan jodoh yang lain” kata pak Yahya

“kebetulan kemarin ada yang melamar ke saya, tapi saya perlu memastikan kalau dek Darto tidak juga siap, maka akan kami terima lamaran dari orang lain” lanjut pak Yahya

Aku sedikit bingung dengan tawaran kedua pak Yahya ini, entah mengapa, selama ini belum ada seorang gadispun yang membuatku bergetar hingga memutuskan menikah dengannya, apalagi putri dari pak Yahya ini aku belum pernah bertemu, hanya diberi foto sama pak Yahya.

Sedangkan putri pak Yahya ini, lulus SMP sudah di pondokkan, dan menurut cerita pak Yahya setelah lulus MAN setara SMA di pondokan; putrinya meneruskan kuliah di Universitas Islam, dan sekarang mengajar di SD dekat kampung ibuku

Mengingat latar belakang pendidikannya sebenarnya aku agak speechless,

‘apa yang dilihat pak Yahya akan diriku?’ sungguh aku tidak mengerti

Mengingat kembali akan keinginan ibu yang mengharapkan aku segera menikah, agar ada yang merawat diriku kata ibu, sebenarnya tawaran ini patut dipertimbangkan, toh umurku juga sudah mencukupi

“Bagaimana dek, apa jawabanmu?” Tanya pak Yahya mengagetkanku, yang ternyata dari tadi termenung,

“Bolehkah saya berunding dulu dengan ibu saya pak?”

“Baik dek secepatnya saya menunggu jawaban adek”

“Sebaiknya saya pamit, maaf telah mengganggu” kata pak Yahya berdiri terus berlalu setelah mengucap salam

“Ah nggak lah pak,”

“Sama-sama, hati-hati” sambungku berbasa-basi sebagai etika ketimuran

***

Sekitar jam lima sore, Darto pulang kerja

Sampai di depan pagar, dia membukanya dengan hati-hati, menjaganya agar tidak menimbulkan suara, dengan perlahan-lahan pula dia membuka pintu, dengan hati deg-degan dia melangkahkan kaki masuk, diamatinya ruang tamu, tidak ada sesuatupun yang mencurigakan, lanjut ke dapur, dilihatnya juga tidak ada sesuatu yang mencurigakan, dengan langkah tetap perlahan dan nyaris tak bersuara dia naik katas kamarnya, kamar yang kosong dibuka dengan hati berdebar-debar, setelah terbuka juga dia tidak menemukan hal aneh, kemudian dia melangkah nenuju kamarnya, dibukanya juga kamarnya dengan penuh waspada, kalau-kalau ada kejutan dari hantu itu,

Dan... jeng…jeng…

Ah... leganya, akhirnya hantu itu dapat kuusir juga’ gumam Darto saat tidak ada kejadian apapun yang mencurigakan

Di hempaskannya tubuhnya di kasur dengan penuh kelegaan

Dia tersenyum-senyum sendiri expresinya bangga atas keberhasilan mengusir hantu

Tanpa terasa matanya sedikit-sedikit mulai berat,

Darto terkejut ada sesosok wanita duduk di tepi ranjangnya, wanita itu memandangnya sambil tersenyum ramah,

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • BERCINTA DENGAN HANTU   182

    Mereka melihat di depan ada seorang nenek dengan berkebaya kuno dan memakai jarik, yang berjalan tenang menyeberang jalan. Yai Sepuh menyipitkan matanya mengamati orang itu, sedetik kemudian matanya melebar, dadanya berdebar-debar. "Mungkinkah dia,?” batin yai Sepuh "Mbok Rah! " "Rah! " Darto dan yai sepuh berseru bersamaan. Darto kaget dengan seruan yai sepuh, demikian juga yai sepuh terkejut dengan seruan Darto, sontak mereka saling memandang "Kamu mengenalnya nak Darto?" "Ysi Sepuh mengenalnya? " Darto dan yai sepuh saling bertanya bersamaan "Ingeh yai beliau ikut dirumah kami beberapa bulan, kamarnya yang kita temukan botol keramat itu yai" Darto menjelaskan sedangkan yai sepuh manggut-manggut, sambil mengelus-elus janggutnya, sedetik kemudian mereka saling bertatapan dengan mata membulat, "Kita harus menangkapnya!" teriak mereka Darto dan yai sepuh bersamaan, Tanpa komando mereka berdua segera melompat keluar dari mobil dan berlari mengejar orang yang di maksud, me

  • BERCINTA DENGAN HANTU   181

    “LEMPAR...,” suaranya melengking tinggi, tapi tertelan suara ombak yang menderu-deru, meski demikian ustad Reyhan yang memegang botol sangat sigap, segera dia melempar botol itu, tepat saat percikan air laut sudah menghantam bibir batu karang tempat mereka berpijak, ombak itu seperti makhluk laut yang sangat besar dan mengerikan “ALLAHUAKBAR...,” teriak guru dan murid itu bersamaan. SWING... CLUNG Botol itu terlempar tepat di tengah ceruk omba, yai Sepuh dan ustad yang lain berdiri kokoh di bibir tebing, sarung mereka berkibar kibar, di tengah suara ombak yang menderu-deru, masih dengan posisi yang sama ombak itu seakan hendak mencaplok mereka, puncak ombak itu bertahan di atas kepala mereka tapi seolah ada yang manahan, ustad Daru mengalunkan adzan dengan nada yang indah, sedangkan yang lain memejamkan mata dan mendengar dengan khidmat, tidak mempedulikan sekitar dimana alam seolah sedang bergejolak, “......LAA ILAAHA ILLALLAAH” ustad Danu menyelesaikan adzan dan segera menengadah

  • BERCINTA DENGAN HANTU   180

    "Botol itu, botol itu, botol itu," gagap ustad Reihan sambil jarinya menunjuk di tempat botol itu diletakkan,HA...!Semua orang dalam mobil itu tersentak, matanya membelalak, mulutnya melongo, Tak terkecuali Darto sangat terkejut, hatinnya sungguh tergetar, dia takut, kalau-kalau botol itu hilang, lalau terjatuh di tangan orang jahat, atau botol itu pecah lalu penghuninya bebas bergentayangan, dia jadi ngeri, bagaimana dengan nasibnya. ‘Astaghfirullahhaladzim, kalian itu diuji sedikit saja sudah melupakan Allah, kita pasrahkan dan minta sama Allah, ingat tak selembar daun jatuh tanpa seijin Allah, dan apabila botol itu benar-benar hilang, itu berarti memang seijin Allah, mari kita berdoa dan berikhtiar, tenangkan hati kalian, ayo kita cari dengan tenang, karena saat kita panik atau marah, setan menutup mata kita,” tutur yai Sepuh tenang dan bijak, ASTAGHFIRULLAHHAADZYM Seru semua orang itu bersamaan, kemudian dengan tanpa komando mereka semua mengatur nafas agar lebih tenang, “A

  • BERCINTA DENGAN HANTU   179

    DUARRRR ASTAGFIRULLAHAADZIM ... ALLAHUAKBAR seru semua penumpang mobil Mobil bergetar hebat, Darto yang memegang kemudi sampai tangannya terasa kesemutan, Spontan Darto menginjak rem, Ciiiiiiiiit BRUAKKK BRAK BRAK Darto dan semua penumpang saling berpandangan, mata mereka tampak terkejut, "Bagaimana ini Yai sepuh?" tanya Darto dengan suara bergetar, hatinya masih berdebar karena kaget, sedangkan penumpang yang lain hanya terdiam, semua nampak tegang, yah nampaknya sedang terjadi tabrakan beruntun, "Sabar dulu, kita diam dulu, anak-anakku, mari kita berdoa sama-sama, mohon petunjuk dan perlindungan sama Allah SWT, agar kita deberi jalan keluar yang terbaik" titah Yai sepuh pada semua yang ada dalam mobil, "Siap Yai, laksanakan dawuh" serempak para ustad murid Yai Sepuh menjawab, Yai sepuh segera melaksanakan sholat sunah dalam mobil, diikuti oleh para santrinya itu, tak terkecualli Darto, seusai sholat Yai Sepuh memanjatkan doa, suasana namapak hening dan mencekam, nyaris tid

  • BERCINTA DENGAN HANTU   178

    PRUANGSemua tersentakASTAGHFIRULLAHHAADZIMSeru mereka semua bersamaan dan menoleh kearah sumber suara, dan tanpa komando mereka semua menuju ke arah sumber suara itu, betapa terkejutnya mereka dengan apa yang, terjadiUstad Danu sedang terpaku melihat pecahan beling dengan kuah yang berserakan di lantai, sementara Susi berjongkok memunguti pecahan beling,“Ya ampun mbak Susi, kenapa, apa mbak Susi, kurang enak badan ...?” seru Ninik khawatir, ikutan jongkok, dia melihat wajah Susi pucat, bahkan dilihatnya tangannya bergetar,“Eh, oh, nggak mbak Ninik, sa ... sa ... sa ....” Susi gugup hingga sulit menyelesaikan kata-katanya.Dalam hati Susi sangat malu sekali dengan kejadian itu, tanpa mereka ketahui dalam hati Susi sangat merutuki kecerobohannya sendiri, hanya karena tadi tanpa sengaja berpapasan dengan ustad Danu yang keluar dari kamar kecil, dia jadi gugup, dadanya berdetak dengan kencang, entah masih shok dengan kejadian waktu adegan pusaka atau hal lain, yang jelas dia begitu

  • BERCINTA DENGAN HANTU   177

    Yai Sepuh melihat gelagat Darto, dia bisa memahami gestur Darto yang salah tingkah,“Hmm, baiklah, saya akan bicara berdua dengan nak Darto,” ujar Yai Sepuh, sontak membuat tim rukyah mengernyitkan dahi, tapi mereka sangat percaya Yai Sepuh punya perhitungan dan alasan sendiri,“Apakah kita bisa bicara berdua Nak Darto, bisa kita disiapkan kamar?” lanjut Yai Sepuh,“Baik Yai, mari ikut saya” ujar Darto, dia sedikit terkejut dengan manuver Yai sepuh, seolah tahu apa yang diresahkan olehnya,Segera Yai Sepuh mengikuti langkah Darto menuju mushola keluarga yang, dan segera menutup pintunya, kemudian mereka bersila berhadapan,“Dek Darto, aku tahu, kamu mengenal wanita dalam lukisan itu bukan?” tanya yai Sepuh lembut tanpa penekanan, dia ingin Darto terbuka dengan suka rela,“I_ya Yai ... “ jawab Darto gagap sambil menunduk, ada perasaan campur aduk, dia malu sekali mengingat masa gelap itu“Apa hubungannya denganmu?” cecar Yai Sepuh lagi, tetap dengan mode lembut.“saya, saya ... “ Darto

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status