Share

BAB 6

Penulis: Mustika Jenar
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-23 22:02:33

GRUBYAK,,,,

Aku mengelus-ngelus bokongku yang terasa agak sakit, dan kepalaku juga sedikit sakit, yang ternyata terantuk ujung meja, ternyata aku yang jatuh dari sofa, terus di mana gadis itu

'Aish..... ternyata aku sedang mimpi tadi, tapi kog seperti nyata ya' pikirku

'Ah sudahlah, biar tidur normal dan gak kaku semua nih badan saat bangun, aku tidur di kasur kamarku aja' batinku

Aku bangun melangkahkan kaki menuju kamarku, tanganku masih saja mengelus-elus kepala yang benjol, kuhempaskan tubuhku mencari posisi yang enak, kuraih guling dan kupeluk, lalu kutarik selimut sampai kebatas leher, menghalau dingin,

Kupejamkan mata ini dengan nyaman. agar besok pagi badanku segar, dan kuagendakan untuk belanja kebutuhan dapur, mengisi kulkas, agar klo sewaktu-waktu aku lapar ada yang kumasak dan kumakan

***

Hari masih pagi, sekitar pukul 5, Darto mengerjapkan matanya, mencoba membuka mata, kesadarannya belum sepenuhnya kembali, samar-samar dia mendengar suara pintu kamar di buka terus ditutup kembali, Darto spontan menoleh kearah pintu yang sudah  tertutup kembali,

Tiba-tiba bulu kuduknya merinding

‘apa aku sedang berhalusinasi ya’ pikirnya

Darto segera menggeliatkan tubuhnya, dan segera mandi, mau ke pasar tradisional, untuk belanja sayur dan ikan, kopi teh dan susu juga belum ada persediaan di dapur, 

Setelah ritual mandi dan bergantai pakaian santai dengan celana army selutut yang banyak sakunya, dia turun dengan santai.

Dia ambil motornya, dikeluarkan dari garasi, dan segera dia melaju menuju pasar, yang jaraknya sekitar satu Km dari rumahnya, 

Dia belanja segala keperluannya, dia sekarang menenteng dua tas kresek besar ditangan kanan kirinya, dan segera pulang setelah semua kebutuhannya terbeli

Saat sepeda sudah masuk di gang kampungnya, dia berpapasan dengan beberapa warga kampung, yang belum dia kenal, dia hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum ramah, 

'Aku belum sempat sowan ke pak RT, dan silaturrohmi dengan tetangga-tetangga, ntar sore aku akan lakukan, biar kenal dengan tetangga-tetangga' batin Darto

Memang begitulah seharusnya, sebagai warga kampung baru, harusnya memperkenalkan diri ke warga, dan tetangga, sehingga terjalin kekeluargaan, dan keharmonisan dalam bertetangga.

Darto memarkirkan motornya, melangkah masuk rumah dengan santai, ditaruhnya barang belanjaanya di atas meja dapur baru yang dibelinya kemarin, meja makan ini menyatu dengan dapur, terletak di tengah dapur, dengan rak-rak dapur yang menempel di dinding melingkar di sisi ruangan.

Darto melangkahkan kaki keatas, untuk mandi lagi, tadi di pasar, bajunya, kecipratan air ikan saat dia memilih-milih ikan, baunya amis, dan juga berniat mandi lagi, karena keringat membuat badannya terasa lengket, di pasar tadi dia berjubelan berdesak-desakan, sangat panas dan bau campur aduk, bau sayuran busuk, amisnya ikan dan lain-lain berbaur jadi satu

Setelah mandi dan berganti baju, Darto turun berniat untuk melanjutkan kegiatan, untuk menata belanjaanya di tempat yang seharusnya.

Sesampai di ruang dapur dia menuju meja makan, 

"Ha....!" serunya,

Darto terkejut, heran, barang belanjaanya, tidak ada.... dia melongok ke bawah meja, barangkali jatuh, ternyata juga tidak ada,

Dia edarkan pandangannya  kesekeliling, dia tersenyum saat melihat barang-barang belanjaanya sudah tertata rapi

Kopi, gula, susu, ada di toples di rak dapur,

Darto melangkah pelan menuju kulkas, ia yakin, sayur-mayur, buah dan ikan yang tadi dibelinya juga sudah ditata di dalam kulkas, dibukanya kulkas itu, dia kembali tersenyum, sayur, buah, ikan juga sudah tertata rapi, 

‘Hmm bener kan dugaanku,’ lihat isi kulkas yang rapi

‘Hmm... pasti ada yang mau ngeprank nih,’ batin Darto

"Hoy.... gak usah sembunyi, aku tahu, kamu mau ngeprank aku ya?, nama kontenmu apa biar aku subscribe dah!” seru Darto sambil mata mengedar ke sekeliling, barangkali ada yang sedang bersembunyi,

"Siapapun kamu, ku ucapkan terimakasih ya, sudah bantuin aku dari kemarin" seru Darto lagi, tidak ada jawaban, atau gerakan mencurigakan, hening, 

"Maaf ya, aku tidak punya waktu untuk bermain, soalnya aku mau berangkat kerja, pulang sekitar jam 5 sore, kalo, ngeprank sekalian ya, nanti pas aku pulang, sudah ada makanan di meja" seru Darto sambil cengar-cengir sendiri,

'Hihihihi' Darto senyum geli dengan permintaanya yang mengada-ada.

"Sudah deh aku berangkat dulu" teriak Darto berharap orang yang lagi sembunyi mendengar, atau menjawabnya

“Oh ya, nama chanelmu apa?, nanti aku subscribe dah, pasti tentang prank-prank ya?” Darto mengulang pertanyaannya tadi

“yuk dah aku berangkat……! Seru Darto sambil melangkah pergi

Saat menutup pagar, sudut mata Darto melihat tak sengaja, gorden jendela tersingkap sedikit, saat dia hendak menajamkan pandangannya, gorden itu tertutup kembali, Darto sedikit mengernyit,

‘apa mungkin aku salah lihat ya?, dalam rumah apa mungkin ada angin?’ pikir Darto

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Youe
wwwkkkkk subscribe ngomong sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • BERCINTA DENGAN HANTU   182

    Mereka melihat di depan ada seorang nenek dengan berkebaya kuno dan memakai jarik, yang berjalan tenang menyeberang jalan. Yai Sepuh menyipitkan matanya mengamati orang itu, sedetik kemudian matanya melebar, dadanya berdebar-debar. "Mungkinkah dia,?” batin yai Sepuh "Mbok Rah! " "Rah! " Darto dan yai sepuh berseru bersamaan. Darto kaget dengan seruan yai sepuh, demikian juga yai sepuh terkejut dengan seruan Darto, sontak mereka saling memandang "Kamu mengenalnya nak Darto?" "Ysi Sepuh mengenalnya? " Darto dan yai sepuh saling bertanya bersamaan "Ingeh yai beliau ikut dirumah kami beberapa bulan, kamarnya yang kita temukan botol keramat itu yai" Darto menjelaskan sedangkan yai sepuh manggut-manggut, sambil mengelus-elus janggutnya, sedetik kemudian mereka saling bertatapan dengan mata membulat, "Kita harus menangkapnya!" teriak mereka Darto dan yai sepuh bersamaan, Tanpa komando mereka berdua segera melompat keluar dari mobil dan berlari mengejar orang yang di maksud, me

  • BERCINTA DENGAN HANTU   181

    “LEMPAR...,” suaranya melengking tinggi, tapi tertelan suara ombak yang menderu-deru, meski demikian ustad Reyhan yang memegang botol sangat sigap, segera dia melempar botol itu, tepat saat percikan air laut sudah menghantam bibir batu karang tempat mereka berpijak, ombak itu seperti makhluk laut yang sangat besar dan mengerikan “ALLAHUAKBAR...,” teriak guru dan murid itu bersamaan. SWING... CLUNG Botol itu terlempar tepat di tengah ceruk omba, yai Sepuh dan ustad yang lain berdiri kokoh di bibir tebing, sarung mereka berkibar kibar, di tengah suara ombak yang menderu-deru, masih dengan posisi yang sama ombak itu seakan hendak mencaplok mereka, puncak ombak itu bertahan di atas kepala mereka tapi seolah ada yang manahan, ustad Daru mengalunkan adzan dengan nada yang indah, sedangkan yang lain memejamkan mata dan mendengar dengan khidmat, tidak mempedulikan sekitar dimana alam seolah sedang bergejolak, “......LAA ILAAHA ILLALLAAH” ustad Danu menyelesaikan adzan dan segera menengadah

  • BERCINTA DENGAN HANTU   180

    "Botol itu, botol itu, botol itu," gagap ustad Reihan sambil jarinya menunjuk di tempat botol itu diletakkan,HA...!Semua orang dalam mobil itu tersentak, matanya membelalak, mulutnya melongo, Tak terkecuali Darto sangat terkejut, hatinnya sungguh tergetar, dia takut, kalau-kalau botol itu hilang, lalau terjatuh di tangan orang jahat, atau botol itu pecah lalu penghuninya bebas bergentayangan, dia jadi ngeri, bagaimana dengan nasibnya. ‘Astaghfirullahhaladzim, kalian itu diuji sedikit saja sudah melupakan Allah, kita pasrahkan dan minta sama Allah, ingat tak selembar daun jatuh tanpa seijin Allah, dan apabila botol itu benar-benar hilang, itu berarti memang seijin Allah, mari kita berdoa dan berikhtiar, tenangkan hati kalian, ayo kita cari dengan tenang, karena saat kita panik atau marah, setan menutup mata kita,” tutur yai Sepuh tenang dan bijak, ASTAGHFIRULLAHHAADZYM Seru semua orang itu bersamaan, kemudian dengan tanpa komando mereka semua mengatur nafas agar lebih tenang, “A

  • BERCINTA DENGAN HANTU   179

    DUARRRR ASTAGFIRULLAHAADZIM ... ALLAHUAKBAR seru semua penumpang mobil Mobil bergetar hebat, Darto yang memegang kemudi sampai tangannya terasa kesemutan, Spontan Darto menginjak rem, Ciiiiiiiiit BRUAKKK BRAK BRAK Darto dan semua penumpang saling berpandangan, mata mereka tampak terkejut, "Bagaimana ini Yai sepuh?" tanya Darto dengan suara bergetar, hatinya masih berdebar karena kaget, sedangkan penumpang yang lain hanya terdiam, semua nampak tegang, yah nampaknya sedang terjadi tabrakan beruntun, "Sabar dulu, kita diam dulu, anak-anakku, mari kita berdoa sama-sama, mohon petunjuk dan perlindungan sama Allah SWT, agar kita deberi jalan keluar yang terbaik" titah Yai sepuh pada semua yang ada dalam mobil, "Siap Yai, laksanakan dawuh" serempak para ustad murid Yai Sepuh menjawab, Yai sepuh segera melaksanakan sholat sunah dalam mobil, diikuti oleh para santrinya itu, tak terkecualli Darto, seusai sholat Yai Sepuh memanjatkan doa, suasana namapak hening dan mencekam, nyaris tid

  • BERCINTA DENGAN HANTU   178

    PRUANGSemua tersentakASTAGHFIRULLAHHAADZIMSeru mereka semua bersamaan dan menoleh kearah sumber suara, dan tanpa komando mereka semua menuju ke arah sumber suara itu, betapa terkejutnya mereka dengan apa yang, terjadiUstad Danu sedang terpaku melihat pecahan beling dengan kuah yang berserakan di lantai, sementara Susi berjongkok memunguti pecahan beling,“Ya ampun mbak Susi, kenapa, apa mbak Susi, kurang enak badan ...?” seru Ninik khawatir, ikutan jongkok, dia melihat wajah Susi pucat, bahkan dilihatnya tangannya bergetar,“Eh, oh, nggak mbak Ninik, sa ... sa ... sa ....” Susi gugup hingga sulit menyelesaikan kata-katanya.Dalam hati Susi sangat malu sekali dengan kejadian itu, tanpa mereka ketahui dalam hati Susi sangat merutuki kecerobohannya sendiri, hanya karena tadi tanpa sengaja berpapasan dengan ustad Danu yang keluar dari kamar kecil, dia jadi gugup, dadanya berdetak dengan kencang, entah masih shok dengan kejadian waktu adegan pusaka atau hal lain, yang jelas dia begitu

  • BERCINTA DENGAN HANTU   177

    Yai Sepuh melihat gelagat Darto, dia bisa memahami gestur Darto yang salah tingkah,“Hmm, baiklah, saya akan bicara berdua dengan nak Darto,” ujar Yai Sepuh, sontak membuat tim rukyah mengernyitkan dahi, tapi mereka sangat percaya Yai Sepuh punya perhitungan dan alasan sendiri,“Apakah kita bisa bicara berdua Nak Darto, bisa kita disiapkan kamar?” lanjut Yai Sepuh,“Baik Yai, mari ikut saya” ujar Darto, dia sedikit terkejut dengan manuver Yai sepuh, seolah tahu apa yang diresahkan olehnya,Segera Yai Sepuh mengikuti langkah Darto menuju mushola keluarga yang, dan segera menutup pintunya, kemudian mereka bersila berhadapan,“Dek Darto, aku tahu, kamu mengenal wanita dalam lukisan itu bukan?” tanya yai Sepuh lembut tanpa penekanan, dia ingin Darto terbuka dengan suka rela,“I_ya Yai ... “ jawab Darto gagap sambil menunduk, ada perasaan campur aduk, dia malu sekali mengingat masa gelap itu“Apa hubungannya denganmu?” cecar Yai Sepuh lagi, tetap dengan mode lembut.“saya, saya ... “ Darto

  • BERCINTA DENGAN HANTU   176

    Ustad Mamad terlihat menggerakkan tangannya ke arah kanvas, dengan mata tertutup ustad Mamad meraih cat dengan kuasnya, kemudian menyapukan kuas dengan gerakan yang cepat, gerakan mengambil cat lalu menyapukkan diatas kanvas terlihat seperti sedang menari-nari, sesekali ustad Mamad berhenti sejenak, kepalanya meleng-meleng, kemudian melanjutkan lagi lukisannya,Ustad Mamad terus saja beraksi, sketsa wajah sudah mulai nampak, walau belum selesai sepenuhnya, semua yang ada disitu sudah dapat menganalisa wajah itu, rambut setengah pirang, wajah oval dengan mata belok, bibir menawan, tinggal sentuhan terakhir gar lebih jelas siapa sosok itu, tiba-tiba ....UGH, AAAA, UGH, Usdat Mamad gerakannya terhenti, tangannya yang memegang kuas seakan ada yang menahannya, ustad Mamad berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tak terlihat itu, dia harus segera menyelesaikan tugasnya, tapi cengkeraman ghoib itu begitu kuat, Yai sepuh dan tim yang melihat itu tanpa komando, segera membentuk formasi mel

  • BERCINTA DENGAN HANTU   175

    AAAAAAAAAAAAA Susi yang masih dalam posisi terduduk karena tabrakan dengan ustad Reihan tadi berteriak kencang, kedua telapak tangannya menutup wajahnya dengan menunduk, Ustad Danu dan ustad Reihan menoleh kearah Susi, dengan sorot mata penuh tanya, "Mbak ... mbak kenapa?" tanya ustad Reihan pada Susi, "itu ... itu...." Susi masih menutup wajahnya menunjuk-nunjuk ustad Danu yang masih dengan posisi berdiri dan membentangkan kain sarung menampung botol itu, Sontak ustad Reihan melihat apa yang ditunjuk oleh Susi, seketika matanya membulat, BUAHHHHHHHHHH HHHHHHH HHHHHH Ustad Reihan tertawa terbahak-bahak, sampai memegang perutnya, dia tidak berkata-kata apapun, hanya jarinya menunjuk-nunjuk dengna tertawa terbahak. Ustad Danu penasaran dengan apa yang bikin ustad Reihan tertawa lepas dan terbahak-bahak seperti itu, matanya mengikuti apa yang ditunjuk oleh ustad Reihan dan Susi, seketika matanya membulat, wajahnya memerah, senyumnya kecil tersipu-sipu, segera dia berseimpuh denga

  • BERCINTA DENGAN HANTU   174

    Ustad Danu ikutan berjongkok dan melongok ke bawah ranjang, matanya seketika melebar, dan kemuidan menyipit untuk menajamkan penglihatannya, dilihatnya sebuah benda seperti botol kuno, dengan bodi botol bulat di bawah, kemudian lehernya panjang, dengan tutup seperti kain yang dibulatkan dan diikat seperti buntelan kecil untuk bisa menutup botol itu,Uastad Reihan segera meraih benda itu, setelah tergenggam oleh tangan, dia membawanya dengan hati-hati, kemudian benda itu di dekatkan kewajahnya, diamati benda unik itu, demikian juga dengan ustad Danu yang juga berjongkok dihadapannya ikut mengamati, wajah mereka berdua nampak serius, kening berkerut-kerut, nampak berpikir keras,Benda itu berbentuk botol dengan leher yang panjang, dan transparan, setelah diamati tidak tampak sesutatu yang aneh, tidak ada isinya, hanya sebuah botol kosong yang usang, tapi tidak bagi mereka, mereka tahu itu botol apa, fungsinya apa, tapi sayang ilmu mereka belum cukup untuk bisa mendeteksi, atau mengetah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status