Hujan sangat lebat, Anita berlari-lari kecil menghindari guyuran hujan , Ia yang masih mengenakan baju SMA berlarian takut diterkam Hujan.“Anita, anita, anitaaa.... ikut yuk daripada lari-larian nanti kamu sakit“ seorang pemuda memanggil anita yang tampak masih dengan pendiriannya berlari kala hujan.“kamu siapa? “ tanya Anita pada pemuda itu“Andre, aku anak STM Mandiri satu, kamu Anita kan, udah lama aku liat kamu lari-larian, ayo cepet naik nit, nanti sakit kamu“ ajak Andre, anita mengangguk dan Andre segera meminta Anita memakai jas hujan yang ia berikan pada Anita. Anita sontak menaiki sepeda motor itu ia lalu menyusur wajahnya yang penuh dengan air hujan. perjalanan dimotor itu tampak sepi tidak ada yang bercerita di jalan, Andre mengantarkan Anita dengan hati yang cukup riang."dingin ya, sebentar lagi nyampe" tanya Andre yang mendengar Anita menggigil dibelakangnya."kamu tahu rumah aku,kamu stalkerin aku?" tanya Anita yang duduk dibelakang dengan muka yang mulai menekuk.An
“dasar pelacur, gila kamu….“ tiga bulan pasca kejadian itu Anita mengetahui bahwa dirinya tengah hamil, Ia memeriksa tes kehamilan ditangannya garisnya memang dua, Dinda menangis dan menyalahkan Anita atas kehamilannya, dia menganggap aib yang selama ini selalu dijaga olehnya, kini harus dibuat oleh adik semata wayangnya itu.“aku minta maaf ka…. (hiks) Andre bilang dia akan menikahiku, dan akan bertanggungjawab sepenuhnya, orangtuanya cukup berada punya Ruko yang bisa kami tempati untuk memulai usaha, dia anak yang baik ka, dia pasti akan membahagiakanku“ rengek Anita dengan meyakinkan kakanya kalau perbuatannya itu akan dipertanggung jawabkannya. “dasar pelacur murahan kamu, kamu pikir dosa yang kamu tanam ini hanya selesai dengan begitu. Taubat nita, perempuan ga bener kamu, nyesel mba biayayain sekolah kamu. kamu tau mba selama ini anti pacaran, mba menjauhi segala hal yang berhubungan dengan hal nista semacam ini, mba ga pernah lebih kecewa dari ini semua dan lihat apa yang kamu
“Jam berapa ini Nita, kenapa Andre belum juga muncul, sudah habis kesabaran Kaka nunggu dia“ Dinda tiba-tiba masuk ke dalam kamar Anita, anita yang tertidur akibat kelelahan tersentak, ia melirik jam disudut kamarnya sudah empat jam berlalu, harusnya hanya tiga puluh menitan saja perjalanan dari rumah Andre kenapa selama ini belum ada kabar, Anita meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Andre, namun tidak pernah berhasil, Ia terus mencoba menelpon namun semunya nihil. Hatinya mulai gusar, ada gurat ketakutan kalau andre akan lari dari tanggungjawab untuk menikahinya, namun ia yakin bahwa Andre sangat mencintainya dan tidak mungkin melakukan hal tersebut. beberapa pikiran buruk muncul, akankah Andre sudah mengatakan kejadian kehamilannya pada kedua orangtuanya dan orangtua Andre tidak menyetujui mereka, sehingga Andre harus lari dari semua ini, atau hal buruk terjadi padanya dan membuat Andre tidak bisa sampai kerumahnya, semua pikiran negatif itu muncul begitu saja membuatnya gusar t
Anita sudah tiba dirumahnya Dinda memapahnya ke dalam kamar, rumah peninggalan ayahnya memang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk ditempati, sejak ayah Anita dan Dinda meninggal rumah itu ditempati oleh Anita, karena Dinda sudah memiliki rumah bersama suaminya Heru. Heru dan Dinda hidup berkecukupan, dindalah yang menanggung biaya pengobatan ayahnya dulu dan juga sekolah Anita."kak, apa Kaka sudah tahu apa yang sekarang bisa kita lakukan""sudah, kamu sudah siap mendengar rencana Kaka?"Anita mengangguk tanda setuju dengan Dinda."Anita, Kaka punya rencana besar, ini satu-satunya cara agar kamu bisa terhindar dari aib mengerikan itu, dengarkan baik-baik" "Kaka, akan pura-pura hamil pada Mas Heru, usia kehamilan akan mba kurangi satu bulan, jadi nanti ketika mba lahiran, mas Heru gak akan curiga, dia mengira satu bulan lagi kaka melahirkan, jadi Kaka akan mensetting seolah, Kaka tidak sengaja dan melahirkan anak tidak sesuai Hari perkiraan Lahir, kakak sudah pikirkan ini dengan mat
kibasan bayangan masa lalu terus menghantuiku aku merunut setiap kejadian perih yang aku alami, banyak luka dan duka yang terus mempermainkan nasibku yang sangat Malang ini, aku kadang tersiksa, kadang menangis, kadang tertawa semua seakan menjadi warna yang sedang aku jalani, kini aku yakini hidupku baik-baik saja, apalagi dengan banyaknya kehidupan baik yang aku jalani sekarang aku cukup tenang, tidak ada yang tahu aku, masa laluku atau kesakitan ku, semuanya aku nikmati, noda yang aku toreh tidak pernah menunjukkan bentuknya lagi ,sejak aku menjadi seorang cleaning servis disini."Nit, bagus Lo padahal baju-baju bikinan kamu, kamu sejak kapan bisa jahit toh?" tanya Santi padaku saat aku memberikan baju pesanannya untuk dipakai di kondangan adiknya Minggu depan."Waktu itu aku sempat dilarang keluar rumah sama Kak Dinda, seharian aku bete, jadi aku iseng-iseng bongkar lemari dan Jahitin baju-baju, eh taunya aku merasa senang dan bisa bikin banyak banget baju, bikin baju jadi kesehar
'huh, gimana ini, ko deg degan sekali, hatiku benar-benar ga karuan gini melihat anak magang itu, kenapa ini? laki-laki itu mengingatkanku pada Andre, wajah yang sangat mirip, bagaimana setelah bertahun-tahun aku baru merasakan getaran seperti ini' bisik Anita dalam hatinya, ya terus melamun memikirkan anak magang itu."Awas naksir Lo ta" Santi membuyarkan lamunan Anita, bagaimana tidak, Anita terlihat sangat berubah setiap kali bertemu dengan Harry, dan Anita sendiri tidak biasa menafsirkan perasaan seperti apa yang dirasakannya pada Harry, bila cinta ia sudah berumur dan tidak pantas Jatuh Cinta, dan ia juga tahu usianya dan Harry terpaut sangat jauh, lalu perasaan apa yang saat ini ia rasakan, dadanya selalu bergemuruh, ia seperti merasakan getaran luar biasa setiap ia bertemu dengan Harry, ini adalah perasaan luar biasa, bahkan lebih dahsyat dari cintanya pada Andre dulu."San, dia mirip sama cinta pertamaku, cuman versi lebih ganteng aja. ya wajahnya lebih bersih terawat, dan seti
"Aku ga akan pake kamu lagi, anggap ini terakhir kali"suara seorang lelaki, di sebuah kamar remang-remang malam itu."maksud Mas apa ya, ko gitu bilangnya" Anita menjawab dengan terkaget."Anita, ini dunia malam, dunia hiburan, kamu tau kalau dalam suasana seperti ini, pasti orang datang untuk melihat wanita muda, yang menggoda, dan masih ranum-ranumnya""tapi pak, saya sudah bekerja disini 10 tahun, dan saya tidak pernah mengecewakan para client, saya selalu melayani mereka dengan baik""masalahnya kamarmu sudah diganti oleh Susi yang baru Dateng usianya juga baru 18, kalau ada yang kesini terus suruh milih Susi atau kamu udah jelas pasti milih Susi, mana ada laki laki yang mau dengan pelacur galak, tidak mau ciuman, tidak mau keluarin disana disini, tidak mau menggunakan mulut kamu buat makan itu client, jadi mending kamu cari kerjaan lain, atau kamu jadi pelacur online lewat aplikasi M****t banyak tuh yang Dateng" seolah tanpa bersalah laki-laki tua itu mengatakannya pada Anita."S
"semuanya perkenalkan ini Anita, Anita Kartini, mulai sekarang dia adalah pimpinan di perusahaan ini, Apapun yang Anita minta, ucapkan dan perbuat harus kalian ikuti, smeuanya paham?" Ayah Andre Pa Gatot dengan tegas mengatakan itu pada semua staff dan karyawan tetap di perusahaan Tekstil miliknya. semua seolah memandangk Anita dengan penuh tanda tanya. selama ini mereka mengira pa Gatot sudah tidak punya siapa-siapa, beberapa berbisik mengatakan bahwa Anita mungkin simpanan Pa Gatot."Anita ini ruanganmu, nikmatilah" ucap Pa Gatot pada Anita, Anita memeriksa mejanya semua berkas dan dokumen yang ada di mejanya sama sekali tidak Ia mengerti, bagaimana cara ia memahami ilmu manajemen, ilmu marketing sampai bisnis ketika ia bahkan tidak menyelesaikan sekolahnya. Anita mulai mengerut kening merasa tidak sanggup dengan beban itu."Pak Gatot, saya rasa saya perlu asisten yang bisa menjelaskan saya dan membimbing saya untuk ini semua""tentu, kamu punya, namanya Furqan, dia sangat pandai me