Pagi sangat cerah di tempat kediaman Furqon Anita menuju ke bawah di sana seluruh pelayan sudah menyiapkan makanan untuk disantapnya pagi itu." Pagi bu silahkan sarapan, semuanya sudah kami siapkan, Ibu mau sarapan apa pagi ini ?""Oh tidak Saya sedang mencari suami saya dia sudah pergi?"" seperti biasa pagi-pagi sekali Bapak sudah berangkat bu" Anita mendumal dalam hati Bagaimana mungkin Furqon sudah melanjutkan aktivitasnya padahal ini masih momen pernikahan mereka, rasanya sangat mungkin kalau seandainya Furqon itu mengambil cuti untuk menikmati waktu bersama dengannya namun Anita kembali untuk bersikap seolah memang semuanya tidak terjadi apa-apa."Baiklah mungkin Bapak memang sibuk, Oh ya Apa kalian sudah sarapan juga? Aku tidak terbiasa kalau sarapan dilihat oleh banyak orang seperti ini kalau misalkan Kalian mau sarapan bersama, aku juga akan sarapan, ayo duduklah semuanya""Maaf Bu kami tidak terbiasa untuk makan bersama dengan tuan rumah dan Lagi Pak Furqan melarang kami m
Anita telah memakai Gaun kedua, kini Ia memakai pakaian pernikahan berwarna merah, sangat cantik sekali, rambutnya Hair do dan bermahkota silver, membuat wanita itu tampak cantik.Anita menghampiri Furqan, dan Furqan yang sudah menggunakan tuksedo hitam sudah menunggu dengan gagah dan tampan, pernikahan itu private namun sangat Meriah sekali, alunan musik dinyanyikan oleh para Pemusik yang tadi di restoran. Furqan benar benar telah memikirkan detail acara ini dengan baik dan diluar dugaan. suasana dikapal itu ramai sekali. dan semua tertawa dan bersenang senang, Bu Ratna dan Andini tampak bahagia disana, mereka menikmati hidangan pesta dengan sumringah. Santi melambai padanya, dan dia mendekati Harry. anita ikut senang melihat mereka berdua."Kau cemburu melihat Santi dan Harry?""Aku? tidak kenapa berkata begitu?""Harry bilang dia pernah menggodamu, dan mengantarkan kamu pulang sesekali""oh dia sungguh bocor untuk seorang lelaki""tidak apa, aku yang memenangkanmu" Furqan memegan
"Astaga Furqan, sejak kapan kau disini, bukankah kau pulang semalam?""Tadi subuh, aku menunggumu bangun""Oh ya, masa? aku tidak mendengarmu sama sekali ""karena kau tidur terlalu lelah sayang, Ikutilah denganku""Aku belum Mandi lagipula ini kaos tidurku, kumal seperti pembantu""hmmm... ikut saja, aku sudah terlalu lama menunggumu, jadi ikut saja sekarang"" Tapi Fur..." Furqan tidak memperdulikan rengekan Anita, dia terus menarik tangan gadis itu dan menyeretnya ke mobil.sepanjang jalan Anita menyembunyikan wajahnya dibalik kerah kaosnya, Ia malu pada Furqan tapi furqan malah semakin Gemas dibuatnya."Anita, kita sudah sampai, ayo turun""kemana, Fur?"Anita dan Furqan masuk ke sebuah beuaty treatment ternama, dia masuk dan langsung disambut oleh para pelayan disana."buat dia cantik sekali, aku akan menjemputnya dua Jam lagi, pilihkan pakaian terbaik kalian, aku akan membeli sesuatu dulu"pelayan langsung mempersiapkan Anita untuk masuk ke beberapa treatment, dimulai dari Mandi
"Furqan?""tidak usah basa basi, aku kesini karena ingin bertanya hal penting padamu"Pak Gatot masih mematuhi tidak percaya Furqan menghampirinya dikediamannya."ada perlu apa seorang big bos raksasa kemari, kali ini kau akan mengambil Pujo? kau tertarik pada perusahaan keluargaku sendiri?""tidak usah panjang lebar, aku ingin bertanya, apakah Anita pernah tidur bersamamu? jawab Ku dengan jujur?""Kali ini kau ingin tau tentang Anita? apa kalian punya hubungan istimewa?""cukup basa basinya Pa tolong jawab aku, benarkah Anita tidak melakukannya malam itu? membayangkan saja sudah membuatku Jiji"" Kau pasti mulai mencintai Anita, dan saat kau akan menyentuh wanita itu kau membayangkan aku bukan? Tidak Furqan, aku tidak tidur dengannya, dia menangis memohon untuk tidak melakukan apa-apa padanya, akhirnya aku menurut setelah dia bilang andre akan sedih dengan semua ini. lalu aku bertanya panjang padanya, dia terpaksa melakukan itu karena rumah orangtuanya dijual kakaknya, dia meminjam ua
"sayang, siapa Dinda?"" Dinda adalah kakakku, Fur anak Andre masih Hidup, dia dibawa Dinda, aku akan ceritakan semuanya, dinda menikah Dengan Heru, Heru ini pengusaha yang cukup sukses, dan Dinda sangat mencintai Heru karena dinda belum pernah mencintai siapapun sebelumnya benar benar perawan ting ting yang mendapatkan pangerannya, Tapi Dinda sakit, rahimnya diangkat, Heru megancam akan meninggalkannya jika Ia tidak hamil juga, karena orangtua Heru ingin cucu segera, Heru anak satu sayunya artinya hanya dari Heru mereka mengharapkan lahirnya Cucu, Dinda stres berat sering meminum pil dan tempramen padaku, suatu hari aku Hamil anak Andre, namun Andre meninggal, kehamilanku dimanfaatkan oleh Dinda, dia pura pura Hamil pada Heru karena Heru akan berangkat kekalimantan, Dinda merawatku, sampai waktu lahir tiba, Dinda yang pernah belajar kesehatan membantu persalinanku, dia benar benar menyiapkan semuanya, setelah bayinya lahir Dinda membawa bayi itu ke rumahnya dan Heru, lalu Ia menelpo
Mentari masuk disela-sela gorden, aku merasakan hangat sekali. "Astaghfirullah, jam berapa ini? " Anita terkejut terbangun dan mendapati sudah pukul 10 pagi, dia lihat Furqan sudah tidak ada di tepat tidurnya,"aww sakit, ternyata ini bukan mimpi, aku benar-benar berada di rumah Furqan yang megah, aku harus segera bersiap" ucap anita dalam hati sambil mencubit tangannya, Ia mandi dan bergegas turun ke bawah, di bawah beberapa pelayan yang sedang bekerja langsung berdiri tegap saat Anita turun." Tolong bersikaplah biasa, kalian lakukan saja yang tadi kalian lakukan, aku mau ke dapur,sebelah sana kan?" tanya Anita pada salah satu Pelayan disana.pelayan tersebut mengangguk dan mempersilahkan Anita untuk ke dapur." apa perlu ku antar Bu?" tanya seorang pelayan pada Anita yang berlalu ke Dapur." tidak usah, aku bisa sendiri, aku ingin jalan-jalan sedikit disini, kau lakukanlah pekerjaanmu" jawab aita dengan senyuman kepada para pelayan itu, mereka mengangguk dan melanjutkan pekerjaann