"Astaga Furqan, sejak kapan kau disini, bukankah kau pulang semalam?""Tadi subuh, aku menunggumu bangun""Oh ya, masa? aku tidak mendengarmu sama sekali ""karena kau tidur terlalu lelah sayang, Ikutilah denganku""Aku belum Mandi lagipula ini kaos tidurku, kumal seperti pembantu""hmmm... ikut saja, aku sudah terlalu lama menunggumu, jadi ikut saja sekarang"" Tapi Fur..." Furqan tidak memperdulikan rengekan Anita, dia terus menarik tangan gadis itu dan menyeretnya ke mobil.sepanjang jalan Anita menyembunyikan wajahnya dibalik kerah kaosnya, Ia malu pada Furqan tapi furqan malah semakin Gemas dibuatnya."Anita, kita sudah sampai, ayo turun""kemana, Fur?"Anita dan Furqan masuk ke sebuah beuaty treatment ternama, dia masuk dan langsung disambut oleh para pelayan disana."buat dia cantik sekali, aku akan menjemputnya dua Jam lagi, pilihkan pakaian terbaik kalian, aku akan membeli sesuatu dulu"pelayan langsung mempersiapkan Anita untuk masuk ke beberapa treatment, dimulai dari Mandi
Anita telah memakai Gaun kedua, kini Ia memakai pakaian pernikahan berwarna merah, sangat cantik sekali, rambutnya Hair do dan bermahkota silver, membuat wanita itu tampak cantik.Anita menghampiri Furqan, dan Furqan yang sudah menggunakan tuksedo hitam sudah menunggu dengan gagah dan tampan, pernikahan itu private namun sangat Meriah sekali, alunan musik dinyanyikan oleh para Pemusik yang tadi di restoran. Furqan benar benar telah memikirkan detail acara ini dengan baik dan diluar dugaan. suasana dikapal itu ramai sekali. dan semua tertawa dan bersenang senang, Bu Ratna dan Andini tampak bahagia disana, mereka menikmati hidangan pesta dengan sumringah. Santi melambai padanya, dan dia mendekati Harry. anita ikut senang melihat mereka berdua."Kau cemburu melihat Santi dan Harry?""Aku? tidak kenapa berkata begitu?""Harry bilang dia pernah menggodamu, dan mengantarkan kamu pulang sesekali""oh dia sungguh bocor untuk seorang lelaki""tidak apa, aku yang memenangkanmu" Furqan memegan
Pagi sangat cerah di tempat kediaman Furqon Anita menuju ke bawah di sana seluruh pelayan sudah menyiapkan makanan untuk disantapnya pagi itu." Pagi bu silahkan sarapan, semuanya sudah kami siapkan, Ibu mau sarapan apa pagi ini ?""Oh tidak Saya sedang mencari suami saya dia sudah pergi?"" seperti biasa pagi-pagi sekali Bapak sudah berangkat bu" Anita mendumal dalam hati Bagaimana mungkin Furqon sudah melanjutkan aktivitasnya padahal ini masih momen pernikahan mereka, rasanya sangat mungkin kalau seandainya Furqon itu mengambil cuti untuk menikmati waktu bersama dengannya namun Anita kembali untuk bersikap seolah memang semuanya tidak terjadi apa-apa."Baiklah mungkin Bapak memang sibuk, Oh ya Apa kalian sudah sarapan juga? Aku tidak terbiasa kalau sarapan dilihat oleh banyak orang seperti ini kalau misalkan Kalian mau sarapan bersama, aku juga akan sarapan, ayo duduklah semuanya""Maaf Bu kami tidak terbiasa untuk makan bersama dengan tuan rumah dan Lagi Pak Furqan melarang kami m
“Aaaaarrrrgggggghhhhhhhh...............!!!!! “ Suara Teriakan Anita Memecah Keheningan Malam Itu Diiringi Suara Tangisan Bayi Yang Malang... Ditempat Tidur Sederhana, dengan alas seadanya, Tampak Anita Terbaring Lemah Setelah Berhasil Mengantarkan Satu Kelahiran Pertama Seorang Manusia Dimuka Bumi Ini.”Kau benar-benar akan menjaganya ka?”(Suara Anita Pada Kakaknya Dinda,Seraya Menahan Rasa Sakitnya Pasca Melahirkan)“Tentu saja, akan kurawat bayimu seperti anakku sendiri, dengan satu syarat.” Perkataan Dinda membuat anita terhenyak, apa yang sebenarnya direncanakan dinda hingga menyetujui untuk mengadopsi bayi adiknya, karena bayi itu lahir tanpa ayah.“Syarat? Oh ayolah ka, aku sudah berniat baik memberikan anakku padamu, kau menyatakan syarat?” tegas Anita tidak ingin apa yang diontarkan kakanya membuat Anta harus menelan banyak pil pahit.“Tidak aku yang telah menolongmu. Sadarlah Nita kau ini masih duduk di bangku SMA dan sekarang kau melahirkan tanpa suami? Ini anak haram, kau b
“WOY”….teriak seseorang membuyarkan lamunan Anita, Anita yang kini tampil dengan pakaian sederhana, dengan lap pel dan sederhana, dengan lap pel dan ember air kotor.“untung kagak jantungan gue san, jatuh kan ni air, tanggung jawab lo” anita berkata ketus pada santi, yang memang teman seprofesinya.“lo yakin lagi ngepel, liat tuh” Anita melihat lantai, dan ternyata lantai itu hanya satu meter yang dipel sisanya sangat kotor dan berdebu, Anita tersenyum malu sendiri“sorry san,ga liat gue, “ tebas anita menutupi kemaluannya terhadap apa yang dilakukannya itu.“lo mikirin apa sih Ta, dari kemarin , gue perhatiin ngelamun terus, lagi jatuh cinta apa pegi mana sih?”cerocos santi pada Anita yan tampak cengengesan karena malu.“lagi inget masa lalu san, gue ngerasa kangeun sama kaka gue Dinda, cuman masalahnya gue ga tau ka Dinda dimana. Meskipun gue tahu Kak Dinda sebetulnya ga berharap atas kehadiran Gue, tapi cuma dia satu-satunya saudara yang gue punya” Sanggah Anita pada santi sambil me
BAB III“enak ya jadi Bos, “ sahut santi, saat aku tiba-tiba terdiam memandangi beberapa orang dengan pakaian rapih, jas dan setelan lengkap, ia terdiam ingat andai saja santi memiliki biaya untuk menyelesaikan sekolahnya , Ia pasti bisa kuliah dan menjadi pegawai kantoran bukan seorang cleaning service seperti sekarang ini."ga enak san, percaya deh, banyak yang kelihatannya indah, tapi kalau sudah masuk ga seindak itu" jawab Anita santai pada santi."minimal duitnya banyak Ta, kamu apa ga kepingin segera menikah, minimal sama salah satu orang yang pakai baju jas itu, duda juga gapapa Ta, toh kita kan udah tua juga, aku aja udah punya anak tiga, udah mau punya cucu Lo Ta, jadi mending kamu cari tuh calon pendamping hidup, minimal ada gitu yang jagain kalau kita nanti sakit, selama ini kan kamu kalau ada apa2 pasti nelpon aku, bukan gamau cuman ga selamanya kan aku ini siap terus""Gue ga kepikiran san kaya gini lebih enak, ga ada yang ngatur, ga ada yang larang, dan pastinya ga.....e
Hujan sangat lebat, Anita berlari-lari kecil menghindari guyuran hujan , Ia yang masih mengenakan baju SMA berlarian takut diterkam Hujan.“Anita, anita, anitaaa.... ikut yuk daripada lari-larian nanti kamu sakit“ seorang pemuda memanggil anita yang tampak masih dengan pendiriannya berlari kala hujan.“kamu siapa? “ tanya Anita pada pemuda itu“Andre, aku anak STM Mandiri satu, kamu Anita kan, udah lama aku liat kamu lari-larian, ayo cepet naik nit, nanti sakit kamu“ ajak Andre, anita mengangguk dan Andre segera meminta Anita memakai jas hujan yang ia berikan pada Anita. Anita sontak menaiki sepeda motor itu ia lalu menyusur wajahnya yang penuh dengan air hujan. perjalanan dimotor itu tampak sepi tidak ada yang bercerita di jalan, Andre mengantarkan Anita dengan hati yang cukup riang."dingin ya, sebentar lagi nyampe" tanya Andre yang mendengar Anita menggigil dibelakangnya."kamu tahu rumah aku,kamu stalkerin aku?" tanya Anita yang duduk dibelakang dengan muka yang mulai menekuk.An
“dasar pelacur, gila kamu….“ tiga bulan pasca kejadian itu Anita mengetahui bahwa dirinya tengah hamil, Ia memeriksa tes kehamilan ditangannya garisnya memang dua, Dinda menangis dan menyalahkan Anita atas kehamilannya, dia menganggap aib yang selama ini selalu dijaga olehnya, kini harus dibuat oleh adik semata wayangnya itu.“aku minta maaf ka…. (hiks) Andre bilang dia akan menikahiku, dan akan bertanggungjawab sepenuhnya, orangtuanya cukup berada punya Ruko yang bisa kami tempati untuk memulai usaha, dia anak yang baik ka, dia pasti akan membahagiakanku“ rengek Anita dengan meyakinkan kakanya kalau perbuatannya itu akan dipertanggung jawabkannya. “dasar pelacur murahan kamu, kamu pikir dosa yang kamu tanam ini hanya selesai dengan begitu. Taubat nita, perempuan ga bener kamu, nyesel mba biayayain sekolah kamu. kamu tau mba selama ini anti pacaran, mba menjauhi segala hal yang berhubungan dengan hal nista semacam ini, mba ga pernah lebih kecewa dari ini semua dan lihat apa yang kamu