Share

7. Memang Nyata

Author: Nanda Safitri
last update Last Updated: 2025-08-04 21:01:29

Denting suara piring yang beradu dengan sendok dan garpu, mengisi keheningan meja makan dengan hidangan yang cukup sederhana. Tak ada yang berbicara, hingga akhirnya Ros memutuskan untuk buka suara. “Ra, udah, dong. Jangan sedih gitu. Semua pasti ada jalannya, kok.”

Suapan terakhir berhasil masuk ke dalam mulut Ros. Dia menaruh sendoknya dan meminggirkan piring agak ke tepi. Perempuan yang sudah lama bersahabat dengan Radha itu, menatap wanita di depannya intens. Radha tidak menyentuh makanannya sama sekali. “Ngga ada gunanya juga kamu sedih kayak gini. Toh, semuanya udah terjadi, ‘kan?”

Radha yang sedari tadi hanya mengaduk-ngaduk makanannya, menghentikan kegiatannya. Dia menoleh pada Ros, tatapan perempuan itu terlihat sendu dan wajahnya pun tampak sangat lesu. “Ros, apa benar aku dikutuk atau semua ini cuman mimpi aja, ngga mungkin banget hal kayak gini terjadi, ‘kan?” tanya Radha yang masih ragu dan tak percaya.

Ros menggeleng cepat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • BERTUKAR TUBUH DENGAN MUSUHKU   7. Memang Nyata

    Denting suara piring yang beradu dengan sendok dan garpu, mengisi keheningan meja makan dengan hidangan yang cukup sederhana. Tak ada yang berbicara, hingga akhirnya Ros memutuskan untuk buka suara. “Ra, udah, dong. Jangan sedih gitu. Semua pasti ada jalannya, kok.” Suapan terakhir berhasil masuk ke dalam mulut Ros. Dia menaruh sendoknya dan meminggirkan piring agak ke tepi. Perempuan yang sudah lama bersahabat dengan Radha itu, menatap wanita di depannya intens. Radha tidak menyentuh makanannya sama sekali. “Ngga ada gunanya juga kamu sedih kayak gini. Toh, semuanya udah terjadi, ‘kan?” Radha yang sedari tadi hanya mengaduk-ngaduk makanannya, menghentikan kegiatannya. Dia menoleh pada Ros, tatapan perempuan itu terlihat sendu dan wajahnya pun tampak sangat lesu. “Ros, apa benar aku dikutuk atau semua ini cuman mimpi aja, ngga mungkin banget hal kayak gini terjadi, ‘kan?” tanya Radha yang masih ragu dan tak percaya. Ros menggeleng cepat

  • BERTUKAR TUBUH DENGAN MUSUHKU   6. Jiwa Yang Tertukar

    Krisna berdiri diam di depan cermin setelah beberapa jam berusaha mencerna apa yang telah terjadi. Dia berulang kali menepuk pipinya agar tersadar dari mimpi buruk ini. “Ayo sadar Krisna … ngapain kamu bayangin wajah wanita keras kepala itu, sih?” Krisna tak hentinya menepuk pipi mulus dan mungil itu berulang kali. Pria tinggi yang sangat tertarik dengan dunia artistik pun memutuskan mencubit pipi gembul nan lembut tersebut lumayan keras. “Aduh!” Krisna meringis, rasa panas menjalar di pipi sebelah kanannya. Rasa sakitnya terasa sangat nyata. Jadi, dapat disimpulkan ini bukanlah mimpi. Dia terlalu fokus pada perubahan wajahnya yang begitu drastis. Sehingga, pemuda tampan kekar tersebut tidak menyadari bahwa postur tubuhnya juga sudah mengalami perubahan yang sangat tidak masuk akal. Krisna menunduk, matanya tertuju pada dada yang terlihat bertambah volume, hingga persis seperti dada perempuan. Manik indah Kri

  • BERTUKAR TUBUH DENGAN MUSUHKU   5. Kemarahan Radha

    Radha mengambil satu lukisan, melihatnya tajam, lalu menjatuhkannya dengan gemetar. “Begini rasanya dihina atas sesuatu yang kamu buat sepenuh hati? Rasain!” “Kurang ajar!” Suara Krisna mencuat di tengah hantaman hujan deras yang mengguncang atap seperti derap sepatu tentara. Lukisan itu jatuh tak berdaya seolah tak ada lagi harapan bagi karya seni tersebut untuk bertahan. Krisna berdiri diam, tangannya mengepal erat, semburat merah padam menjalar di seluruh wajahnya. Sebelum akhirnya dia berjalan buru-buru menghampiri wanita yang sudah dikuasai api kemarahan. Buk! Satu pukulan didaratkan Krisna pada dinding kamarnya. Nyaris saja pria itu memukul Radha. Radha tersudutkan, kepalan tangan milik Krisna hampir saja mengenai pipi mulus wanita itu. “Bodoh!” seru Krisna yang mulai tersulut emosi “Apa? Kamu mau marah, ha?” Wanita itu seperti tak ada takutnya sama sekali. Kepalanya mendongak, seperti ingin menantang pria di depannya berduel. Krisna menarik napas dalam. Dia berusaha menah

  • BERTUKAR TUBUH DENGAN MUSUHKU   4. Kembalinya Trauma Radha

    Hujan semakin deras, angin kencang menerbangkan rambut pendek Ros yang sudah separuh basah. Teriakan lirih wanita itu mencuat di tengah rintik air yang jatuh menimpa bagaikan gundam.Ros terduduk, dia tidak peduli jalanan yang kotor membasahi celananya. Dia mengangkat kepala Radha dan langsung memeluknya erat. Tak kuasa menahan tangis, tangan Ros bergetar seakan wanita itu ditinggal untuk selamanya.Beberapa saat kemudian, Krisna datang, dia memberikan payung pada Ros. “Pegang payungku. Biar aku yang mengangkatnya!” Ros mengangguk, dia menerima payung Krisna dan berdiri sedikit lebih jauh memberi ruang untuk pria itu.***Detik jarum jam yang tergantung di dinding kamar Krisna, mengiringi tangis Ros yang sedari tadi tidak kunjung berhenti. Tangannya tak pernah melepas tangan sang sahabat yang terbaring lemah di atas kasur.Suara langkah membuyarkan isakan wanita yang setia duduk di samping Radha. Dia sedikit mengecilkan suaranya, mengingat yang datang adalah pemilik rumah.“Sudah, di

  • BERTUKAR TUBUH DENGAN MUSUHKU   3. Kejadian Memalukan

    Suara yang tidak terdengar asing, mendengung di telinga Ros. Dia langsung menoleh cepat. Seseorang berdiri di belakang mereka—berbaju putih yang sedikit basah dengan tatapan penuh tanya. Payung berwarna perak, sedikit menutupi bagian wajahnya.Radha tak membuka mata. Bibirnya mulai bergerak dan langsung melontarkan tanya dengan suara lirih. “Siapa itu, Ros?” Ros tidak menggubris pertanyaan Radha. Dia malah fokus pada pria yang datang tiba-tiba.“Krisna?” Mata Ros terbuka lebar kala mendapati pria itu berdiri di belakang. “Kenapa bisa di sini?” tanyanya.Dengan tenang pria itu menjawab, namun matanya tertuju pada wanita yang sedang meraup kenyamanan di bahu Ros. “Baru saja. Apa dia selalu selemah ini setelah lomba?” tanyanya lagi.“Aku juga ngga tahu, kayaknya Radha kelelahan,” jawab Ros seadanya.Sadar ada yang membicarakan dirinya, Radha pun membuka mata. Dia menatap Ros dengan tatapan penuh tanya. “Siapa, Ros?”“Krisna, Ra,” jawab Ros.Mendengar nama itu, Radha pun langsung bangun

  • BERTUKAR TUBUH DENGAN MUSUHKU   2. Perubahan Aturan

    Ros berlari cepat menghampiri Radha, dia menarik tangan sahabatnya itu. “Ada motor, Ra!” serunya tergesa-gesa.Radha terhempas ke pelukan Ros. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ulah motor ugal-ugalan yang hampir saja menabraknya. Ros menarik napas sejenak, dia melepas tangan Radha. “Hampir aja kamu tertabrak,” ujarnya buru-buru.Radha masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Dia mengelus dadanya sendiri dan menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya perlahan. “Makasih, Ros. Aku ngga tau kalo ngga ada kamu, mungkin aku ngga akan selamat.”“Iya, Ra. Lain kali jangan berdiri terlalu dekat dengan jalan, ya,” ujarnya sembari tersenyum.Ros kembali mengingat alasan dia menghentikan langkahnya. Dia menatap Radha di depannya dengan tatapan lembut seperti kapas. “Lain kali jangan gitu ke orang yang ngga dikenal, ya. Kalau mau begitu jangan pas sama aku.” “Iya, ngga lagi, kok,” jawabnya dan menatap teman di depannya itu polos.Ros pun luluh, tatapan polos Radha selalu berhasil me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status