LOGINPengalaman percintaan yang panas banyak dialami Ryan sebagai laki-laki yang digilai banyak wanita disekelilingnya. Baik itu dengan Maya yang juga teman kuliah Tania semasa S2 dulu. Maya sudah terlebih dulu jatuh hati kepada Ryan dan sebenarnya mereka sudah sangat lama bersahabat setelah Ryan duluan mengenal Tania. Justru dari Tania-lah Ryan bisa mengenal Maya.
Maya adalah wanita cantik berbibir tebal dan sensual yang diam-diam sudah suka dengan Ryan di awal-awal mereka berkenalan di kampus. Meski berkulit sawo matang dan tidak seputih Tania kulit tubuhnya namun, Maya menjadi sangat terlihat menarik dengan bentuk tubuh dan penampilan sensualnya itu. Maya juga mengajar di Kampus yang sama dengan Ryan bahkkan Maya juga Dosen bidang IT sama dengan Ryan. Bahkan Tania sebenarnya mengetahui persahabatan Ryan dan Maya ini sejak lama namun Tania tidak menaruh curiga sedikit pun dan sama sekali tidak tau kalo Maya menyukai Ryan lebih dari seorang sahabat.
Sampe-sampe sakin
Malam itu di Jerman, Ara duduk di ruangannya yang tenang, jendela besar di depannya memberikan pandangan ke pemandangan kota yang indah. Sudah sebulan sejak pernikahan mereka, dan Raffi telah kembali ke Indonesia untuk urusan pekerjaan. Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa saat ini mereka berada di sisi lain dunia, terpisah oleh ribuan kilometer. Meskipun begitu, rasa cinta dan hasrat mereka satu sama lain tetap tak tergoyahkan.Raffi dan Ara telah mencari cara untuk menjaga kemesraan mereka selama perpisahan ini. Mereka telah menjadwalkan panggilan video rutin, pesan teks, dan panggilan telepon malam. Tetapi malam ini, mereka berdua merasa perlu untuk lebih dekat satu sama lain. Rindu yang mereka rasakan sangat kuat sehingga mereka memutuskan untuk mencoba sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih intim.Ara memastikan bahwa kamarnya dalam keadaan sempurna. Lampu-lampu kecil berpendar di sudut-sudut ruangan, menciptakan suasana yang hanga
Momen keberangkatan Ara ke Jerman pun akhirnya tiba, mereka berempat berkumpul di bandara Soekarno-Hatta, tempat perpisahan yang menyedihkan bagi Ara dan Raffi. Ryan dan Tania memberikan dukungan penuh kepada anak mereka yang akan berjuang di tanah asing untuk mengejar mimpinya. Mereka tahu ini adalah langkah penting dalam perjalanan Ara dan Raffi sebagai pasangan muda.Ara merasa terharu melihat dukungan dan cinta dari kedua orangtuanya. Dia tahu bahwa mereka adalah orang yang selalu mendukungnya dalam setiap langkah hidupnya. Tania mencium keningnya dan berkata, "Berhati-hatilah di sana, sayang. Jaga dirimu dan cintailah satu sama lain."Raffi merasakan adrenalinnya meningkat saat dia memegang tangan Ara erat. Dia adalah pria yang beruntung memiliki seorang istri yang luar biasa seperti Ara, dan dia berjanji akan selalu bersamanya, bahkan jika jarak memisahkan mereka."Kita akan melalui ini bersama, Ara," katanya sambi
Dendy merasa galau dan sedih ketika melihat Ara menikahi Raffi. Hatinya terasa hampa, dan ia merasa seperti kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidupnya. Ia merenung sendirian di kamarnya, mencoba mencari cara untuk mengatasi perasaannya yang bercampur aduk.Sinta, sahabatnya sejak masa kuliah, merasa prihatin dengan keadaan Dendy. Ia tahu bahwa Dendy sangat mencintai Ara, dan melihat Dendy seperti ini sangat membuatnya khawatir. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menghibur Dendy dan membantunya melewati masa sulit ini.Sinta datang ke rumah Dendy dengan membawa makanan kesukaan Dendy dan sebotol anggur. Ia mengetuk pintu kamar Dendy dan masuk dengan senyum lembut."Dendy, bagaimana kabarmu?" tanya Sinta.Dendy mengangkat kepalanya dan mencoba tersenyum. "Hai, Sinta. Aku baik-baik saja."Sinta tahu bahwa itu hanya pura-pura. Ia duduk di samping Dendy dan meletakkan m
Pernikahan Ara dan Raffi merupakan puncak dari perjalanan cinta mereka yang telah berjalan begitu jauh. Mereka telah melewati banyak hal bersama, dan saat ini, di hadapan altar pernikahan, mereka siap untuk menghabiskan sisa hidup mereka bersama sebagai suami istri.Pesta pernikahan mereka diadakan di sebuah hotel mewah. Ruangan pesta dipenuhi dengan ornamen-ornamen cantik, dan meja-meja yang dihiasi dengan bunga segar. Piring-piring berisi hidangan lezat yang disajikan untuk para tamu, dan musik yang dimainkan oleh sebuah band live mengisi ruangan.Ketika tiba saatnya untuk berdansa, Ara dan Raffi memulainya dengan tarian slow yang indah. Mereka berdua berada dalam dunianya sendiri, berputar-putar di lantai dansa sambil berbicara pelan satu sama lain. Mereka melupakan segala sesuatu di sekitar mereka dan hanya fokus pada satu sama lain.Pada satu titik, Tania mendekati Ryan di luar ruangan pesta. Mereka berdua duduk di
Ara Sukma dan teman-temannya, Raffi, Dendy, dan Sinta, akhirnya berhasil menyelesaikan perjalanan kuliah mereka dengan sukses. Sidang skripsi mereka menjadi penanda akhir dari masa-masa indah di perguruan tinggi. Kini, terbuka di depan mereka dengan berbagai pilihan dan impian yang siap dikejar.Saat mereka berkumpul di salah satu kafe kesayangan mereka untuk merayakan pencapaian ini, perbincangan pun beralih ke masa depan."Kalian sudah punya rencana setelah ini?" tanya Raffi, ekspresi penuh semangat.Dendy memandang keluar jendela, merenung sejenak. "Aku berencana mencari pekerjaan terlebih dahulu. Keluargaku telah memberikan dukungan besar selama kuliah, dan sekarang saatnya aku berkontribusi."Sinta mengangguk setuju. "Aku juga akan mencari pekerjaan. Selain itu, ada beberapa kursus pendek yang ingin kucoba untuk meningkatkan keterampilanku."Semua mata tertuju pada Ara, yang
Di tengah kehangatan keluarga, Ara Sukma merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk membicarakan sesuatu yang telah lama mengganjal hatinya. Ia duduk di ruang keluarga bersama kedua orangtuanya, Ryan dan Tania, sambil memegang secangkir teh hangat."Ayah, Ibu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan," ucap Ara dengan nada serius.Ryan dan Tania saling pandang, lalu mengangguk. "Tentu, Nak. Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Ryan.Ara menarik nafas dalam-dalam sebelum memulai. "Jadi, seperti yang kalian tahu, aku dekat dengan Raffi dan Dendy di kampus. Tetapi, belakangan ini aku merasa seperti dihadapkan pada situasi yang sulit."Ryan dan Tania mendengarkan dengan penuh perhatian, memberi Ara kesempatan untuk berbicara."Aku menyadari bahwa baik Raffi maupun Dendy memiliki perasaan khusus terhadapku," lanjut Ara. "Dan, aku merasa sangat bingung. Aku suka Raffi, tetapi di saat yang s







