Share

Bab XXII - Nyonya?

Aku menggeliatkan tubuh yang baru saja tersadar dari tidur nyenyak. Kututup mulut dengan sebelah tangan saat kantuk kembali menyerang dan mengakibatkan mulutku menganga lebar.

Jam menunjukkan pukul empat sore, aku harus segera bersiap untuk pergi bekerja, menjadi pelayan bayi besar itu tentunya.

Tapi sebelum itu, aku menghela napas dalam. Perasaan sialan ini, kian hari kian membumbung tinggi. Sumpah, aku ingin membenci dan menyumpahi pria tua itu, tapi nyatanya saat berhadapan langsung, hatiku bersorak tak dapat mengendalikan diri.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Sitti Jusmani Fira Furqan
senangx bs bc dsini walopun pk koin,,,g ap2.smga upx lancar disini
goodnovel comment avatar
Khair
kapan lanjutannya...penasaran
goodnovel comment avatar
Dian Marzuki
lanjuttt thor,, sungguh penasaran,, suka bgt sama cerita thorrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status