Share

Chapter 17

Eliza terkejut ketika dirinya membuka pintu, karena Vico tepat berada di depannya. Eliza tersenyum segan, "Siang, Tuan," sapanya sembari berlalu menuju mejanya.

Eliza mencari nama motel untuk mengambil nomor telponnya dari internet. Tidak sampai dua menit, Eliza sudah mengantongi nomor telpon motel tersebut. Diraihnya gagang telepon mejanya, dan jemari lentiknya menekan beberapa tombol nomor sesuai yang dia dapatkan.

Setelah mendengar nada sambungan telepon untuk beberapa saat, akhirnya ada seseorang yang menjawabnya juga. "Halo, dengan motel Red Orchid?"

"Betul, Ada yang bisa saya bantu?" jawab seseorang dari sambungan telepon disana.

"Saya adalah tamu yang semalam menginap di kamar 102, ada sebuah belt yang tertinggal disana. Tolong dibantu untuk diamankan, rencananya minggu depan saya akan kembali kesana untuk mengambilnya."

"Apakah pesanan atas nama Tuan Reiz?"

"Benar, kamar dipesan atas nama Tuan Reiz."

Usai berbincang dan saling mencapai kesepakatan, Eliza memutus sambungan telp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status