Share

Chapter 18

Eliza melihat arloji yang melingkar di pergelangan cantiknya. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, namun karena cuaca terlihat mendung, rasanya sudah seperti hampir jam tujuh malam.

Beberapa kali suara dari halilintar bersahutan di atas langit. Eliza yang sangat takut akan petir langsung menutup tirai jendela ruangannya.

Udara juga semakin bertambah dingin. Ini seperti dua kali lipat suhu AC yang biasa Eliza gunakan. Eliza beranjak mengambil remot control AC dan langsung mematikan AC ruangannya. Rasa dingin sudah menyentuh tulangnya, namun sayang Eliza sedang tidak membawa sweater untuk menghangatkan tubuhnya.

Eliza yang sebenarnya sudah diperbolehkan pulang sejak tadi siang oleh atasannya, terpaksa tertahan di kantor. Lagipula, melihat cuaca sepertinya akan terjadi hujan deras. Eliza memutuskan untuk menunggu redanya petir untuk pulang ke rumah. Dan semoga saja hujan belum turun saat petir reda.

——————————

Vico mengendarai mobilnya keluar dari halaman gedung kantor. Hujan yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status