Share

41. Kamu Memang Brengsek, Benjamin

Benjamin sekarang mulai tahu siapa laki-laki yang semalam mengobrol akrab dengan Adora. Ialah Damian, perwakilan yang dikirimkan oleh perusahaan Trust Company. Benjamin jadi merasa bodoh sendiri karena pikiran-pikiran yang muncul dalam kepalanya sedari semalam.

Setelah 1 jam berlalu, Benjamin kemudian menyudahi meetingnya bersama Damian.

"Kalau begitu, terima kasih sekali lagi atas waktu Anda, Pak Benjamin," ujar Damian saat berjabat tangan dengan Benjamin. Benjamin membalas perkataan Damian dengan salam formal seperti biasanya, tetapi Benjamin tidak dapat mengalihkan pandangannya dari sorot mata Damian.

Meski sedari tadi Damian menatap mata Benjamin, Benjamin sebenarnya tahu bahwa Damian sesekali memerhatikan sesuatu yang berada di balik tubuh Benjamin. Benjamin tentu tidak bodoh, ia mengetahui siapa yang menjadi subjek perhatian Damian itu; ialah Adora yang sedari tadi setia menemani Benjamin dalam meeting pagi itu.

"Kalau begitu, saya pamit terlebih dulu, Pak Benjamin."

"Baiklah, m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status