Share

20. Bocah Besar

“Ya, Tuhan! Kau terluka, Ed?!” seru Lily.

Edhie bergegas merapikan kemeja yang ia lepas sebelah. Meskipun niat untuk mengganti perban belum terlaksana, akan lebih merepotkan lagi jika gadis kecilnya banyak bertanya.

Derap langkah kaki Lily mendekat, menyisakan jarak setengah meter. Tidak banyak bicara, Lily mencekal lengan kiri Edhie, lantas membuka kembali kemejanya. Nampak kulit kecoklatan Edhie dengan balutan perban di lengan berototnya..

“Kenapa tidak minta bantuan?” tanya Lily yang sudah duduk di sisi kiri Edhie

“Aku sudah menyuruh Joe untuk pulang beristirahat.”

“Aku? Kenapa tidak meminta bantuanku? Kau lupa aku kuliah di jurusan kedokteran?”

Edhie terdiam. Apa yang dibayangkannya tadi salah. Ternyata gadis kecilnya tidak seberisik yang dia kira. Nyatanya, Lily lebih banyak diam dan fokus membersihkan luka yang sedikit berdarah lalu mengganti perban.

Bulu mata lentik Lily terlihat sangat jelas ketika Lily sedang menunduk. Dari sisi kiri, Edhie bisa melihat garis wajah gadis keci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status