Share

Dua Puluh

Cantika sudah memakai pakaian seperti biasa, begitupun dengan Ridho. Kini mereka tengah duduk berhimpitan di sofa sambil menonoton televisi. Cantika begitu manja, dia menyandarkan kepalanya pada dada bidang Ridho. Lelaki itu berkali-kali mengecup pucuk kepala wanita itu. Kemesraan terlarang dari semua sisi.

“Dho, kamu beneran mau menikahi dia? Terus aku gimana?” ucap Cantika.

“Hmm, kamu balik lagi ama Arjunalah, aku nggak mungkin ngebatalin perjodohan ini,” ucap Ridho.

“Aku sudah tidak punya kesempatan itu lagi.” Cantika cemberut. Ridho terdiam, bagaimanapun dia tidak mungkin membuang Srikandi dan memilih wanita receh itu untuk menjadi istrinya.

“Nanti kita pikirkan, kita masih bisa berhubungan diam-diam.” Ridho mengecup kembali pucuk kepala Cantika.

Mereka tetap mengobrol, sementara satu tangan Ridho sibuk dengan gawai. Dia sedang meneruskan bertukar pesan dengan Srikandi, wanita yang sudah diputuska

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status