Share

BAB 3. POSITIF HAMIL

Vera dan Reno hanya bisa menatap mobil Bunga yang semakin lama semakin menjauh.

"Ini semua gara-gara kamu, berapa kali aku bilang, jangan pernah melakukan hal konyol seperti ini, aku sangat tidak suka, sekarang kamu lihat 'kan apa yang terjadi?" Tanya Reno kesal.

"Maafkan aku mas." Vera terus menangis.

"Ayo masuk ke dalam mobil, kita bicarakan ini di rumah."

Mereka berdua pun pergi meninggalkan hotel tersebut.

"Oke, sekarang apa mau kamu Vera?" Tanya Reno sesampainya mereka di rumah.

"Aku ingin kamu menikah dengan Bunga Mas," ucap Vera.

"Tidak! Apa kamu sudah tidak waras? Bunga itu sudah seperti adik buatku, aku tidak mungkin menikahinya Vera," ujar Reno emosi.

"Mas, aku ingin melihatmu bahagia, mempunyai keluarga yang utuh, aku juga lelah Mas selalu di hina oleh keluarga besar kamu." Vera terus menangis.

"Bunga tidak akan mau menjadi adik madu kamu Vera, kita tidak saling mencintai, dan satu lagi. Apapun yang terjadi aku akan tetap mempertahankan rumah tangga kita, sekalipun kita tidak akan pernah memiliki anak," ujar Reno.

"Tidak Mas, kalau begitu ceraikan aku!" Vera menangis dan pergi meninggalkan Reno sendiri.

"Aaaggghhhhh." Reno meremas rambutnya tanda frustasi.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana dengan Bunga? Bagaimana pun, aku sudah melakukannya semalam." Reno terus menyesali perbuatannya.

"Mengapa aku begitu Bodoh, aku tidak bisa membedakan yang mana Bunga dan yang mana Vera." 

Di sisi lain, Bunga sudah bersiap-siap untuk pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu, pergi dan melupakan semuanya.

Bunga tidak mungkin jadi orang ketiga dalam rumah tangga Vera.

Saat Bunga sedang membereskan semua pakaiannya tiba-tiba gawai ya berdering.

Bunga menatap layar benda berwarna pipih tersebut dan langsung menghempaskannya ke atas kasur.

"Apa lagi yang dia inginkan?" Tanya Bunga dalam hati.

Vera terus saja menghubungi sahabat nya itu dan meminta maaf atas perbuatannya.

Namun nihil, Bunga justru pergi sejauh mungkin meninggalkan mereka dan memblokir Nomor Vera dan Juga Reno.

Dua Minggu sudah Reno dan Vera mencari keberadaan Bunga, akan tetapi mereka tidak menemukan hasil sedikitpun.

Sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke tempat di mana Bunga bekerja.

Namun saat mereka sedang dalam perjalanan menuju kesana, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi berhenti, itu karena mereka melihat beberapa orang yang berkerumunan. 

"Ada apa ya Mas?" Tanya Vera kepada suaminya.

"Tidak tahu, ayo kita lihat," ajak Reno.

Saat mereka menghampiri kerumunan tersebut, Reno dan Vera sangat terkejut ketika melihat seorang wanita yang masih sangat muda, tergeletak pingsan, dan dia adalah wanita yang selama ini sedang mereka cari.

"Bunga," ucap Reno dan Vera bersamaan.

"Kalian kenal dengan wanita ini?" Tanya seorang warga.

"Iya Pak, dia sahabat kami," ujar Vera.

Vera dan Reno pun bergegas membawa bunga ke rumah sakit. 

Sesampainya di rumah sakit, Bunga pun langsung di tangani oleh Dokter.

Dan setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, Dokter dengan nama Diana itu pun keluar.

"Dok bagaimana keadaan Bunga?" Tanya Vera sangat panik.

"Apa kalian keluarga nya?" Tanya Dokter tersebut.

"Iya Dok," ujar Vera.

"Baikalah mari masuk." Dokter itu pun mengajak kami untuk melihat kondisi Bunga dan menjelaskan apa yang terjadi padanya.

"Begini Pak, sepertinya Istri sedang hamil," ucap Dokter Diana dengan senyum kebahagiaan.

"Maksud Dokter, Bunga hamil?" Tanya Reno penasaran dan sangat syok dengan pernyataan dokter.

"Betul sekali pak," ujar dokter Diana.

"Tolong jangan biarkan istri bapak kelelahan dan juga setetes, karena itu sangat berpengaruh pada janin yang ia kandung, usahakan untuk terus membuatnya nyaman dan merasa bahagia," imbuhnya.

"Baik Dok," ucap Reno dengan gugup.

Sementara itu, Vera tiba-tiba meneteskan air matanya, entah karena perasaan haru atau sakit yang ia rasakan akibat perbuatannya itu.

"Baiklah kalau begitu, saya akan memberikan resep vitamin untuk Ibu Bunga," ujar Dokter tersebut 

Setelah memberikan resep vitamin kepada Reno, Dokter Diana pun pait untuk keluar.

"Selamat ya Mas, sebentar lagi kamu akan menjadi ayah," ucap Vera dengan perasaan yang teramat sakit di dadanya.

Bagaimana tidak, Vera yang sudah bertahun-tahun berjuang untuk mendapatkan garis dua, tetapi belum juga di kasih kepercayaan oleh Allah.

Sedangkan Bunga, yang baru satu kali melakukan dengan suaminya itu, sudah di nyatakan positiv oleh Dokter.

"Vera, bagaimana jika Bunga mengetahui semua ini? Apa yang harus kita katakan kepada Bunga?" tanya Reno.

"Apa pun yang Bunga katakan, kamu harus tetap menikahinya Mas," ujar Vera 

Saat mereka sedang berdebat, tiba-tiba Bunga sadar dan bertanya.

"Di mana aku?"

Reno dan Vera pun menatap ke arah tempat bunga berbaring.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status