Share

BAB 2. KEMARAHAN BUNGA

"Vera?" Bunga dan Reno sangat terkejut saat Vera tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.

"Vera, aku bisa jelasin semuanya," ucap Reno seraya menghampiri istri tercintanya itu.

"Sudahlah Mas, aku sama sekali tidak marah kok," ujar Vera.

"Apa maksud kamu Vera?" Tanya bunga.

Vera kemudian berjalan ke arah sahabatnya itu.

"Bunga, maafkan aku, ini semua adalah rencanaku, aku ingin kamu mengandung anakku dan juga Mas Reno." Vera menggenggam kedua tangan sahabatnya itu dan memohon maaf.

"Apa kamu sudah gila Vera? Aku tidak akan menuruti keinginan kamu," ujar Bunga murka.

Bunga kemudian berjalan cepat keluar kamar dan di susul oleh Vera dan juga Reno.

Vera adalah wanita yang baik, bagi Bunga ia adalah sosok yang dewasa dan juga cerdas, penampilannya yang menarik mampu membuat Reno jatuh hati padanya, walaupun sejujurnya, Bunga sudah menyukai Reno sejak SMA. Namun Reno Lebih memilh Vera sahabatnya itu.

Bunga berjalan sangat cepat menuju ke lobi di mana ia memarkirkan mobilnya.

Namun saat ia akan masuk kedalam mobil, tiba-tiba Reno dan juga Vera mencegahnya.

"Bunga, dengarkan penjelasan ku dulu," ucap Vera.

"Aku minta maaf, kamu tahu kan Bunga? Aku sangat ingin memiliki anak, tetapi tuhan belum memberiku kepercayaan, aku juga sangat frustasi Bunga, sudah beberapa Dokter yang aku temui, bahkan aku sampai berobat ke beberapa negara. Namun tidak ada hasilnya, aku mohon Bunga, bantu aku." Vera menangis dan berlutut di kaki Bunga.

"Bangun Vera, aku tidak suka melihatmu seperti ini." Bunga membantu sahabatnya itu untuk bangun.

Kemudian Bunga berjalan ke arah Reno. 

  

"Reno, aku mohon jawab dengan jujur, apa kamu tahu tentang rencana Vera?" Tanya bunga dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Bunga, maafkan aku, sungguh aku tidak mengetahui semua ini," ujar Reno.

Bunga kemudian menampar pipi Reno dengan sangat keras.

"Bohong, kalian berdua bohong, kalian berdua jahat! Apa salahku kepada kalian?" Bunga berteriak dengan nada yang sangat murka.

Bunga langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang sangat hancur. Bahkan lebih hancur dari pada saat melihat mereka berdua bersanding di pelaminan.

"Vera?" Bunga dan Reno sangat terkejut saat Vera tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.

"Vera, aku bisa jelasin semuanya," ucap Reno seraya menghampiri istri tercintanya itu.

"Sudahlah Mas, aku sama sekali tidak marah kok," ujar Vera.

"Apa maksud kamu Vera?" Tanya bunga.

Vera kemudian berjalan ke arah sahabatnya itu.

"Bunga, maafkan aku, ini semua adalah rencanaku, aku ingin kamu mengandung anakku dan juga Mas Reno." Vera menggenggam kedua tangan sahabatnya itu dan memohon maaf.

"Apa kamu sudah gila Vera? Aku tidak akan menuruti keinginan kamu," ujar Bunga murka.

Bunga kemudian berjalan cepat keluar kamar dan di susul oleh Vera dan juga Reno.

Vera adalah wanita yang baik, bagi Bunga ia adalah sosok yang dewasa dan juga cerdas, penampilannya yang menarik mampu membuat Reno jatuh hati padanya, walaupun sejujurnya, Bunga sudah menyukai Reno sejak SMA. Namun Reno Lebih memilh Vera sahabatnya itu.

Bunga berjalan sangat cepat menuju ke lobi di mana ia memarkirkan mobilnya.

Namun saat ia akan masuk kedalam mobil, tiba-tiba Reno dan juga Vera mencegahnya.

"Bunga, dengarkan penjelasan ku dulu," ucap Vera.

"Aku minta maaf, kamu tahu kan Bunga? Aku sangat ingin memiliki anak, tetapi tuhan belum memberiku kepercayaan, aku juga sangat frustasi Bunga, sudah beberapa Dokter yang aku temui, bahkan aku sampai berobat ke beberapa negara. Namun tidak ada hasilnya, aku mohon Bunga, bantu aku." Vera menangis dan berlutut di kaki Bunga.

"Bangun Vera, aku tidak suka melihatmu seperti ini." Bunga membantu sahabatnya itu untuk bangun.

Kemudian Bunga berjalan ke arah Reno. 

  

"Reno, aku mohon jawab dengan jujur, apa kamu tahu tentang rencana Vera?" Tanya bunga dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Bunga, maafkan aku, sungguh aku tidak mengetahui semua ini, ini semua rencana nya Vera," ujar Reno.

Bunga kemudian menampar pipi Reno dengan sangat keras.

"Bohong, kalian berdua bohong, kalian berdua jahat! Apa salahku kepada kalian?" Bunga berteriak dengan nada yang sangat murka.

Mulai saat ini, jangan temui aku lagi, karena aku sangat membenci kalian berdua, mengerti kamu?

Dan satu lagi Vera, kamu adalah orang yang paling egois yang pernah aku kenal, aku sangat menyesal karena telah menganggapmu sebagai saudaraku.

Bunga langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang sangat hancur. Bahkan lebih hancur dari pada saat melihat mereka berdua bersanding di pelaminan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status