Maafkan aku
.
.
Just give me a reason, just a little bit enough
Just a second we’re not broken just bent
And we can learn to love again
I never stopped, you’re still written in the scars on my heart
Suara deru mobil yang baru saja sampai didepan rumah, membuat Tatiana dan Max segera berjalan cepat ke arah pintu. Disana terlihat Mayya dan Rowman yang kembali berdua setelah mengantarkan kepergian Arion ke stasiun di kota seberang. Keduanya langsung berdiri didepan pintu begitu kedua orang yang mereka nantikan turun dari mobil. Dalam gendongan Tia, Jackson berseru senang saat melihat sang ibu yang baru menampakkan wajahnya hari ini. Maklum saja, sejak pagi akan menjemput Mayya sudah pergi bersama Rowman mengantarkan sang paman ke stasiun.
Namun alis Max dan Tia menyatu saat menangkap suasana canggung yang terjadi diantara keduanya. Mayya yang sejak turun dari mobil tak mengatakan sepatah kata pun. Dengan raut w
“Aku minta maaf bukan karena perkataanku kemarin malam, tapi aku minta maaf karena aku tak bisa mengabulkan permintaanmu untuk melepaskanmu.”Dalam hidupnya tak pernah sekalipun Mayya berpikir ia akan mengalami yang namanya rasa terancam dengan sensasi getara kecil didalam dadanya. Seperti saat ini, ia merasa gugup sekaligus ketakutan mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Entah mendapatkan cara dari mana, kini lelaki yang paling ia hindari bersikap semakin aneh dan membuatnya ketakutan.Rowman.Sudah dua hari ini lelaki itu bertingkah sangat aneh. Mulai dari nada bicaranya yang manis, perlakuannya yang juga sangat lembut, dan lelaki itu itu juga selalu mencari kesempatan untuk selalu mengikutinya.Mayya memang tak begitu buta tentang gaya berpacaran orang-or
Rencana..Mayya berkaca diri didepan cermin. Ia memutar-mutarkan tubuhnya disana. Ia sangat puas dengan penampilannya. Sesekali ia mmenyipitkan matanya untuk meyakinkan sosok yang kini terpantul didepan sana. Itu seperti bukan dirinya.Dengan rambutnya yang sudah sedikit memanjang nyaris sepundaknya, Mayya membiarkan saja mereka tergerai. Kalau ia sampai bekad mengikatnya kebelakang, yang pasti ia akan terlihat semakin berantakan. Tanpa polesan make up berlebihan, Mayya hanya memoles pelembab bibir berwarna merah muda terang dan juga sedikit blush on pada pipinya. Sungguh beruntung, Mikhaela sempat mengajarinya bagaimana cara berdanda. Meski pada akhirnya ia akan terlihat seperti badut.“Perfect!”Mayya keluar kamar dan berputar kembali seakan ada orang
Beradu argumen..Perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu selama satu setengah jam. Ketika sampai disana, Mayya sudah jatuh terlelap dalam tidurnya. Rowman yang menyadari itu hanya bisa memandangi wajah tenang milik Mayya. Ada rasa hangat kala ia melihat wajah mungil itu. Mayya, dengan segala kesederhanaannya malam ini berhasil membiusnya. Siapa yang menyangka dengan sedikit polesan diwajahnya gadis itu berubah menjadi sangat cantik. Dan kini harus ia akui gadis itu memang memiliki kecantikan yang luar biasa, bahkan ketika sedang terlelap sekalipun.“Kita sudah sampai.” Ucapnya. Meski pelan, ternyata suara itu cukup membuat gadis itu terbangung dari tidurnya. Dengan lemas, Mayya beranjak bangun dan sedikit menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhnya.“Sudah sampai, ya.
Memenuhi Janji..Kedua orang itu terduduk didalam sebuah gazebo bercat putih dengan lilitan akar bunga mawar yang menambah kesan indah pada bangunan tersebut. Mayya, gadis itu tak hentinya menahan tawa saat melihat perubahan sikap yang ditunjukkan oleh pria yang kini tengah duduk didepannya. Sesekali pria itu berbicara dengan bahasa baku pada era zaman victoria. Entah, bagaimana bisa seorang vampir yang berasal dari benua lain bisa sampai di Amerika dan kini menetap disini.Mungkin jika saja dulu Rowman tak memilih untuk keluar dari tempat asalnya, hingga kini mereka takkan pernah bisa seperti ini. Sedikit rasa syukur mengingat sikap lelaki tiu saat muda yang penuh dengan pemberontakan.“Aku tak tahu ternyata kalian para Vampir muda senang membangkang. Kupikir kalian sangat mengikuti tradisi para tetuah.&r
“Apa kau menginginkan ini?” Mayya menunjuk ke arah lekukan lehernya.Astaga.. Rowman terbelalak. Ia sungguh menginginkannya tapi bukan dari Mayya. Ia tak maumenyakiti gadis itu. Tidak sama sekali. Mayya yang sepertinya membaca maksud pikiran lelaki itu malah mengalungkan tangannya pada leher Rowman. ia membawa wajah itu mendekat ke arahnya. Dibawah pancaran sinar lampu yang berada diatas mereka, kini keduanya saling berpandangan dengan seluruh emosi yang terpancar.Bibir Mayya berbisik didepan wajah pria itu. Dengan lembut ia berusaha memastikan takkan terjadi apapun pada mereka setelah ini. Tidak dengan hal yang akan menyakitkan dirinya. “Kau takkan menyakitiku, Rowman. Minumlah darahku sebanyak yang kau mau. Karena aku mencintaimu, aku akan melakukan apapun untuk membuat rasa sakitmu menghilang.”
“A-Apa?” Tia tak kuasa menyembunyikan rasa terkejutnya. Wanita itu menutup mulutnya dengan mata terbelalak. Seketika wanita itu merasakan langit disekitarnya runtuh. Tepat didalam dadanya, terdapat nyeri yang sangat dalam, seperti sebuah tikaman benda tajam. “Ayahmu melakukan kesalahan dengan menikahi ibumu. Sebenarnya cerita tentang mengenai manusia yang tak bisa melahirkan bayi vampir hanyalah karangan ayahmu saja. Ibumu meninggal bukan karena melahirkanmu, melainkan karena ayahmu. Rowman menyalahi takdirnya dengan menikahi seseorang yang bukan pengantinnya. Ibumu sudah mengetahui semuanya, tapi dia tetap bersikeras untuk tetap bersama ayahmu. Ibumu telah mengetahui takdirnya. Dia wanita yang egois.” “DIAM!” Tia menutup kedua telinganya sambil berteriak. Bersamaan dengan itu Jackson yang ketakutan mendengar teriakan wanita yang biasanya lembut
“Butakan dia!” perintah Revana pada salah seorang vampir pengikutnya. Seketika itu pula ibu dari Ramona terdiam. Pandangannya menggelap karena pengaruh dari kekuatan salah seorang vampir itu. Revana tersenyum kecil. Ternyata ia salah menilai Arion tahu segalanya. Pria itu sama sekali tak mengetahui apapun tentang yang dilakukan oleh adiknya. Pria itu tak mengetahui apapun tentang yang dilakukan Celeste selama wanita itu berada di bumi. “Kau tak tahu ini semua? Celeste tak pernah bercerita padamu?” “Tentang apa?” Alis pria itu terangkat. Celeste tak pernah menceritakan apapun tentang itu. Ia sudah mengetahuinya dari buku catatan yang ditinggal oleh adiknya. Apakah itu berhubungan dengan Rowman dan Mayya? “Khamila. Wanita yang menitipkan jiwanya pada Mayya, kau tahu dia?”Arion
Kehamilan..Sepasang mata merah kini terpaku memandangi seorang gadis yang kini tengah tetlelap diatas tempat tidurnya. Wajah tenang itu tak pernah membuatnya bosan melihatnya sepanjang hari meski ini sudah hari kedua gadis itu tak sadarkan diri. Meski ia sedikit tenang dengan perkataan Arion bahwa Mayya hanya tertidur, namun melihatnya tak sadarkan diri hingga saat ini membuatnya sedikit takut. Ini sudah satu hari sejak kejadian dimana gadis ini pingsan karena darahnya ia minum.“Ternyata kau begitu mencintainya ya?”Rowman menolehkan kepalanya. Entah sejak kapan wanita itu sudah sampai dan sedang duduk di meja makan saat ia membawa Mayya pulang. Wanita itu dengan tanpa sopannya bersikap selayaknya dialah tuan rumah di rumah mungil ini.Ramona.Setelah sekian lama ia tak bertemu dengan wanita berambut merah itu, kini sosok itu dengan tanpa diundangnya menginjakkan kakinya didalam rumah yang bahkan