Share

23. Rencana Ashton

Clek

Suara pintu yang dibuka pada tengah malam, membuat Lynelle terjaga. Ia tidak tidur, meskipun matanya tertutup namun tidak dengan pikirannya. Sedari tadi ia menunggu Ashton, lelaki itu mengatakan akan pulang secepatnya, tapi...apa ini? Jarum jam yang ditampilkan layar handphone telah menunjukkan pukul empat subuh, sedikit lagi hari akan berganti. Masih pantaskah ini disebut tengah malam?

"Kau pulang?" tanya Lynelle, berjalan perlahan menyalakan lampu ruang tengah.

Ashton membeku. 'Mengapa Lynelle belum tidur?'

"Kau bau alkohol dan rokok. Kau darimana saja? Kau bilang ada urusan penting yang mendadak harus kau urus. Apakah urusan penting itu adalah mabuk-mabukan sampai subuh bersama teman-temanmu?"

Ashton berdehem, mencairkan suasana yang menegang. Dari nada bicara Lynelle, ia tahu wanita tersebut marah.

"Aku akan menjelaskannya nanti."

"Mengapa harus nanti? Tidak bisakah sekarang? Kau selalu menyembunyikan semua hal dariku."

"Aku tidak. Hanya... aku tidak ingin menganggu pemikira
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status