Share

1. Problem

last update Last Updated: 2021-11-17 21:57:31

Chapter 1

Problem

"Pergilah ke Aínsa."

Jessie yakin jika kakaknya sedang bercanda, kakaknya tidak mungkin sekejam itu mengusir adik kandungnya dari Madrid begitu saja. Tetapi, ia perlu memastikan ucapan kakaknya.

"Apa kau bilang?"

Lexy bersedekap. "Enam bulan saja, tinggallah di sana."

"Kau sedang bercanda, 'kan?"

"Aku serius."

Jessie menggelengkan kepalanya. "Tidak, kau tidak serius. Aínsa sama sekali tidak cocok untukku."

Ujung jari-jari Lexy mengelus pelipisnya. "Di samping belajar banyak sejarah bangsa kita, di sana kau bisa merenungi kesalahanmu. Dan dalam waktu enam bulan publik sudah melupakan kehebohan yang kau buat."

"Bukan aku yang membuat kehebohan," ujar Jessie dengan nada tidak terima oleh tuduhan kakaknya—juga semua orang.

"Kehebohan itu tidak akan terjadi kalau kau tidak membuat kesalahan."

"Aku tidak bersalah!" sanggah Jessie.

Jelas tidak bersalah, karena menurut Jessie berfoto dengan kue ulang tahun berbentuk alat kelamin pria di tengah pesta ulang tahun salah satu temannya adalah hal yang wajar. Karena hampir semua remaja di Spanyol mungkin akan melakukan hal-hal gila seperti itu.

Masalahnya hanya karena dirinya seorang putri raja. Tepatnya, ayahnya telah memberikan takhta kepada kakaknya yang belum berusia tiga puluh tahun dan menurut pandangan Jessie setelah mewarisi gelar raja, kakaknya mulai bersikap otoriter, diktator, dan pastinya berubah menjadi sangat kaku.

Lexy kembali bersedekap. "Tidak bersalah?"

"Ya. Aku tidak bersalah," tandas Jessie. "Yang bersalah adalah orang yang menyebarkan foto itu."

"Apa harus kubaca satu persatu daftar masalah yang kau buat?" Lexy menaikkan sebelah alisnya.

Berfoto di depan kue ulang tahun berbentuk alat kelamin, memegangi batang rokok yang menyala, berpakaian nyaris telanjang di tepi kolam renang. Semua foto-foto sialan itu ada di internet dan itu semua karena Amindra, sahabatnya yang mengaku kehilangan ponsel saat berlibur ke Paris.

Meskipun foto-foto itu hanya beredar di internet selama beberapa jam dan pihak kerajaan langsung mengambil tindakan. Namun, tidak urung berita itu telah menyebar di kalangan masyarakat dan menjadikan dirinya perbincangan dan seketika menghancurkan citranya sebagai seorang putri yang anggun menjadi sosok gadis nakal di mata masyarakat. Jessie benar-benar terjerumus ke dalam jurang bernama : Masalah.

"Hari ini pangeran dari Skotlandia juga membatalkan pertunangan kalian," ujar Lexy dengan nada datar.

Jessie mengusap tengkuknya kemudian menggerakkan lehernya yang terasa kaku. "Itu berita bagus karena kelak aku tidak perlu menikahi pria yang mengenakan rok sebagai pakaian adat mereka."

"Dan kau masih menganggap jika kau tidak bersalah?"

"Ya Tuhan!" Jessie benar-benar kakaknya memojokkannya. "Kau tidak membelaku?"

"Membela?"

"Ya. Lakukan sesuatu misalnya mengutus juru bicaramu untuk berbicara ke media bahwa...."

Lexy tertawa pelan. Sinis. "Dan masyarakat akan mengomentari kalau aku mencampur-adukkan kepentingan keluarga dengan urusan negara."

Kerongkongan Jessie terasa mengering karenanya. Memang tidak seharusnya kakaknya melakukan itu untuknya, kakaknya telah berusaha keras beberapa tahun ini untuk mengembalikan nama baik keluarga kerajaan terutama ayahnya yang terindikasi melakukan penyelewengan pajak negara.

Lexy menghela napasnya. "Aku tidak bisa membantumu lebih jauh lagi."

"Tapi, bisakah bukan ke Aínsa? Ke Barcelona saja misalnya?"

Sepertinya kakaknya dapat membaca isi pikiran Jessie. "Agar kau bisa berpesta dan bersenang-senang di sana?"

"T-tidak!" elak Jessie.

"Pergi ke Aínsa, tinggal di sana enam bulan dan aku membatasi pengeluaranmu."

Bersambung....

Aku senang dengan latar belakang Barcelona, jadi kita akan ulik lagi serba-serbi Barcelona! Semoga kalian gak bosan ya....

Jangan lupa tinggalkan komentar dan kasih rate di bagian depan ya, biar bintang menyala.

Terima kasih.

Salam manis dari Cherry yang manis!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Tami Andriani
kesini karena beck...
goodnovel comment avatar
Mistin Aditama
ku kira Beck bakal nikah sama sahabat Nick
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
Jessie bakal ketemu back wooowwww
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bad Princess (I Found You)   Epilogue

    EpilogueJessie keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di dadanya dan rambut basah yang digulung handuk, matanya tertuju pada Beck di atas tempat tidur dan sepertinya tertidur. Bibirnya mengulas senyum bahagia, tiga hari di pondokan bersama suaminya benar-benar bulan madu yang luar biasa. Mereka berada di dalam pondokan hanya berdua, bertelanjang hampir sepanjang malam di atas tempat tidur, terkadang mereka bercinta di mana saja mereka menginginkan seperti di sofa, di meja dapur bahkan di meja makan. Itu benar-benar luar biasa seperti fantasi liar Jessie selama ini.Setiap waktu Beck memasak untuk kebutuhan mereka dan tentu saja Jessie membantu pekerjaan suaminya meskipun hanya memotong wortel atau memisahkan daun basil dari tangkainya. Sesekali Nyonya Carmen datang untuk membersihkan pondokan dan berbelanja kebutuhan makanan.Jessie duduk di tepi tempat tidur, matanya mengawasi Beck, mengagumi wajah dan dada telanjang suaminya yang dipenuhi dengan otot yang tersusun kencang.

  • Bad Princess (I Found You)   52. End

    EndSehari sebelum pesta pernikahan yang dilakukan di hari pertama bulan Maret, Jessie sedang mencoba gaun pengantinnya ketika Aneesa masuk ke dalam rumah diikuti Beck, pengawal, dan Nanny-nya. Gadis kecil itu tersenyum riang dan berlari kecil menghampiri Jessie."Bagaimana perjalananmu, Sayang?" tanya Jessie seraya mengelus rambut Aneesa.Ia tidak dapat membungkuk terlalu dalam dikarenakan gaunnya terlalu ketat di bagian perut."Aku menyukai perjalanan ke sini," kata Aneesa. "Senang mendengarnya. Lalu bagaimana kabarmu?" tanya Jessie kemudian ia menerima kecupan di bibirnya dari Beck. "Aku merindukan Rocky." Rocky adalah anak anjing Alaska milik Nick yang diinginkan Jessie dan seperti dugaan Beck, dengan senang hati Nick memberikannya kepada Jessie.Jessie terkekeh. "Kau tidak merindukanku?" "Aku juga merindukanmu. Jessie, kenapa kau mengenakan gaun pengantin?" "Kami akan menggelar pesta pernikahan," kata Jessie. "Menikah?" "Ya. Aku akan menikah." "Dengan siapa kau akan menik

  • Bad Princess (I Found You)   51. Be Friend?

    Chapter 51Be Friend?"Mommy bilang jika kau adalah ayahku," ucap Aneesa dengan nada ragu-ragu seraya waspada menatap Beck.Beck tersenyum dan mengangguk, air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya terdorong keluar. "Ya, aku ayahmu." Aneesa mendongak menatap Duncan, terlihat kebingungan kemudian menatap Beck sambil mengulurkan tangannya menyentuh wajah Beck. "Sebenarnya aku tidak mengerti." Beck memejamkan matanya, merasakan sentuhan kulit lembut dari tangan gadis mungil di pipinya. "Kelak saat kau menjadi dewasa, kau akan mengerti, Sayang." Kemudian ditatapnya mata Aneesa, seperti yang Jessie ucapkan, mata Aneesa adalah matanya. Ia mengecup kedua tangan Aneesa dengan lembut agar Aneesa tidak ketakutan kemudian ia berucap, "Boleh aku memelukmu?" Aneesa mengangguk. Dipeluknya Aneesa, di belainya rambut Aneesa dengan penuh kasih sayang, dikecupnya beberapa kali rambut di kepala Aneesa. Perasaannya bahagia, tetapi dadanya terasa sangat sesak karena khawatir jika kelak putrinya akan m

  • Bad Princess (I Found You)   50. Everything You Want

    Chapter 50Everything You WantSatu hari sebelum Natal tiba, setelah memasang dekorasi Natal di tempat tinggal mereka, keduanya terbang menuju Athens Internasional Airport menggunakan jet pribadi yang dipinjamkan oleh Nick."Apa kau akan terus memeluk bunga itu?" tanya Beck karena hingga pesawat telah terbang dengan sempurna di atas ribuan kaki, Jessie masih memeluk buket bunga. Jessie tersipu dan menghirup aroma mawar merah di pelukannya. "Akhirnya kau memberiku bunga." Beck mengusap-usap rambut di kepala Jessie. "Aku sudah memastikan jika durinya sudah tidak ada, barangkali kau ingin menamparku menggunakan bunga lagi." Jessie terkekeh dan kembali menghirup aroma mawarnya. "Ini bunga pertamaku darimu, aku tidak ingin merusaknya."Beck memeriksa jam tangannya. "Jadi, selama tiga jam penerbangan kita, kau memilih untuk mengagumi bunga itu dari pada menikmati penerbangan denganku?" Jessie meletakkan kepalanya di pundak Beck dan mengangkat buket bunga agak tinggi. "Jika iya?" "Aku b

  • Bad Princess (I Found You)   49. Four Children

    Chapter 49Four ChildrenXaviera, ibu Vanilla menceritakan kepada Beck dan Jessie bagaimana kisah cintanya dengan Rafael. Wanita itu pernah menyembunyikan kehamilannya dan Rafael baru mengetahuinya setelah Vanilla lulus dari bangku universitas, sedangkan Vanilla baru mengetahuinya saat merencanakan pernikahannya dengan Nick. Namun, cerita Xaviera menyembunyikan kehamilannya tentunya berbeda dengan alasan Charlotte. Saat berhubungan dengan Rafael, dirinya tidak tahu jika Rafael adalah pria beristri dan ketika melarikan diri ke Barcelona, Xaviera tidak menyadari jika dirinya dalam keadaan mengandung. "Menurutku, kau beruntung karena tahu lebih cepat," ucap Rafael kemudian memandangi wajah Vanilla. "Aku bahkan hanya bisa mendengar kelucuan masa kecil putriku dari ibunya." Xaviera tersipu karena Rafael mengecup punggung tangannya. "Ya. Kalian bisa membesarkan Aneesa bersama-sama. Kalian hanya harus menyikapi masalah ini dengan kepala dingin dan lebih dewasa." "Apa kau sudah menghubung

  • Bad Princess (I Found You)   48. What the Plan?

    Chapter 48 What's the Plan?Beck dan Jessie tiba di rumah Nick, mereka disambut oleh Marcello yang melompat-lompat kegirangan karena Jessie memberikan dua kotak coklat yang digemari anak-anak. "Beck, bisakah kau bukakan coklatnya untukku?" pinta Marcello kepada Beck."Biar aku kubukakan untukmu," kata Jessie karena Beck memegangi dua botol sampanye."Terima kasih, mi amor," ucap Beck seraya menatap Jessie dan tersenyum bahagia."Beck! Lihat mainan baruku!" ucap Marcello memamerkan mainan di tangannya yang berupa sebuah mobil-mobilan kecil dengan daya baterai.Beck membungkuk untuk melihat apa yang Marcello tunjukkan padanya. "Wow, bagus sekali.""Kemarin Yang Mulia mengirimkannya untukku.""Keren, kau menyukainya?" tanya Jessie.Marcello mengangguk kemudian berjongkok, menekan tombol di bagian bawah lalu meletakkannya di lantai dan mobil-mobilan itu melaju kencang di lantai. Mercello berteriak kegirangan dan berlarian ke mengejarnya. Beck tersenyum melihat tingkah bocah itu dan di b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status