Share

Bahagiaku Di sini

“Ini …?” Bastiah mengeluarkan satu bungkus.

“Iya. Acil Nurul edarkan dengan mengambil pasaran yang sebelumnya milik Rudi." Seringai senyum licik terbit di bibir Kembang. "Ceritanya setia, mana? Malah bikin produk sendiri. Awas saja, kamu Rud! Kamu pikir aku bisa diam?!”

***

Keane sengaja melambatkan laju mobilnya. Dari kejauhan ia sudah melihat Rudi mendekati Tera yang duduk di depan gedung sekolahan Evan.

“Tuan?!”

“Biarkan saja. Kita pantau dari sini,” titah Sanad, tanpa mengalihkan perhatiannya dari Tera dan Rudi.

Rudi mendekat, Tera masih asik mengukir tanah dengan kayu ranting yang entah ia dapatkan di mana. Terlihat Tera tersentak ketika menyadari kehadiran Rudi.

“Benar, kamu Tera kan?”

“Maaf, kamu siapa?” Tera pura-pura tidak mengenali.

“Benar, kamu Tera. Suaramu memang Tera. Tatapanmu juga. Kamu mungkin bisa mengubah penampilanmu, tapi aku akan tetap mengenalimu.”

Tera berdiri. Tera menengok ke kiri dan ke kanan.

“Ikut aku,” ucap Tera setelah yakin tidak ada Keane.

Tera m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status