Share

10. Alih propesi

"Ini rumah Pak RT," ucap Emal sembari menunjuk rumah bercat warna hitam kelam.

Fikri mulai merasa tidak enak saat melihat rumah Pak RT, kenapa semua warna rumahnya hitam hingga gagang pintu dan kaso-kasonya pun hitam. Dan apa itu? Fikri memicingkan matanya melihat sepasang patung berbentuk seperti cumi-cumi.

"Ini rumahnya? Yakin?" tanya Fikri sembari menunjuk rumah tersebut.

"Yakinlah," sahut Emal santai.

"Ini bukan rumah sekte pemujaan cumi-cumi?" tanya Fikri sangsi, ayolah manusia waras mana yang memajang patung cumi-cumi di depan rumahnya!? Tidak mungkin Pak RT ini titisan siluman cumi-cumi.

"Bukan ... ini mah rumah Pak RT, kalau rumah dukun tuh di sana," ungkap Emal sembari menunjuk sebuah rumah yang terlihat megah.

"Dukun apa?" tanya Fikri spontan.

"Dukun sunat, mau disunat?" Emal balik bertanya sembari mengacungkan telunjuknya dan memperagakan adegan sunat di hadapan Fikri yang membuat lelaki itu bergidik.

"Ogah ... udah, kalau disunat lagi abis nanti," bisik Fikri sembari menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Iis
ngakakak hahahha mas Bulbul jualan baso kenapa ga sekalian nama nya Indomaret hahaha pak RT ngasi ide yang menguntungkan dia hahhaha
goodnovel comment avatar
Neng Ade
ahhahaahah cocokn kmu jdi tukang bakso..
goodnovel comment avatar
Dina shila
astaga ngakaknya ai.hahahaha.. desa somplak kayanya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status