Share

Belum butuh bantuan

Penulis: Blade Armore
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-31 23:15:13

Sudah lebih dari sebulan, Amber berada di balik jeruji dan hampir setiap harinya Charles selalu datang berkunjung. Bukan hanya Amber saja yang jengah, tapi para sipir penjara pun bosan melihat wajah memelas Charles. Ya, dikarenakan Amber selalu menolak untuk menemui suaminya itu, dan Charles sangat kekeh ingin bertemu dengan istri tercintanya.

"Nona Amber, silahkan anda temui Tuan Charles!" pinta sipir penjara, saat amber sedang melakukan kegiatan yang sudah biasa dia jalankan di dalam sel. "Agar kami tidak ikutan pusing!" keluh sipir itu kemudian.

Amber menghela napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, agar rasa kesal dan bencinya dapat dia kontrol. Bagaimana pun, dirinya belum bisa terima dikhianati sekian lamanya. Namun, sepertinya suaminya itu tidak akan berhenti sebelum bertemu dengannya.

'Dasar lelaki!' gerutunya.

Mau tidak mau, Amber melangkahkan kakinya mengikuti sipir yang akan membawanya menemui Charles. Lelaki yang ingin sekali dia cekik, tapi sayangnya dirinya malah masuk bui terlalu cepat. Semua karena emosinya yang meletup-letup dan sulit terkontrol, terlebih ada yang sudah menyusun rencana ini sedemikian rupa.

Di depan sana, seorang lelaki nampak sangat cemas. Sudah berbagai cara dia lakukan agar bisa bertemu dengan istri tercintanya, sayangnya istrinya itu terlalu sakit hati dengan apa yang dia lakukan. Siapa sih yang tidak kecewa dan marah, saat melihat suami sendiri sedang bercumbu dengan wanita lain? 

"Aku harap kamu mau memaafkan segala khilafku! Aku hanya butuh pelampiasan saja," lirih lelaki itu.

Kakinya tidak bisa diam, dia terus melangkah ke depan lalu kembali lagi. Orang yang melihatnya, tentu saja merasa muak, tapi tidak bisa berbuat banyak untuk mengusir lelaki yang mempunyai kekuasaan yang cukup besar di kota itu.

"Ada apa menemuiku lagi?" tanya Amber sinis, dan dia langsung menghempaskan bokongnya pada kursi yang memang sudah disediakan.

"Aku merindukanmu, sayang," Charles mendekati Amber, dan merentangkan tangannya.

"Berani menyentuhku!" geram Amber, dengan mengepalkan dua tangannya. "Menjauhlah, atau aku buat kedua tanganmu patah!" seru Amber dengan tatapan tajamnya.

Charles seperti tidak mengenali istrinya yang lembut dan sangat manja, di depannya seperti wanita lain yang berwajah sama dengan Amber. Apakah sedahsyat itu rasa sakit yang dirasakan wanita itu, pikir Charles.

"Sayang, aku hanya sedang khilaf. Aku mohon, maafkan aku," lirih Charles yang sedikit menjauh.

Lelaki itu memilih duduk di hadapan Amber, agar leluasa memandang wajah yang selalu dia rindukan. Namun, Amber terlihat engan bersitatap dengan Charles, lebih memilih membuang pandangannya ke arah lain.

"Sudahlah, ada perlu apa datang kemari?" tanya Amber dengan nada sinis.

"Maafkan aku, dan cepatlah keluar dari sini. Kita perbaiki semuanya dan aku janji akan memberikan yang terbaik untukmu, serta melakukan apa saja yang kamu minta sebagai hukumanku," Charles berkata dengan wajah yang sangat memelas.

Lelaki itu tidak mau kehilangan Amber, hanya karena kesalahan yang seharusnya bisa dimaafkan. Toh, Charels hanya menyalurkan hasratnya saja, bukan menikahi wanita-wanita yang dekat dengannya. Cinta Charles hanya untuk istrinya seorang dan dia adalah Amber.

"Sudahlah, aku tidak akan mau keluar dari sini dalam waktu dekat. Jadi kamu bisa menikmati waktumu sebaik mungkin bersama selingkuhanmu yang entah ada berapa!" Amber mengepalkan tangannya dengan sangat erat, saat mengatakannya.

Charels berdiri, dirinya merasa tidak suka dengan apa yang diucapkan oleh istrinya, meskipun itu adalah kenyataan yang selama ini bisa dia tutupi dengan sangat baik.

Amber pun ikut berdiri dan menatap sendu ke arah suaminya, bagaimana pun mereka pernah mereguk manisnya rumah tangga dan Amber pernah menjadi ratu yang semua keinginanya selalu dipenuhi oleh Charles. Akan tetapi, penghianatan dan perselingkuhan yang dilakukan Charles melukai dirinya sebagai seorang istri dan juga wanita. Melihat dengan mata kepala sendiri, suaminya sedang bercumbu dengan wanita lain dan diperaduan milik mereka berdua. Mungkin, jika Amber memergoki mereka di hotel atau di mana pun selain di kamar pribadinya, dia tidak akan semarah dan sebenci ini pada suaminya.

"Saat ini, aku belum membutuhkan bantuan siapapun! Termasuk darimu dan juga Defi!" tegas Amber saat suaminya ingin mengatakan sesuatu. "Lebih baik pikirkan hubungan yang sudah kamu rusak ini, karena aku ingin mengakhirinya dengan cepat. Aku harap kamu pun demikian," Amber menarik napas dalam dan melangkah menjauh setelah berkata.

Charles gagu, tatapannya kosong. Perkataan Amber membuatnya tidak fokus. Hubungan yang rusak? Mengakhiri? Apa maksud istrinya?

"Tidak, Amber!" teriak Charles, terlihat sekali wajah frustasi lelaki itu. "Aku hanya khilaf, bukan mencintainya!" Charles terduduk lemas, cinta yang selalu berbunga di hatinya melayu begitu saja dengan kalimat-kalimat yang dilontarkan Amber.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Balas Dendam Mafia Cantik   Berhati-hatilah

    "Kenapa?" tanya Amber yang mendengar ada keraguan pada pernyataan Olive."Ehtahlah, aku meragukan dia!"Amber menatap olive yang diam dan beberapa kali menghela napas panjang, Amber yakin ada sesuatu yang dia ketahui, tapi belum pasti kebenarannya. Amber tahu betul karakter Olive. Gadis itu akan melindungi dirinya dengan segala apa yang dia ketahui, hanya saja terkadang Amber mengabaikan peringatan itu."Kenapa begitu?" selidik Asmber."Sudah kubilng, entahlah. Ada sesuatu yang dia sembunyikan!" Olive menjawab dengan nada rendah, seakan dia pun ragu dengan apa yang dia ucapkan.Melihat Olive yang kembali menghela napas, Amber tertawa terbahak-bahak, sampai melupakan rasa sakit bekas jahitan yang masih belum kering. Sedangkan Olive, diam mematung mendengar suara tawa Amber yang menggelegar di dalam ruangan. Gadis itu masih belum bisa membaca kepribadian atasannya itu, ada kalanya Amber bersikap lembut dan bersahaja, Ada kalanya dia seperti monster yang berbahaya., pun ada kalanya wanit

  • Balas Dendam Mafia Cantik   Bawa mereka ke sini!

    Olive memandangi wajah Amber yang masih terlelap akibat bius, wanita itu tersenyum, lalu mengusap wajah ayu atasannya. Setitik air mata jatuh, tidak menyangka, jika wanita yang dia dampingi sejak bertahun-tahun lalu, bisa kalah hanya karena persoalan lelaki, maka pemikirannya untuk tidak meikah sudah tepat."Kenapa kamu membiarkan dia menanggung semuanya sendiri?" tanya Olive pada lelaki kekar di sampingnya."Belum saatnya dia mengetahui semuanya, jika aku sudah menemukan siapa dibalik semua kekacauan yang terjadi pada keluargaku, maka aku akan memluknya dengan sangat erat dan menjaganya tanpa ada keraguan!" jawab lelaki ityu dengan senyum mengembang, sayangnya sudut matanya sudah menggenang cairan bening. "Baiklah, aku harus pergi!""Dia membutuhkanmu!" Tekan Olive.Namun, lelaki itu berlalu begitu saja dengan menggengam lukanya sendiri. Dia yakin, wanita yang sedang terbaring itu tidaklah lemah. Kekuatan hatinya lebih dari yang dilihat orang lain, begitulah yang dia saksiakn selama

  • Balas Dendam Mafia Cantik   Inikah yang dirasakan Amber2

    Beberapa wanita berseragam, dengan wajah tegas dan sorot mata tajam, menatap ke sekitar. Mimik wajah mereka sangat kentara menyimpan kekesalan. Namun, karena tugas, mereka harus bisa mengendalikan perasaan. Baru saja, salah satu wanita berseragam itu hendak berbicara, beberapa napi sudah mendahuluinya."Biarkan saja wanita itu mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang sudah dia perbuat!" teriak napi di sel depan."Iya, setidaknya dia akan berpikir lagi untuk melakukan hal buruk dikemudian hari!" timpal yang lain."Ah, paling juga uang yang akan berbicara!" celetuk seseorang yang sudah paham dengan hukum yang ada di negara ini."Amplop coklatnya pasti berukuran tebal!" imbuh yang lain dan disambut tawa banyak napi.Semakin lama, semakin banyak celetukkan yang membuat wanita-wanita berseragam itu menghela napas panjang. Salah satu dari mereka menampakan kekesalannya hampir memuncak, meskipun itu adalah fakta yang terjadi di lapangan dan sudah menjadi rahasia umun, tapi masih saj

  • Balas Dendam Mafia Cantik   Inikah yang dirasakan Amber

    Citra diseret keluar ruangan, hal itu tentu menarik perhatian para pengunjung dan juga para pekerja yang bekerja di rumah sakit."Berulang kali mereka mempermalukan aku! Apa kurangnya aku?" gumam Citra, wanita itu belum juga menyadari kesalahan yang di buatnya Sungguh ironis.Wanita itu menundukkan pandangannya, apalagi saat mendengar bisik-bisik yang dilontarkan untuknya. Bukan hanya bisikan, bahkan ada yang berteriak padanya.Sedangkan di ruangan, Charles mengalami luka serius dan Amber harus mendapatkan perawatan akibat luka yang dia derita. Kejadian yang hampir sama terulang, tetapi berbeda keadaannya."Lukamu terlalu dalam dan banyak!" keluh Olive pada Amber yang tersenyum, saat akan dibawa ke ruang IGD."Tenanglah, sakit ini belum seberapa. Jejak kedua orang tuaku hilang, tentu membuat luka yang dalam di sini!" Amber menunjuk dadanya, pandangannya kosong menatap langit-langit lorong rumah sakit.Olive hanya bisa menghela napas panjang dan segera menghubungi Defi, untuk membantuny

  • Balas Dendam Mafia Cantik   Dijebak

    "Lepaskan!" Citra kembali memberontak."Diamlah!" bentak salah satu bodyguard.Dengan santai, dua orang itu melepaskan tangan Citra dan duduk di sisi ranjang. Mereka belum beranjak dari kamar Citra, menunggu instruksi selanjutnya.Amber menuju ke kamar rawat di mana Charles sedang terbaring lemas, Olive memastikan lagi, apakah Amber benar-benar akan bermesraan dengan lelaki bejat itu, meski status mereka masih suami istri. Setelah mendengar jawaban Amber, Olive menyingkir, mempersiapkan semua yang sudah dijelaskan Amber sebelumnya.Pintu dibuka, Charles yang termenung langsung menoleh. Melihat istrinya datang dengan gaun hitam sexy yang menggoda, membuat lelaki buaya itu tersenyum merekah. Dia berpikir, ada untungnya kecelakaan yang dia alami. Lelaki dengan senyum tipis itu langsung merentangkan tangannya, menyambut Amber masuk ke dalam pelukannya. Tanpa kata, Amber langsung menyambut pelukan suaminya. Tentunya dengan sedikit sentuhan menggoda."Aku merindukanmu," bisik Amber.Charles

  • Balas Dendam Mafia Cantik   Hutang budi

    "Tidak, anakku tidak akan mati hanya karena hal seperti ini!" pekik Citra.Amber yang tadinya mau mencari dokumen miliknya, malah mendapati pemandangan yang di luar perkiraannya. Citra sedang terduduk menahan kesakitan dan ada darah segar di lantai. Amber sungguh tidak peduli, dia masuk dan mengabaikan keadaan Citra. Meski hatinya ingin sekali menolong anak yang ada dikandungannya, dia berpikir anak yang belum lahir itu tidaklah bersalah. Perbuatan bejat ibunyalah yang membuat dia ikut bersalah. Namun,tubuhnya menolak keinginanya."Apa kamu enggak kasihan melihat istrimu?" ejek Amber. "Jangan sampai kamu kehilangan bayi yang kamu idam-idamkan!"imbuhnya.Amber langsung menuju meja, dan menarik laci, mengambil berkas yang dia cari. Kontrak dengan perusahaan Dirjaya. Charles hanya melirik, kemudian memeluk Amber di depan Citra yang sedang menahan kesakitannya. "Mas! Aku pendarahan!" pekik Citra dengan menahan sakit dan rasa kesal yang luar biasa.Wanita itu tidak habis pikir, bagaimana b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status