Share

Tameng untuk Amber

Sudah beberapa hari Amber berada di dalam sel bersama dengan tiga wanita yang tangguh menurutnya. Mereka berbagi kisah pada Amber, agar tidak ada jarak antara mereka, hanya saja Amber masih menutupi apa yang sedang menimpanya. Amber lebih suka menjadi pendengar yang baik untuk saat ini, dan menyiapkan semua rencana untuk kehidupannya ke depan.

"Kalian bertiga luar biasa, jika aku ada kesempatan keluar dari sini, maka aku akan membuat kehidupan kalian lebih baik lagi!" seru Amber dengan penuh semangat.

Ketiga wanita di depan Amber tersenyum hangat, berbeda saat pertemuan pertama mereka yang terkesan acuh dan tidak peduli. KIni mereka saling rangkul dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

"Aku sepertinya tidak akan keluar dari sini dengan begitu mudahnya, hukuman mati sedang menantiku," ujar Ratih dan Ina hanya mengusap punggung wanita di sebelahnya.

Mereka bertiga sudah bersama beberapa bulan terakhir, sebelum kedatangan Amber. Membagi suka duka bersama dan melewati pembulian dari napi yang diangap berkuasa di penjara ini, dan dengan datangnya Amber, mereka bisa sedikit lega. Amber wanita yang tidak kenal rasa takut, dan selalu melawan jika dirinya dibulli. Hukuman dari sipir penjara tidak membuatnya takut, malah menguatkan statusnya di dalam penjara sebagai pendatang yang tidak bisa diremehkan.

"Jika uang sudah berbicara, maka hukuman bisa diperjual belikan," ujar Amber santai.

"Lalu, kenapa kamu tidak langsung keluar dari sini?" tanya Ina penasaran.

"Aku sedang menikmati waktu liburanku di sini dan beristirahat dari pekerjaan yang menumpuk!" jawab Amber dengan merenggangkan tangannya.

"Aneh! orang lain akan berlibur ke daerah yang indah dan penuh dengan pemandangan yang asik, ini malah memilih di penjara!" celetuk Ratih dan di sambut gelak tawa dari yang lainnya.

"Jika aku berlibur di tempat-tempat seperti itu, aku harus tetap memasang wajah ceria dan manis. Tidak bisa menjadi diriku sendiri, maka aku harus mengubah image itu mulai dari sekarang dan tempat inilah yang terbaik!" Amber memberi penjelasan pada tiga wanita di depannya yang sangat kepo dengan keputusannya yan ingin tetap di penjara sementara waktu.

Obrolan mereka terhenti, saat ada kiriman makanan dari seseorang yang sangat dihindari oleh Amber untuk saat ini. Akan tetapi, mau tidak mau dia menerimanya. Membagi makanan itu pada teman-teman satu selnya dan ke napi lainnya.

"Suami yang terbaik," puji Ina dan Amber hanya melengos mendengarnya.

"Dia tidak sebaik yang kalian tahu selama ini, dan jika nanti aku keluar maka kalian bertiga akan aku jadikan sebagai tameng untukku. Apakah kalian mau?" tanya Amber dengan memasang wajah serius, tidak seperti hari kemarin-kemarin.

"Tameng seperti apa?" tanya Ina penasaran.

"Kalian akan bekerja di perusahaan raksasa milikku dan juga pada jaringan keluargaku," Amber sedikit membuka dirinya.

"Aku tahu, kamu memang penuh misteri!" Wajah Bintang berbinar, saat mendengar apa yang menjadi rahasia Amber, meskipun baru seujung kuku yang mereka ketahui.

Lalu, tanpa sungkan Amber memberikan sedikit inpormasi mengenai apa saja pekerjaan yang dia lakukan selain menjadi model iklan yang terkenal. Dan hal itu membuat ketiga wanita itu terperangah, sungguh tidak bisa dipercaya untuk saat ini. 

"Aku akan menyerahkan hidupku untuk mengikutimu, jika apa yang kamu ucapkan memang benar adanya," seru Ratih dengan menegakkan tubuhnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status