Home / Romansa / Balas Dendam Si Janda Mandul / BDSJM 2 Bertemu Orang Baik

Share

BDSJM 2 Bertemu Orang Baik

Author: Cancan
last update Huling Na-update: 2023-03-08 17:08:17

2 orang lelaki menggunakan masker dan topi tiba-tiba turun dari motor. Rieta pun merasa ketakutan. Ia hanya bisa berdoa dan juga memegang erat tas yang sedang ia bawa tersebut karena didalamnya terdapat uang sebanyak 5 juta pemberian dari Bima.

"Si-siapa kalian berdua?" tanya Rieta memberanikan diri.

"Serahkan tas yang kau pegang itu!" ucap salah seorang dari mereka sambil mengeluarkan pisau lipat dari balik jaket yang ia gunakan.

"Tidak, tolong jangan ganggu aku," ucap Rieta berusaha melindungi diri dan juga mempertahankan tas yang ia bawa.

"Banyak bicara kau," ucap salah seorang dari lelaki tersebut merampas secara paksa tas yang dibawa oleh Rieta kemudian kedua lelaki tersebut pergi meninggalkan Rieta begitu saja.

"Tolong, tolong ada perampok!" teriak Rieta mencari pertolongan.

Sayangnya jalanan yang dilalui Rieta sangatlah sepi malam ini, tidak ada satupun orang yang lewat. Sehingga tidak ada orang yang dapat menolong dirinya untuk mengejar perampok tersebut.

"Hiks hiks hiks, tasku," tangis Rieta.

Rieta hanya bisa menangis di tengah jalan meratapi tasnya yang diambil. Uang satu-satunya yang ia miliki dirampas oleh dua orang perampok. Sekarang ia tidak tahu harus mencari tempat tinggal gratis dimana lagi.

Rieta hanya memiliki salah seorang kenalan di kota tersebut. Tapi sayangnya tempat tinggal kenalannya tersebut sangat jauh.

"Nona, ini tas yang anda inginkan," ucap kedua orang yang tadi merampas tas milik Rieta berhenti didepan sebuah rumah.

"Kerja bagus. Ini bayaran untuk kalian berdua," ucap Saras menyerahkan amplop putih berisikan uang bayaran untuk kedua orang yang sudah berhasil mengerjakan pekerjaan mereka.

"Wah, terima kasih. Senang berbisnis dengan anda nona," ucap kedua orang tersebut segera pergi setelah menerima bayaran dari Saras.

Saras tersenyum licik. Lumayan ia bisa mendapatkan uang sebanyak 5 juta. Ia tidak akan membiarkan Rieta membawa atau menerima barang-barang berharga dari sang adik. Meskipun uang itu adalah sebuah uang kompensasi perceraian.

Air hujan mulai turun, Rieta pun berlari mencari tempat untuk berteduh karena ia tidak ingin sampai koper yang di bawanya itu basah.

Untung saja ada sebuah cafe kecil yang masih buka dan memiliki teras yang cukup luas, sehingga Rieta bisa berteduh di cafe tersebut. Hujan semakin deras, Rieta pun bingung harus berteduh dimana lagi karena malam ini hujan turun disertai oleh angin.

"Permisi Bu, mungkin Ibu bisa berteduh di dalam cafe saya saja. Kebetulan cafe saya sudah sepi oleh pengunjung dan sebentar lagi akan tutup," ucap seorang lelaki menghampiri Rieta yang mulai menggigil kedinginan.

"Terima kasih banyak. Saya cukup berteduh di teras cafe ini saja, tidak apa kok," jawab Rieta.

"Tetapi hujan malam ini sangat deras, anginnya juga sangat kencang. Ibu bisa basah kuyup jika hanya berteduh di teras cafe ini. Mari silahkan masuk saja Bu, tidak perlu membeli sesuatu di cafe ini kalau Ibu mau berteduh," ucap lelaki tersebut.

Sejujurnya Rieta takut menerima tawaran dari lelaki yang menawarkan bantuan. Tetapi jika dirinya tidak masuk ke dalam cafe, ia pasti akan basah kuyup malam ini.

Dengan terpaksa Rieta akhirnya masuk ke dalam cafe tersebut. Kemudian lelaki itu membuatkan secangkir teh hangat untuk Rieta secara gratis. Awalnya Rieta takut meminum teh tersebut, ia khawatir di dalam teh tersebut sudah dicampuri racun atau obat-obatan berbahaya.

"Jangan khawatir Bu, teh ini aman untuk Ibu minum. Saya yakin Ibu pasti kedinginan karena terkena hujan dan juga angin barusan. Saya permisi beres-beres dulu," ucap lelaki tersebut kemudian membalikkan tulisan tutup pada pintu cafe.

"Terima kasih," jawab Rieta.

Rieta segera meneguk habis teh yang diberikan oleh lelaki tersebut tanpa sisa. Teh yang diberikan secara gratis itu benar-benar menyegarkan. Tenggorokan yang tadinya terasa kering sekarang sudah menjadi basah kembali.

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya hujan sudah mulai reda dan Rieta pun bisa melanjutkan perjalanannya yang entah akan pergi kemana.

"Sekali lagi terima kasih banyak Tuan. Maaf karena saya sudah merepotkan Tuan malam-malam begini. Saya juga mengucapkan terima kasih karena sudah diberikan teh gratis. Maaf, saya tidak bisa membayar teh tersebut karena tas yang saya bawa dirampas oleh dua orang perampok di jalan," ucap Rieta.

"Tidak apa Bu. Oh iya tunggu sebentar," ucap lelaki tersebut mengambil dan menyerahkan uang berwarna merah sebanyak lima lembar kepada Rieta.

"Ini uang untuk Ibu gunakan. Maaf, saya hanya bisa membantu memberikan uang dengan jumlah sedikit. Semoga saja Ibu bisa terbantu dengan uang yang saya berikan ini."

"Ehh tidak perlu Tuan. Saya bukan peminta-minta. Terima kasih banyak sudah mau peduli terhadap saya. Tetapi saya tidak butuh bantuan uang dari Tuan," tolak Rieta.

"Tidak apa Bu. Uang ini tidak banyak kok, tapi ngomong-ngomong Ibu mau pergi kemana ya malam-malam begini membawa koper besar dan juga tas?" tanya lelaki tersebut penasaran.

"Sebenarnya saya ini juga tidak tahu ingin pergi kemana setelah ini. Saya baru saja diusir dari rumah suami saya dan kebetulan tas yang dirampok tadi ada uangnya yang dapat saya gunakan untuk mencari tempat tinggal sementara waktu," jawab Rieta tertunduk sedih.

"Astaga, kasihan sekali. Kalau begitu ibu tinggal saja di cafe ini dulu untuk malam ini. Daripada ibu tidur di jalanan. Itu akan sangat beresiko dan berbahaya."

"Memangnya boleh ya tuan?" tanya Rieta tersenyum bahagia mendengar perkataan lelaki tersebut.

"Tentu saja boleh bu. Saya kan pemilik cafe ini. Jadi saya mengizinkan ibu tinggal di cafe ini kalau ibu mau."

"Tuan yakin memperbolehkan orang asing tidur di cafe ini?"

"Iya bu, tidak apa kok. Cafe ini kan juga ada CCTV nya, tidak ada barang-barang mahal juga. Jadi semuanya aman."

"Hiks hiks hiks. Terima kasih banyak tuan, saya tidak tahu lagi bagaimana caranya berterima kasih kepada tuan. Semoga saja usaha cafe tuan ini selalu laris manis. Dan jika suatu saat saya sudah memiliki uang, saya akan membayar semua kebaikan yang sudah tuan lakukan terhadap saya."

"Amin. Terima kasih atas doanya bu. Kalau begitu ini kunci cafe ini. Ibu bisa langsung mengunci cafe ini setelah saya pergi. Kalau ibu mau minum atau makan, di dalam lemari kulkas ada bahan-bahan yang bisa ibu kelola sendiri."

"Iya tuan, terima kasih banyak."

Rieta segera mengunci pintu cafe saat lelaki yang mengaku sebagai pemilik cafe tersebut pergi. Ia kemudian membuka lemari kulkas untuk mencari bahan makanan. Perutnya memang terasa lapar sekali karena sejak siang dirinya belum makan sama sekali.

Rieta segera menggoreng satu butir telur dan juga mengambil dua potong roti tawar. Setidaknya malam ini perutnya masih bisa diganjal oleh makanan dan minuman gratis. Rieta hanya bisa berharap bahwa lelaki yang menolongnya tersebut tidak berniat jahat terhadap dirinya.

"Sepertinya tubuh gemukku ini sedikit menguntungkan. Aku dikira ibu-ibu yang memiliki hidup yang susah. Hahaha," ucap Rieta menertawakan dirinya sendiri sambil memakan roti dan juga telur yang sudah ia goreng.

Setelah merasa kenyang, Rieta segera tidur di sebuah sofa yang terdapat di dalam cafe tersebut. Ternyata sofa yang menjadi tempat tidurnya itu sangatlah empuk, bahkan jauh lebih empuk daripada kasur miliknya di rumah Bima.

Kukuruyuk

Suara ayam berkokok membangunkan tidur Rieta. Ia pun segera bangun, membasuh muka dan menggosok gigi. Setelah itu Rieta segera mencari sapu dan juga alat-alat pembersih lainnya. Pagi ini ia berniat ingin membersihkan cafe tersebut sebagai tanda terima kasih terhadap orang yang sudah mau menolongnya memberikan tempat tinggal sementara. Karena jika tanpa bantuan lelaki pemilik cafe tersebut entah bagaimana nasib Rieta kemarin malam. Mungkin ia akan tidur di pinggir jalan dengan keadaan kedinginan.

Plukk

"Awas."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 75

    "Ayo kita pergi saja Vi, jangan hiraukan keberadaan Bima.""Rieta, tunggu sebentar," ucap Bima menahan tangan Rieta."Cukup Bim, jangan ganggu aku lagi. Aku bisa teriak dan security di mall ini akan menangkapmu.""Rieta, aku ingin kita berteman. Please, tolong kabulkan keinginanku ini. Aku janji tidak akan membuatmu sedih seperti dulu."Rieta hanya terdiam. Ia memang orang yang tidak tegaan. Apalagi Bima. ini pernah menjadi bagian dalam hidupnya."Aku yakin si Bima ini mau berteman dengan Rieta karena ada maunya," batin Viona merasa kesal."Beri aku waktu untuk memutuskan Bim. Aku tidak bisa secara mendadak seperti ini.""Baiklah. Nomer teleponku tidak berubah jika kamu ingin menghubungiku Ta.""Hmm. Aku pulang dulu Bim, maaf tidak bisa berlama-lama karena Arlo sudah menungguku.""Hati-hati Ta."Senang rasanya saat Rieta masih mau memberikan kesempatan kepada Bima. Ia yakin jika dirinya sudah berteman dengan Rieta nanti maka keberuntungan akan kembali berpihak kepadanya."Ta, kenapa k

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 74

    Selama dua hari Viona benar-benar merawat Rieta dengan baik dan penuh perhatian. Rieta merasa bersyukur bisa mengenal dan memiliki sahabat seperti Viona."Ta, gawat. Ayo cepat cuci muka.""Ada apa Vi, kenapa kamu panik begitu?""Tuan Arlo datang. Dia membawa sebuah kotak besar juga.""Ehh. Arlo datang? Kok dia tidak menelponku dulu. Untung saja aku sudah sembuh hanya tinggal memulihkan energiku saja. Tolong temui Arlo dulu ya Vi, aku mau bersiap sebentar," ucap Rieta yang bergegas cuci muka dan berganti pakaian."Selamat siang Tuan Arlo.""Hmm, di mana Rieta. Dia tidak pergi kan hari ini?""Kenapa Tuan Arlo datang kemari tidak mengabari terlebih dahulu? Untung saja Rieta tidak pergi. Dia sedang berada di kamar mandi. Mari silakan masuk dan duduk dulu Tuan.""Terserah aku mau menemui calon istriku itu kapan saja, kenapa jadi kau yang cerewet.""Ohh bukan saya yang cerewet Tuan, tapi Rieta. Dia tadi sempat kaget dan mau marah saat melihat Tuan Arlo dari jendela.""Kau serius?""Buat apa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 73

    "Arlo, kenapa kamu mengajakku ke butik?" tanya Rieta merasa bingung."Aku ingin kau memilih gaun untuk pernikahan kita.""Gaun? Tapi aku belum menerima lamaranmu Sayang.""Aku tidak peduli. Aku hanya ingin mempersiapkan semua persiapan pernikahan kita yang entah kapan akan dilaksanakan. Aku sangat mencintaimu Rieta, aku ingin membina rumah tangga denganmu.""Sayang, jangan memasang wajah bersedih seperti itu. Aku merasa sangat bersalah. Kalau kamu mau kita menikah ayo kita lakukan. Aku rasa saat ini aku sudah siap.""Serius sayang?""Iya Arlo, aku serius. Ayo kita menikah," ucap Rieta merangkul leher Arlo dan tersenyum dengan tulus."Wait. Aku belum melamarmu secara romantis sayang, jadi katakan kembali nanti saat aku sudah melamarmu.""Dengan senang hati sayang."Krekkk"Ehh, ada Tuan Arlo. Selamat siang Tuan.""Siang."Rieta segera melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada karyawan butik yang baru saja keluar."Apakah Tuan Arlo ingin mampir ke butik kami hari ini?""Rencananya begi

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 72

    Plakkk"Bodoh kamu Jen. Kenapa juga kamu harus mengakui semua kesalahanmu dan mau meminta maaf kepada Rieta? Bikin malu saja. Kalau sudah niat ingin menghancurkan seharusnya kamu tidak perlu berbuat seperti ini.""Awww, sakit bodoh. Kenapa kamu harus menamparku segala. Lagi pula kalau aku tidak minta maaf dan mengakui semua kesalahan yang ada masa depanku akan hancur San," ucap Jenika memegang pipinya yang terasa perih."Argh, kenapa juga si Rieta itu punya kekasih seperti Arlo yang memiliki kekuasaan yang kuat. Sial.""Kalau kamu ingin marah ya sana marah saja. Aku sudah tidak mau berurusan dengan Rieta lagi. Sudah cukup aku dibuat malu olehnya. Dan aku sudah cukup puas bisa membuatnya terpuruk seperti saat ini. Yang penting semua orang sudah tahu kalau Rieta itu janda mandul.""Payah kamu Jen, baru segini saja kamu sudah merasa puas.""Terserah kamu saja. Aku sudah tidak mau ikut campur masalah ini. Yang penting aku tidak menyebutkan namamu jadi kamu aman. Kalau kamu ingin melanjutka

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 71

    Setelah mengetahui siapa pelaku sebenarnya membuat Viona jadi tidak suka jika bertemu dengan orang tersebut. Tetapi Jacob melarang Viona untuk memberi tahu Rieta tentang orang tersebut karena ia harus mengumpulkan barang bukti yang lebih banyak lagi sebelum banyak orang tahu tentang pelakunya."Vi, aku rasa kamu jadi sering datang ke kantor Tuan Ali. Memangnya kamu sedang ada proyek apa?" tanya Rieta penasaran."Aku sedang tidak ada proyek apa-apa Ta. Aku hanya ingin menemanimu saja. Memangnya tidak boleh ya? Aku juga bosan berada di rumah terus.""Oh, aku pikir kamu sedang ada proyek dengan Tuan Ali. Tentu saja aku merasa senang karena kamu mau menemaniku setiap saat Vi. Maaf ya jika aku menyinggung perasaanmu."Didalam diri Viona ia berjanji akan menjaga Rieta sampai Arlo dan yang lainnya berhasil membongkar kebenaran yang ada. Ia tidak ingin sahabatnya itu jatuh terpuruk kembali.Beberapa hari ini Arlo memang tidak dapat menemui Rieta karena kesibukannya yang sedang menggarap proye

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 70

    Tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan, Rieta sadar jika kesedihannya ini hanya akan merugikan dirinya sendiri. Ia tidak ingin terpuruk hanya karena masalah sepele seperti saat ini. Semua ini memang akan menyangkut masa depan dirinya di dunia entertainment tetapi jika Rieta hanya berdiam diri saja seperti ini ia rasa juga tidak ada gunanya sama sekali."Ta, kamu mau kemana?""Aku mau menemui Arlo Vi. Aku ingin meminta tolong kepadanya untuk membantuku. Aku harus keluar dari masalah ini. Masalah ini terlalu berat untuk aku lewati sendiri. Aku butuh Arlo untuk mengatasi semua ini. Aku ingin semua kabar berita tentangku dibekukan. Aku yakin Arlo pasti bisa membantuku.""Sabar ya Ta. Aku yakin semua ini akan segera berakhir dan kamu dapat hidup tenang lagi seperti semula.""Aku heran saja Vi kenapa ada orang yang tega berbuat jahat kepadaku. Padahal aku ini tidak pernah berbuat jahat kepada siapapun.""Mungkin orang itu iri saja kepadamu Ta.""Padahal apa coba yang dia iri kan dariku ini

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 69

    Arlo tidak ingin dibuat pusing terlalu lama dengan masalah sang kekasih yang memang sepertinya tidak hanya satu orang saja yang ikut membuat keributan. Ia harus segera menyelesaikan masalah ini secepatnya karena memang ia ingin segera melamar Rieta."Siang Jenika. Bisa kita bicara sebentar," ucap Arlo yang siang itu langsung datang ke kantor produser Ali dan menghampiri Jenika."Siang tuan Arlo. Tuan ingin berbicara dengan saya?" tanya Jenika kaget."Iya Jen, saya ingin berbicara denganmu. Hanya sebentar, tidak lama dan kita bicara di cafe yang berada disamping kantor ini saja.""Baik tuan."Jenika mengikuti langkah kaki Arlo dari belakang. Ia gugup dan juga sedikit takut karena tiba-tiba saja Arlo ingin berbicara dengannya. Dibelakang Jenika ada Jack yang ikut mengawasi. Jenika seperti seorang tersangka yang sedang ingin diinterogasi.Para karyawan yang melihat Jenika berada di tengah-tengah Arlo dan Jack bertanya-tanya, ada urusan apa Jenika dengan kedua orang penting tersebut."Maa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 68

    "Tuan Arlo gawat. Ada berita kurang mengenakan mengenai nona Rieta.""Ada apa lagi Jack? Masalah kemarin saja belum selesai secara tuntas. Ini sudah ada masalah baru lagi?""Iya tuan. Dan kali ini saya yakin akan membuat nona Rieta semakin terpuruk.""Ada apa memangnya. Coba ceritakan semuanya kepadaku dengan jelas."Jack segera menceritakan jika tadi ia baru saja mendapatkan informasi bahwa ada sebuah gosip yang menggemparkan dunia maya yaitu tentang fakta perceraian Rieta dan kemandulannya. Arlo semakin geram karena masalah Rieta tidak kunjung usai justru semakin melebar. Sepertinya Rieta harus benar-benar mundur dari dunia hiburan agar tidak ada lagi yang nengusik ketenangan hidupnya."Sepertinya kali ini aku harus turun tangan. Masalah ini jangan sampai ke telinga mommy. Bisa bahaya nanti kalau sampai mommy mengetahuinya. Sekarang saja mommy belum merestui hubunganku dengan Rieta, bagaimana jika mommy tahu bahwa Rieta itu mandul.""Tapi tuan ingin melakukan apa?" tanya Jack penas

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 67

    Hari ini Jacob sengaja datang ke kantor produser Ali. Ia ingin mendekati Jenika. Ia ingin membuat sedikit perhitungan terhadap wanita tersebut karena sudah berani mengganggu Rieta. Bagi Jacob mengganggu Rieta sama saja dengan mengganggu Arlo.Jenika merasa senang saat Jacob datang dan mengajaknya berbincang. Untung saja hari ini ia berdandan cantik karena baru saja ikut produser Ali menemui klien."Oiya Jenika, nanti malam apakah kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu makan malam bersama.""Ada tuan. Saya selalu ada waktu jika tuan Jacob yang mengajak.""Bagus lah kalau begitu. Nanti malam mau aku jemput atau kau datang sendiri ke restoran yang nanti akan aku beri tahu dimana tempatnya?""Kalau tuan tidak keberatan tuan bisa tidak menjemput saya nanti? Kebetulan saya sedang tidak ada uang untuk naik taksi karena ini akhir bulan," ucap Jenika dengan nada dibuat manja."Oke. Nanti malam akan aku jemput. Beri tahu saja dimana alamat tempat tinggalmu.""Baik tuan. Dengan senang hati saya aka

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status