Home / Romansa / Balas Dendam Si Janda Mandul / BDSJM 3 Bertemu Sang Penyelamat

Share

BDSJM 3 Bertemu Sang Penyelamat

Author: Cancan
last update Huling Na-update: 2023-03-08 17:09:40

Ternyata yang berteriak adalah lelaki pemilik cafe tersebut. Rieta hampir saja kejatuhan kotoran burung yang sedang berada diatas atap cafe.

"Selamat pagi. Maaf sudah mengagetkanmu."

"Selamat pagi tuan, saya kira siapa tadi yang berteriak. Tapi terima kasih karena tuan saya jadi tidak kena kotoran burung."

"Hahaha it's oke. Hmmm, saya mencium aroma kopi yang begitu nikmat. Apa ibu sedang membuat kopi?"

"Maaf jika saya sudah mengacak-acak dapur di cafe ini tuan. Kebetulan saya membuat secangkir kopi dan juga roti bakar untuk tuan sebagai ucapan terima kasih saya kepada tuan. Tetapi maaf karena semua bahannya berasal dari cafe milik tuan sendiri."

"Ya ampun Bu, kenapa pakai repot-repot segala membuatkan saya kopi. Saya kan jadi tidak enak. Tapi terima kasih banyak. Saya juga penasaran dengan kopi buatan ibu karena dari aromanya saja sudah sangat menggoda."

"Hehehe, silahkan dicoba tuan."

Lelaki tersebut segera meminum kopi buatan Rieta. Dan ternyata rasanya sesuai dengan aroma yang tercipta dari kopi tersebut. Ia juga mencicipi roti bakar buatan Rieta yang rasanya juga sangat enak dan sangat pas untuk dijadikan teman meminum kopi.

"Hmmm, semuanya benar-benar sempurna. Rasanya sangat nikmat dan juga pas," ucap lelaki tersebut memuji kopi dan roti buatan Rieta.

"Terima kasih atas pujiannya tuan. Oh iya tuan, kalau saya boleh tahu nama tuan ini siapa ya? Siapa tahu saja suatu saat nanti kita masih dapat bertemu kembali. Jadi saat saya ingin membalas budi saya sudah mengenal nama tuan."

"Nama saya Arlo Alexander. Ibu bisa memanggil saya Arlo saja. Kalau saya boleh tahu usia ibu saat ini berapa ya? Kebetulan kalau ibu butuh pekerjaan ada kenalan saya yang sedang mencari orang untuk menjadi asisten rumah tangga."

"Usia saya 33 tahun tuan Arlo. Dan untuk tawaran pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, mohon maaf sepertinya saya belum bisa menerimanya."

"Ya Tuhan, masih muda rupanya. Hahaha, maaf sekali kalau begitu. Sejak kemarin malam saya malah memanggil anda dengan sebutan ibu. Saya pikir usia anda sudah sekitar 40 tahun lebih."

"Tidak apa tuan. Hal seperti ini sudah biasa terjadi terhadap orang yang memiliki tubuh gemuk seperti saya. Selalu dipanggil ibu meskipun belum memiliki anak."

"Kalau boleh saya tahu nama kamu siapa?"

"Nama saya Rieta. Sekali lagi saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada tuan Arlo. Saya janji jika saya sudah memiliki uang, saya akan datang kesini untuk mengembalikan semua uang yang telah tuan Arlo berikan kepada saya. Dan saya harap tuan Arlo masih berada di cafe ini."

Dengan bermodal uang yang diberikan oleh Arlo, Rieta pun segera mencari taksi. Ia ingin mencari rumah temannya tersebut. Siapa tahu temannya itu memiliki info lowongan pekerjaan. Rieta memang tidak ingin terjerat dalam kontrak kerja yang mengharuskan dirinya tinggal di tempat tersebut. Seperti menjadi seorang asisten rumah tangga. Itulah sebabnya Rieta menolak tawaran pekerjaan yang diberikan oleh Arlo.

Taksi yang dipesan oleh Rieta akhirnya berhenti di sebuah rumah sederhana tetapi terlihat sangat estetik.

Tok tok tok

"Permisi."

"Iya, sebentar," jawab seseorang dari dalam rumah tersebut.

"Selamat pagi Viona," ucap Rieta saat pintu rumah tersebut terbuka.

"Pagi. Maaf, anda siapa ya?" tanya Viona mengerutkan keningnya.

"Astaga, kamu sudah lupa denganku Vi?"

"Maaf, bukannya aku sombong tapi aku benar-benar tidak ingat kamu ini siapa," ucap Viona sambil menggaruk tengkuknya karena ia benar-benar tidak ingat dengan orang yang berada di hadapannya saat ini.

"Aku Rieta Vi."

"Rieta?" ucap Viona mencoba mengingat-ingat nama tersebut.

"Iya Rieta, coba sekarang kamu ingat-ingat dulu. Kita ini dulu teman satu kelas bahkan teman sebangku di masa sekolah."

"Astaga, kamu Rieta Bonanza?" ucap Viona saat beberapa menit mencoba mengingat.

"Iya. Syukurlah kamu sudah ingat denganku."

"Tapi kok kamu terlihat sangat berbeda ya? tiga tahun yang lalu wujudmu tidak seperti ini," ucap Viona seakan tidak percaya.

"Hehehe, itu karena perkembangan tubuhku yang sekarang menjadi gemuk."

"Ya sudah deh, ayo masuk dulu. Ceritanya nanti didalam saja," ucap Viona mempersilahkan Rieta untuk masuk ke dalam rumahnya.

Viona kemudian membuatkan teh dan juga segera bertanya mengapa Rieta membawa koper besar ke rumahnya.

Dengan wajah bersedih, Rieta menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya. Dimana kemarin ia diceraikan dan diusir oleh suaminya karena ternyata dirinya adalah wanita mandul.

Viona yang mendengar cerita Rieta merasa sangat geram. Ia pun menyuruh Rieta untuk balas dendam kepada suaminya tersebut.

"Mandul bukanlah keinginan seseorang. Dan dengan mudahnya mantan suamimu itu langsung menceraikan dirimu begitu saja. Benar-benar laki-laki tidak tahu diri. Habis manis sepah dibuang. Kamu harus berubah Ta, kamu harus balas dendam dengan suamimu itu. Buat dia merasa menyesal karena sudah menceraikan dirimu," ucap Viona dengan nada menggebugebu.

"Sabar Vi. Kenapa malah jadi kamu yang emosi begini. Aku memang ingin berubah dan membuktikan kepada dia bahwa aku ini wanita yang masih bisa dibanggakan."

"Lelaki seperti mantan suamimu itu harus segera dibasmi Ta. Jangan diberi ampun."

"Iya, iya. Tapi bagaimana caranya aku bisa membalaskan dendamku Vi? Sekarang saja aku tidak memiliki pekerjaan. Tubuhku ini juga sudah tidak cantik lagi," ucap Rieta putus asa.

"Semuanya masih bisa dirubah. Umurmu juga masih muda Ta, kalau kamu mau berusaha aku yakin kamu pasti bisa kembali menjadi cantik. Masalah pekerjaan aku bisa membantumu, kamu bisa membantuku membuat lagu atau kalau tidak kamu saja yang menyanyi. Aku ingat betul kalau kamu itu juga memiliki suara yang bagus Ta."

"Tapi Vi, aku tidak percaya diri."

"Percayalah kepadaku Ta. Kamu harus berubah demi kebaikanmu sendiri dan juga demi membuktikan kepada mantan suamimu itu kalau kamu itu adalah wanita yang hebat," ucap Viona menatap tajam Rieta.

Rieta merasa bersyukur karena Viona mau menolong dirinya. Selama beberapa hari, Rieta dan Viona hanya sibuk di rumah. Viona mulai menyuruh Rieta untuk rajin berolahraga setiap pagi dan juga sore hari agar berat badan Rieta bisa cepat turun.

Viona benar-benar totalitas dalam merubah penampilan Rieta. Ia paling tidak suka dengan lelaki yang hanya menginginkan sesuatu yang indah dari seorang wanita kemudian membuangnya jika sudah merasa bosan.

Setiap hari Viona selalu mempoles krim pada wajah Rieta yang bertujuan agar kulit wajah Rieta menjadi lebih bercahaya dan tidak kusam.

Melihat kegigihan Viona yang ingin merubah dirinya, Rieta pun menjadi bersemangat. Setiap pagi ia mulai rajin berolahraga dan juga mempoles wajahnya dengan krim. Dia juga rajin membantu Viona membersihkan rumah dan juga membantu Viona mengetik di laptop.

Viona memang hanya bekerja freelance tetapi gajinya tidak main-main. Itulah sebabnya Viona memiliki cukup banyak tabungan untuk membantu melakukan perubahan pada diri Rieta.

Diam-diam selama berada di rumah Viona, Rieta membuatkan sebuah lirik lagu untuk ia berikan kepada Viona. Siapa tahu saja lirik lagu yang dibuatnya itu bisa menarik perhatian produser.

"Vi, aku punya hadiah untukmu. Selama sebulan ini aku merasa sangat terbantu oleh semua pertolonganmu. Berat badanku juga sudah turun 8kg dalam sebulan ini, wajahku juga tidak kusam lagi."

"Hadiah apa ini Ta? Selembar kertas?" tanya Viona tertawa menerima kertas pemberian Rieta.

"Coba kamu baca dulu kertas tersebut Vi. Siapa tahu isi yang berada di kertas tersebut bisa kamu jadikan uang."

Viona dengan teliti membaca tulisan yang berada di kertas tersebut, ternyata itu adalah sebuah lirik lagu. Viona merasa sangat bahagia karena akhirnya ia menemukan sebuah lirik lagu yang dapat ia jadikan uang. Lirik lagu yang dibuat oleh Rieta menurut Viona sangat dalam maknanya. Viona yakin jika lirik lagu tersebut dapat dijual dengan harga yang mahal.

Viona segera mengirimkan lirik lagu yang dibuat oleh Rieta kepada produser yang biasanya menerima hasil pekerjaannya melalui sebuah email.

Tetapi sangat disayangkan, produser tersebut sedang tidak bisa menerima karya dari manapun karena dirinya sedang sakit dan harus menjalankan operasi.

Viona tidak kehabisan akal, ia mencoba menghubungi teman-temannya yang memiliki kontak produser lain. Siapa tahu saja ada produser yang mau menerima hasil karya Rieta. Karena Viona sangat yakin jika hasil karya Rieta ini bisa menjadi uang yang banyak.

"Halo San, apakah nomer yang kamu berikan kepadaku ini dijamin akan menerima lirik lagu yang aku kirimkan?" tanya Viona ragu.

"Tenang saja Viona sayang, aku kan saat ini berada dibawah naungan produser Jason. Dia baik kok meskipun sedikit genit. Coba saja kirimkan dulu lirik lagu itu. Siapa tahu saja aku bisa menjadi penyanyinya. Hahaha."

"Oke deh San. Aku coba kirim email dulu dengan produser Jason. Thank's ya San atas informasinya."

"Sama-sama Vi," ucap Casandra menutup sambungan teleponnya.

Viona segera menghubungi produser Jason. Dan tidak butuh waktu lama produser Jason segera menjawab email yang dikirimkan oleh Viona.

"Rietaaaaa."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bahrul
Baik banget viona
goodnovel comment avatar
Kalila Firman
baik banget Viona... terhura aku, ada juga yang baik sama Rieta.
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 75

    "Ayo kita pergi saja Vi, jangan hiraukan keberadaan Bima.""Rieta, tunggu sebentar," ucap Bima menahan tangan Rieta."Cukup Bim, jangan ganggu aku lagi. Aku bisa teriak dan security di mall ini akan menangkapmu.""Rieta, aku ingin kita berteman. Please, tolong kabulkan keinginanku ini. Aku janji tidak akan membuatmu sedih seperti dulu."Rieta hanya terdiam. Ia memang orang yang tidak tegaan. Apalagi Bima. ini pernah menjadi bagian dalam hidupnya."Aku yakin si Bima ini mau berteman dengan Rieta karena ada maunya," batin Viona merasa kesal."Beri aku waktu untuk memutuskan Bim. Aku tidak bisa secara mendadak seperti ini.""Baiklah. Nomer teleponku tidak berubah jika kamu ingin menghubungiku Ta.""Hmm. Aku pulang dulu Bim, maaf tidak bisa berlama-lama karena Arlo sudah menungguku.""Hati-hati Ta."Senang rasanya saat Rieta masih mau memberikan kesempatan kepada Bima. Ia yakin jika dirinya sudah berteman dengan Rieta nanti maka keberuntungan akan kembali berpihak kepadanya."Ta, kenapa k

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 74

    Selama dua hari Viona benar-benar merawat Rieta dengan baik dan penuh perhatian. Rieta merasa bersyukur bisa mengenal dan memiliki sahabat seperti Viona."Ta, gawat. Ayo cepat cuci muka.""Ada apa Vi, kenapa kamu panik begitu?""Tuan Arlo datang. Dia membawa sebuah kotak besar juga.""Ehh. Arlo datang? Kok dia tidak menelponku dulu. Untung saja aku sudah sembuh hanya tinggal memulihkan energiku saja. Tolong temui Arlo dulu ya Vi, aku mau bersiap sebentar," ucap Rieta yang bergegas cuci muka dan berganti pakaian."Selamat siang Tuan Arlo.""Hmm, di mana Rieta. Dia tidak pergi kan hari ini?""Kenapa Tuan Arlo datang kemari tidak mengabari terlebih dahulu? Untung saja Rieta tidak pergi. Dia sedang berada di kamar mandi. Mari silakan masuk dan duduk dulu Tuan.""Terserah aku mau menemui calon istriku itu kapan saja, kenapa jadi kau yang cerewet.""Ohh bukan saya yang cerewet Tuan, tapi Rieta. Dia tadi sempat kaget dan mau marah saat melihat Tuan Arlo dari jendela.""Kau serius?""Buat apa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 73

    "Arlo, kenapa kamu mengajakku ke butik?" tanya Rieta merasa bingung."Aku ingin kau memilih gaun untuk pernikahan kita.""Gaun? Tapi aku belum menerima lamaranmu Sayang.""Aku tidak peduli. Aku hanya ingin mempersiapkan semua persiapan pernikahan kita yang entah kapan akan dilaksanakan. Aku sangat mencintaimu Rieta, aku ingin membina rumah tangga denganmu.""Sayang, jangan memasang wajah bersedih seperti itu. Aku merasa sangat bersalah. Kalau kamu mau kita menikah ayo kita lakukan. Aku rasa saat ini aku sudah siap.""Serius sayang?""Iya Arlo, aku serius. Ayo kita menikah," ucap Rieta merangkul leher Arlo dan tersenyum dengan tulus."Wait. Aku belum melamarmu secara romantis sayang, jadi katakan kembali nanti saat aku sudah melamarmu.""Dengan senang hati sayang."Krekkk"Ehh, ada Tuan Arlo. Selamat siang Tuan.""Siang."Rieta segera melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada karyawan butik yang baru saja keluar."Apakah Tuan Arlo ingin mampir ke butik kami hari ini?""Rencananya begi

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 72

    Plakkk"Bodoh kamu Jen. Kenapa juga kamu harus mengakui semua kesalahanmu dan mau meminta maaf kepada Rieta? Bikin malu saja. Kalau sudah niat ingin menghancurkan seharusnya kamu tidak perlu berbuat seperti ini.""Awww, sakit bodoh. Kenapa kamu harus menamparku segala. Lagi pula kalau aku tidak minta maaf dan mengakui semua kesalahan yang ada masa depanku akan hancur San," ucap Jenika memegang pipinya yang terasa perih."Argh, kenapa juga si Rieta itu punya kekasih seperti Arlo yang memiliki kekuasaan yang kuat. Sial.""Kalau kamu ingin marah ya sana marah saja. Aku sudah tidak mau berurusan dengan Rieta lagi. Sudah cukup aku dibuat malu olehnya. Dan aku sudah cukup puas bisa membuatnya terpuruk seperti saat ini. Yang penting semua orang sudah tahu kalau Rieta itu janda mandul.""Payah kamu Jen, baru segini saja kamu sudah merasa puas.""Terserah kamu saja. Aku sudah tidak mau ikut campur masalah ini. Yang penting aku tidak menyebutkan namamu jadi kamu aman. Kalau kamu ingin melanjutka

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 71

    Setelah mengetahui siapa pelaku sebenarnya membuat Viona jadi tidak suka jika bertemu dengan orang tersebut. Tetapi Jacob melarang Viona untuk memberi tahu Rieta tentang orang tersebut karena ia harus mengumpulkan barang bukti yang lebih banyak lagi sebelum banyak orang tahu tentang pelakunya."Vi, aku rasa kamu jadi sering datang ke kantor Tuan Ali. Memangnya kamu sedang ada proyek apa?" tanya Rieta penasaran."Aku sedang tidak ada proyek apa-apa Ta. Aku hanya ingin menemanimu saja. Memangnya tidak boleh ya? Aku juga bosan berada di rumah terus.""Oh, aku pikir kamu sedang ada proyek dengan Tuan Ali. Tentu saja aku merasa senang karena kamu mau menemaniku setiap saat Vi. Maaf ya jika aku menyinggung perasaanmu."Didalam diri Viona ia berjanji akan menjaga Rieta sampai Arlo dan yang lainnya berhasil membongkar kebenaran yang ada. Ia tidak ingin sahabatnya itu jatuh terpuruk kembali.Beberapa hari ini Arlo memang tidak dapat menemui Rieta karena kesibukannya yang sedang menggarap proye

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 70

    Tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan, Rieta sadar jika kesedihannya ini hanya akan merugikan dirinya sendiri. Ia tidak ingin terpuruk hanya karena masalah sepele seperti saat ini. Semua ini memang akan menyangkut masa depan dirinya di dunia entertainment tetapi jika Rieta hanya berdiam diri saja seperti ini ia rasa juga tidak ada gunanya sama sekali."Ta, kamu mau kemana?""Aku mau menemui Arlo Vi. Aku ingin meminta tolong kepadanya untuk membantuku. Aku harus keluar dari masalah ini. Masalah ini terlalu berat untuk aku lewati sendiri. Aku butuh Arlo untuk mengatasi semua ini. Aku ingin semua kabar berita tentangku dibekukan. Aku yakin Arlo pasti bisa membantuku.""Sabar ya Ta. Aku yakin semua ini akan segera berakhir dan kamu dapat hidup tenang lagi seperti semula.""Aku heran saja Vi kenapa ada orang yang tega berbuat jahat kepadaku. Padahal aku ini tidak pernah berbuat jahat kepada siapapun.""Mungkin orang itu iri saja kepadamu Ta.""Padahal apa coba yang dia iri kan dariku ini

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status