Share

Bab 15

"Ayo, Ma, kita pergi!" ajakku pada Mama.

"Eh, kamu mau ke mana, Dek?" tanya Mas Arga seraya memegangi tanganku.

"Ke mana lagi? Ya pulang ke rumahku, lah. Di sini kan aku nggak dibutuhin lagi. Sudah ada Shelina. Benar kan, Lin?"

Shelina menatapku gugup. Ia sedari tadi memang lebih banyak diam.

"Eh, kenapa?"

"Selama aku menjadi menantu di rumah ini, semua pekerjaan rumah aku yang handle. Begitu juga kamu harus siap tak diberi nafkah."

Lina tersenyum sinis padaku.

"Itu tidak mungkin terjadi. Mas Arga sangat mencintaiku, begitupun dengan Ibu yang menyayangiku. Jangan samakan nasibmu denganku, karena kita tak sepadan. Uang gaji Mas Arga, akan tetap aku yang pegang."

Aku tertawa keras. Siapa yang bisa menjamin? Bahkan kini kulihat wajah Ibu berubah menjadi khawatir ketika mendengar ucapan Shelina.

"Dek, coba pikirkan lagi."

"Untuk? Oh iya, jangan lupa untuk mendaftarkan gugatan cerai kita ke pengadilan. Kalau kamu tak mau, biar aku yang mengajukannya."

"Dasar wanita sombong! Lihat sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Diana Chaniago
menyebalkan si Agra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status