Share

Bab 348

Author: Levin Sergio
Sekarang dia mulai menyesali perbuatannya.

Tak disangka, Tuan Nathan ini begitu hebat. Dia bahkan bisa mengalahkan Alice.

Kalau aku tahu hasilnya begini, dia pasti tidak berani bertindak seperti barusan itu.

Melihat si pengrajin ragu, Alice makin marah dan langsung berteriak, "Kenapa kamu diam saja? Apa kamu nggak percaya padaku?"

Pengrajin langsung gemetar. Dia kemudian buru-buru berkata, "Aku akan segera memotong batu ini untuk Nona Alice. Kali ini, Nona Alice pasti akan menang."

Nathan tersenyum dan berkata, "Alice, hatimu sudah kacau."

"Keluarga Sebastian di Naroa juga nggak punya kekayaan sebanyak itu, 'kan? Kalau terus dihambur-hamburkan seperti ini, bukankah namanya pemborosan?"

Sembari berbicara, Nathan menunjuk ke bagian tengah, potongan batu mentah paling besar.

Melihat itu, Alice mencibir dan berkata, "Nathan, apa kamu nggak tahu ukuran batu mentah nggak ada hubungannya dengan barang yang ada di dalamnya?"

"Apa kamu kira asalkan memilih batu mentah yang ukurannya besar, maka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muliadi
cerita taik anjing yg nulis goblok
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 384

    Jika Nathan benar-benar punya kemampuan untuk membuat Rafel menyerah, dia juga tidak perlu menjadi gigolo lagi.Terlebih lagi, di hari konferensi penilaian barang antik, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Nathan dibawa pergi oleh Rafel. Bahkan, bocah itu tidak berani melawan sama sekali!"Kak Alice, apa yang terjadi?" tanya Emilia.Dia menyadari bahwa raut wajah Alice terlihat buruk.Alice tersenyum sinis. "Jangan khawatir, Emilia. Nggak terjadi apa-apa, kok.""Hanya saja, Nathan beruntung lagi kali ini. Kepala Polisi Beluno memutuskan untuk membebaskannya."Emilia berkata dengan nada menghina, "Kak Alice, nggak perlu khawatir. Ini bukanlah apa-apa.""Pasti ini ulah Tiara, Regina, atau Bima yang membantunya dari belakang.""Nathan memang seperti itu. Dia selalu mengandalkan orang lain untuk membereskan kekacauan yang dibuatnya. Aku sudah malas berurusan dengannya lagi!"Alice menggertakkan giginya dan berkata, "Aku nggak peduli dengan Nathan yang sekarang ini. Menurutku, d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 383

    Selama panggilan telepon, nada bicara Alice tampak agresif, seolah-olah dia ingin meminta penjelasan.Rafel yang belum pulang kerja dan masih menulis laporan di kantor polisi itu memasang wajah penuh kebencian.Samuel telah mengeluarkan perintah dan memintanya untuk menulis laporan. Menyuruhnya untuk introspeksi diri dan juga menyatakan penyesalan mendalam atas apa yang dia lakukan pada Tuan Nathan.Tepat di saat itu, Alice meneleponnya. Rafel yang suasana hatinya lagi tertekan dan mudah tersinggung langsung emosi.Setelah menarik napas dalam-dalam, Rafel langsung meraung keras ke ponselnya. "Alice, dasar sialan!"Alice yang masih berada di restoran tepi sungai itu merasa telinganya berdenging. Dia pun langsung mengumpat, "Rafel, kamu gila? Kenapa kamu berteriak sekeras itu?""Apa yang kamu bicarakan? Suaramu begitu keras. Aku barusan nggak dengar jelas."Rafel menggertakkan giginya dan berkata dengan kejam, "Aku bilang sialan! Apa kamu dengar jelas sekarang?"Alice tampak mengerutkan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 382

    Emilia tersenyum sinis dan bertanya, "Kamu mengingatkanku? Memangnya kamu begitu baik?""Atau tujuanmu melakukan semua ini adalah untuk menarik perhatianku? Kamu berani menyangkal dan mengatakan itu nggak benar?"Ekspresi wajah Nathan berangsur-angsur berubah dingin. "Aku melakukan semua ini hanya demi satu tujuan.""Itu juga karena memandang wajah kakekmu, Tuan Besar Arga.""Selain itu, aku juga merasa kalau Grup Sebastian hancur di tanganmu, bukankah sayang sekali?"Emilia tersenyum mengejek. Dia mengekspresikan penghinaan terbesarnya dalam hati.Ken mencibir dan berkata, "Nathan, kamu sekarang mengendarai Mercedes-Benz G-Class dan berkencan dengan wanita kaya, jadi bisa dikatakan kamu memang sangat mengagumkan.""Tapi tahukah kamu apa latar belakangku?"Nathan berkata dengan nada meremehkan, "Aku nggak peduli dengan latar belakangmu. Yang aku tahu kamu hanyalah lawan yang kalah, gadis biasa yang berani bertaruh, tapi nggak mau mengakui kekalahan!"Ken berkata dengan kesal, "Nathan,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 381

    Alice berkata dengan percaya diri, "Kalian adalah kerabatku, juga adik dan ibunya Emilia. Kalau aku menolak, bukankah akan terlalu nggak masuk akal?""Bagus juga. Sirion berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Apalagi, penindasan terhadap dua kekuatan besar lainnya juga sangat stabil. Aku rasa, nggak butuh waktu lama lagi, Simon sudah bisa menyatukan dunia bawah tanah.""Ada bagusnya kalian berinvestasi sekarang karena ini termasuk waktu emas. Kalian tinggal tunggu menghasilkan uang saja!"Ken dipenuhi rasa terima kasih dan berkata, "Terima kasih, Kak Alice. Akhirnya, ada orang yang membawaku meraup keuntungan bersama. Aku juga sudah bisa pamer!"Tamara juga berkata dengan penuh harap, "Akhirnya, tabungan masa tuaku terjamin.""Terakhir kali, karena terlalu percaya sama Edward, bibimu ini hampir tertipu. Aku bahkan kehilangan segalanya."Alice berkata dengan nada meremehkan, "Emilia sudah memberitahuku tentang masalah Edward.""Pria itu memanfaatkan kepercayaan kalian padanya untuk me

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 380

    Nathan melirik jam. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam.Entah Arjun dan Nayana sudah mengambil tindakan atau belum.Namun, dia juga tidak terburu-buru. Lantaran dia akan mendapat berita besok pagi.Saat ini, ada beberapa orang yang sedang berbicara sambil bersenda gurau. Mereka duduk tidak jauh darinya dan Tiara."Kak Alice, kamu sangat cerdas, hebat, dan sangat keren. Kamu bahkan bisa bekerja sama dengan Simon, penguasa Sirion.""Benar sekali. Alice, kamu memang pantas menjadi anggota keluarga utama kami. Bahkan setelah datang ke Beluno, kamu terus memperlihatkan bakatmu. Kamu bisa dengan mudah duduk sejajar dengan tokoh-tokoh hebat dan menghasilkan uang. Bibi benar-benar kagum padamu!"Suara yang menyanjung dan menjilat ini terdengar begitu akrab di telinga Nathan.Begitu menoleh sedikit, dia mendapati bahwa itu adalah Ken dan Tamara.Selain kedua orang itu, masih ada Alice dan Emilia di sana.Alice tersenyum dan berkata, "Ken, Bibi, jangan memujiku lagi.""Simon ha

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 379

    Nathan berkata dengan nada datar, "Kakak seperguruanmu selalu punya pendapat denganku, jadi nggak heran dia menyebutku. Aku rasa dia mungkin memarahiku di depan Dokter Bayu dan dirimu, 'kan?"Tiara berkata dengan agak malu, "Dia nggak memarahimu, karena aku nggak memperbolehkan dia mengatakan hal-hal buruk tentangmu.""Dia tanya padaku, apa aku nggak mau bersamanya karena kamu?""Dia juga bertanya padaku, apa hubungan kita sekarang? Dia tanya apa aku ... menyukaimu?"Suara Tiara makin kecil. Bahkan, beberapa kata terakhirnya nyaris tidak terdengar!Namun berdasarkan pendengaran tajam milik Nathan, pria itu tentunya bisa mendengar semuanya dengan jelas.Ugh!Dalam sekejap, Nathan langsung kehilangan kata-kata.Dia melirik gadis di hadapannya yang memiliki tubuh seksi dan juga berwajah menarik itu, lalu berkata sambil tersenyum, "Jadi, apa pendapatmu?"Tiara tertegun sejenak. Jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia juga tergagap, "Kamu ... kamu bilang ... apa?"Melihat penampilan Tiar

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 378

    Tiara tersenyum dan berkata, "Orang pintar suka makan manis. Kamu sendiri sangat pintar, jadi kamu lebih suka manis daripada aku."Nathan menatapnya dan berkata, "Kamu kelihatannya punya banyak pikiran. Apa terjadi sesuatu padamu?"Setelah ragu sejenak, Tiara pun mendesah. "Juga bukan masalah besar. Kakekku bertengkar hebat dengan kakak seperguruanku. Kakekku bahkan mengancam akan mengeluarkannya dari sekte."Nathan bersenandung dan tidak mengatakan apa pun.Tidak leluasa baginya untuk ikut campur dalam masalah yang terjadi dalam Keluarga Wijaya.Tiara terus melanjutkan, "Saat Keluarga Wijaya menggerakkan semua murid untuk menyelamatkanmu, kakak seperguruanku sudah nggak suka. Dia menentangku dan juga menentang kakekku.""Setelah kamu baik-baik saja, kakek pulang dan memarahi kakak seperguruan. Siapa sangka, reaksi kakak seperguruan sangat intens. Kakek nggak tahan lagi dan mulai berdebat dengannya."Nathan berkata, "Aku menyadari kakekmu punya sifat pemarah.""Tapi Tiara, aku akan mem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 377

    Tuan Edgar yang berjalan keluar dari Rumah Sakit Perdana Beluno bersama dua pengawal pribadinya itu tampak santai."Aku benar-benar takut setengah mati. Ternyata bajingan kecil itu menipuku. Aku hampir jatuh dalam jebakannya!"Tuan Edgar baru saja menjalani pemeriksaan menyeluruh di Rumah Sakit Perdana.Memang ada beberapa masalah kecil, tetapi tidak ada masalah besar sama sekali, apalagi penyakit yang mengancam jiwa!Untuk berjaga-jaga, Tuan Edgar yang begitu menghargai nyawanya, meminta dokter terbaik dari Rumah Sakit Perdana untuk memeriksanya.Pihak rumah sakit mengatakan bahwa wakil kepala rumah sakit mereka, yang mana punya keterampilan medis terbaik sedang tidak berada di rumah sakit.Jika Tuan Edgar membutuhkannya, dia bisa membuat janji.Tuan Edgar langsung pergi. Mengingat statusnya, mustahil dirinya akan membuat janji.Pengawal wanita itu tertawa dan berkata, "Tuan Edgar, tubuh Anda bahkan jauh lebih kuat dari pemikiranmu.""Bocah bernama Nathan itu jelas-jelas menipumu."Pe

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 376

    Wajah Tuan Edgar berubah pucat. Dia mencibir. "Nak, aku hampir termakan omonganmu!""Haha. Kata-katamu barusan terdengar nyata sekali. Apa kamu kira aku begitu mudah ditipu?"Nathan merentangkan tangannya dan berkata, "Tuan Edgar, percaya nggak, kamu akan tahu jawabannya dalam tiga hari."Jantung Tuan Edgar berdebar kencang. Dia sudah hampir gila dibuat Nathan.Penyakit datang tak pandang bulu. Meski dia sangat berkuasa, dia juga tidak bisa menghindari yang namanya penyakit.Kalau benar seperti yang dikatakan bocah ini, dirinya menderita penyakit serius dan tidak berusia panjang, maka itu akan menyusahkan!Lebih baik memercayai bahwa sesuatu itu ada daripada memercayai bahwa sesuatu itu tidak ada. Berpegang pada prinsip itu, Tuan Edgar buru-buru berpamitan pada Nayana dan meninggalkan Analin bersama anak buahnya.Nayana menutup mulutnya dan tertawa, "Dasar bodoh! Bisa-bisanya dia percaya semua ini.""Dilihat dari kondisinya barusan, dia mungkin akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status