Share

Bab 10

Author: Russel
Afkar akhirnya mengerti mengapa Felicia mencarinya lagi. Dia mau menebus kesalahannya karena insiden kemarin? Kelihatannya, anak Sutopo memang benar-benar keracunan kemarin! Dengan demikian, Felicia merasa sangat tidak rasional dan malu karena mengusir Afkar.

Menghadapi pertanyaan Felicia yang mendesaknya, Afkar hanya tersenyum hambar. Kedua matanya menatap Felicia dan berkata, "Sepertinya anak Pak Sutopo memang keracunan kemarin? Kalau tebakanku nggak salah, anaknya nggak mati dan kamu merasa sangat berterima kasih padaku sekarang. Benar begitu?"

"Karena itu, kerja samamu dengannya kemungkinan besar akan berhasil. Dengan kata lain, aku sudah membantumu kemarin, tapi kamu malah mengusirku, 'kan? Jadi, hari ini kebenarannya sudah terungkap. Kalau aku menamparmu sekali, bukankah itu seharusnya dan wajar?"

Meskipun nada bicara Afkar terdengar tenang, setiap kata yang dia ucapkan penuh dengan logika dan alasan yang kuat.

Setelah kata-kata itu dilontarkan, Felicia sontak tertegun. Matanya yang indah memancarkan sedikit keterkejutan. Dia tidak menyangka bahwa Afkar akan menjawab seperti itu. Apakah pria ini benar-benar berniat menamparnya?

Hal ini membuat Felicia merasa agak terkejut. Pada saat yang sama, dia melihat Afkar dengan pandangan yang bercampur antara kekesalan dan kekecewaan.

Dua mantan tunangan yang menjadi bonekanya dulu selalu bersikap tunduk dan patuh di hadapannya. Mereka bahkan tidak berani bersuara keras. Bisa dibilang, mereka adalah pelayan.

Bukan hanya kedua mantan tunangannya, hampir semua pria yang dia temui sejak kecil bersikap sama. Mereka selalu mencoba menyenangkan dan menuruti kemauannya! Semua itu karena kecantikannya dan juga karena latar belakang keluarganya.

Tak pernah ada seorang pria pun yang berani berpikir untuk menamparnya.

Awalnya, Felicia memandang Afkar dengan sikap yang sama seperti pada kedua mantan tunangannya. Dia hanya menganggap Afkar sebagai pelayan dan alat semata. Dalam pikirannya, Afkar seharusnya bersikap sama dengan yang lainnya. Selalu patuh, mencoba menyenangkannya, dan merendahkan diri!

Namun ... pria ini malah mau menamparnya? Meski hanya sekadar bicara, tetap saja Felicia merasa terkejut. Dia baru menyadari bahwa pria di hadapannya ini mungkin berbeda dengan dua mantan tunangannya.

Pria ini menjadi tunangannya hanya demi uang dan menolong putrinya. Afkar sepertinya tidak berniat menyanjungnya.

"Ya, nggak ada salahnya kamu membalasku seperti itu. Tapi, itu nggak berarti kamu boleh melakukannya! Pahami status antara kita berdua! Huh!" balas Felicia sambil menggertakkan giginya.

"Baiklah, kalau begitu apa lagi yang kamu tanyakan?" Hehe ...." Afkar mengangkat bahunya dan terdiam.

Felicia melemparkan pandangan tajam pada Afkar sekilas sebelum mereka memesan ruangan dan duduk bersama. Afkar mulai menyadari bahwa wanita ini adalah sosok yang sangat dominan, otoriter, dan luar biasa sombong. Mungkin bagi wanita seperti ini, bersedia memberikan kompensasi kepadanya dengan cara tidak langsung sudah merupakan sebuah hal yang cukup besar.

"Cepat makan. Setelah itu kita pergi ngambil akta nikah dan temui adikku!" pungkas Felicia dengan ekspresi dingin.

"Hah? Ambil akta nikah?" tanya Afkar dengan kaget.

"Ya, bukannya kita sudah sepakat sebelumnya? Pura-pura nikah supaya bisa akting dengan totalitas!" kata Felicia dengan lantang.

"Kukira cuma pura-pura jadi tunanganmu. Kalau sudah ambil akta nikah, bukannya sudah jadi benaran?" tanya Afkar.

"Kamu mikir terlalu jauh. Kalaupun ambil akta nikah, nggak mungkin ada yang terjadi antara kita berdua. Kamu harus pahami itu!" Selanjutnya, Felicia melanjutkan dengan nada dingin, "Awalnya aku memang cuma mau menyuruhmu jadi tunangan, tapi aku sudah mempertimbangkannya dengan baik kali ini."

"Aku nggak mau lagi ada yang dibunuh dan dibuat cacat oleh Noah ...." Selanjutnya, Felicia mulai menjelaskan keresahannya kepada Afkar.

Mengambil akta nikah adalah sebuah bentuk penolakan tegas Felicia kepada semua anggota keluarganya dan Noah. Pada saat bersamaan, ini juga merupakan bentuk perlindungannya terhadap Afkar.

Kedua tunangan palsu Felicia sebelumnya, ada yang melompat dari gedung dan yang lainnya masih terbaring dalam keadaan koma di rumah sakit. Felicia tahu bahwa semua ini adalah ulah Noah! Alasan Noah berani melakukan hal semena-mena seperti itu adalah karena semua orang mengetahui bahwa tunangan Felicia itu palsu.

Setelah mengambil akta nikah dengan Afkar, artinya dia telah mengumumkan pada semua orang bahwa dia benar-benar serius kali ini! Afkar adalah tunangan sesungguhnya dan menantu Keluarga Safira. Dengan begitu, mungkin mereka akan berpikir dua kali sebelum mengusik Afkar.

Begitu juga dengan orang yang benar-benar memedulikan Felicia, mereka juga akan ikut melindungi Afkar karena hubungan mereka dengan Felicia. Orang ini adalah adik kandung Felicia, Fadly! Fadly adalah satu-satunya orang yang berpihak pada kakaknya dalam hal ini.

"Perlindungan untukku?" Afkar mengangkat alisnya, merasa agak terharu menatap Felicia yang biasanya tampak dingin dan dominan ini. Mungkin wanita ini tidak seketus penampilannya.

"Huh! Jangan mikir berlebihan! Bahkan anjing peliharaanku juga nggak akan kubiarkan ditindas orang!" lanjut Felicia sembari menjelingkan matanya kepada Afkar.

"Sekarang ini, kekuasaan di dunia mafia Kota Nubes terbagi menjadi tiga kekuatan yang seimbang. Orang-orang menyebutnya satu orang tua dan dua pemuda."

"Satu orang tua yang dimaksud adalah Aldo, yang dikenal sebagai Pak Aldo. Dia sudah terkenal selama lebih dari 10 tahun dan sangat dihormati di dunia mafia. Selain itu, dia adalah yang terkuat di antara ketiga pihak berpengaruh itu."

"Sedangkan dua pemuda yang dimaksud adalah tuan muda dari Keluarga Subroto dan Safira, yang tidak lain adalah adikku, Fadly! Kalau Noah ingin menjatuhkan seseorang, mungkin orang lain nggak akan mampu melindunginya, tapi adikku bisa!"

"Fadly punya pengaruh besar di dunia mafia. Dia punya banyak bawahan yang kejam dan berani. Dia sangat dekat denganku. Kalau dia benar-benar merasa kamu ini suamiku, dia baru akan melindungimu dengan sepenuh hati."

"Jadi mulai sekarang, kamu harus berpura-pura mesra denganku di hadapan orang lain dan membuat Fadly merasa kamu ini benar-benar kakak iparnya. Mengerti?"

Afkar mengangguk. "Spesifiknya aku harus gimana?"

Mendengar pertanyaan ini, wajah Felicia berubah menjadi muram. Dengan agak kesal, dia mengeluh, "Masalah seperti ini saja harus kuajarkan padamu? Gimana caranya kamu membuat mantan istrimu kesal tadi? Bukannya kamu lumayan mahir tadi?"

Afkar mengelus hidungnya dengan tersipu, "Dengan kata lain, aku boleh berpelukan dan bermesraan denganmu di hadapan orang luar?"

Wajah cantik Felicia tampak bersemu merah, tetapi dia tetap mengangguk. "Boleh kalau perlu! Tapi kalau kamu sengaja nyari kesempatan, aku akan kebiri kamu!"

"Glek!" Afkar berkeringat dingin dan menutup selangkangannya secara refleks.

....

Di kediaman Keluarga Subroto.

Bayu terbaring di tempat tidur, sementara seorang dokter paruh baya sedang melakukan berbagai pemeriksaan padanya. Di sampingnya, seorang nenek berambut putih yang masih tampak segar memandang suaminya dengan kesal.

Namun, karena insiden pagi itu, dia tidak berani mengomeli pria tua itu sekarang.

"Dokter Bian, gimana kondisi tua bangka ini?" tanya wanita tua itu.

"Ini ... nggak mungkin," gumam dokter yang bernama Bian itu dengan ekspresi ternganga.

Detik berikutnya, dia menoleh pada Farel dan Barra sambil bertanya, "Kalian bilang Pak Bayu kambuh pagi ini dan bahkan hampir meninggal? Ma ... mana mungkin? Kondisi Pak Bayu bahkan lebih baik dari sebelumnya sekarang!"

Kalaupun tidak meregang nyawa, keadaan Bayu biasanya akan semakin memburuk setiap kali penyakitnya kambuh. Namun, setelah Dokter Bian memeriksanya dengan cermat, dia menyadari bahwa kondisi tubuh Bayu bukan hanya tidak memburuk, tetapi justru membaik secara ajaib.

Ini ... sebenarnya apa yang terjadi?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Hendra Prawira
keajaiban mulai terjadi disetiap lini masyarakat mewah
goodnovel comment avatar
Rahma Amalia
ceritanya seru bikin penasaran...
goodnovel comment avatar
Yudi Alfitri
cakeeeep, boljug nie ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1216

    Di Puncak Orlon.Seluruh tubuh Gandi yang sudah lemas dan sekarat, kini diseret dan dilempar ke hadapan Rehan. Beberapa orang di sekitarnya tak henti-hentinya mengadu dan menangis. Mereka menceritakan betapa kejam dan ganasnya perlakuan Afkar terhadap mereka tadi.Mendengar keluhan mereka, wajah Rehan langsung berubah muram. Dia mengangkat tangan dan menghancurkan semua benda di sekitarnya hingga hancur berkeping-keping.Rehan memaki, "Dasar payah! Kalian semua cuma sampah! Shafa si anak haram itu ternyata punya ayah? Hmph! Aku rasa, pasti ayahnya itu si Afkar yang baru masuk sekte. Baru datang saja sudah berani menyerang orang-orang Puncak Orlon? Dia kira nggak ada yang bisa menandinginya?""Cuma karena sudah mencapai tingkat inti emas, dia pikir bisa sesuka hati? Di Puncak Orlon, banyak banget pesilat di tingkat inti emas. Kalau dia berani datang ke sini, aku pastikan dia nggak akan bisa keluar hidup-hidup!" marah Rehan.Sebagai putra salah satu tetua dari sekte kuno, Rehan sudah men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1215

    Afkar sungguh tak berdaya terhadap anak-anak zaman sekarang. Dia pun bertanya, "Jadi Shafa, apa kamu lihat Papa menindasnya barusan? Papa lagi menolongnya lho!"Afkar buru-buru menjelaskan kepada Shafa. Kalau sampai gadis kecil ini salah paham, nanti bisa-bisa dirinya jadi tidak bisa menjelaskan diri meski tidak salah.Beberapa hal tadi memang terpaksa. Pada akhirnya, semua itu demi menyelamatkan orang. Seperti, misalnya barusan Afkar tidak sengaja melihat seluruh tubuh Vita ....Hanya saja, Shafa tidak terlalu memikirkan soal itu. Berhubung sudah lama tak bertemu dengan Afkar, dia sangat senang. Dia pun terus bercerita tentang berbagai kejadian menarik yang dialaminya selama beberapa waktu terakhir. Ketika mendengarnya, Afkar tak henti-hentinya tersenyum.Tak lama kemudian, pintu kamar berderit terbuka. Vita keluar setelah berganti baju bersih. Meskipun sebelumnya dia sudah menenangkan diri dan menyiapkan mental, begitu melihat Afkar lagi, wajahnya tetap memerah karena malu."Ka ... k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1214

    "Vita, bangun! Sadarlah, cepat sadar!" Afkar terus-menerus memanggil Vita dengan suara keras. Sayangnya, wanita itu sedang berada dalam keadaan sangat kalut dan dipenuhi gejolak sehingga sama sekali tidak bisa mendengar teriakannya.Meski Afkar sudah berulang kali mendorong tubuhnya menjauh, Vita tetap merangkak mendekat ke arah Afkar. Menghadapi situasi seperti ini, Afkar benar-benar tidak berpengalaman. Untuk sesaat, dia bahkan terlihat kewalahan. Pil berkhasiat kuat seperti ini adalah produk dari sekte kuno. Dia sama sekali tidak tahu cara mengatasinya.Kini karena berhati-hati, Afkar juga tidak berani sembarangan menggunakan energi naga dalam tubuhnya untuk menetralisasi racun dalam tubuh Vita. Dia takut, itu malah akan menimbulkan efek yang lebih parah. Khawatirnya, niat baiknya malah berujung jadi bencana."Panas ... panas banget .... Aku mau!" gumam Vita lirih. Sambil berkata begitu, dia mulai membuka ikatan bajunya satu per satu.Vita memang sedang berada di usia belasan akhir.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1213

    Gandi benar-benar tidak yakin bisa menahan amarah seorang pesilat tingkat inti emas. Saat ini, Afkar berbicara, "Kamu ...."Tepat saat Afkar baru saja membuka mulut, Gandi yang sedari tadi menunduk tiba-tiba memelesat dan berusaha kabur ke arah luar dengan kecepatan tinggi. Selama bisa keluar dari halaman ini, dia bisa langsung mengirim pesan ke dunia luar. Selama ada satu saja tetua sekte yang datang, nyawa Gandi masih bisa diselamatkan.Tepat saat Gandi melihat pintu gerbang tinggal beberapa meter lagi dan wajahnya dipenuhi rasa girang, tubuhnya mendadak membeku di tempat.Afkar bertanya, "Kamu pikir kamu bisa kabur?"Bersamaan dengan terdengarnya suara Afkar, sebuah bayangan pukulan memelesat dari kepalan tangannya dan menghantam langsung ke arah kedua kaki Gandi dengan kecepatan yang luar biasa."Aaargh!" Teriakan Gandi yang menyayat pun menggema. Kedua kakinya langsung menghilang begitu saja. Dari paha ke bawah, semua hancur dalam sekejap oleh satu pukulan Afkar.Pemandangan menge

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1212

    Tiba-tiba, muncul aura dingin yang sangat tajam dari arah belakang. Tak lama kemudian, terdengar suara yang luar biasa dingin. "Beraninya kamu menyakiti Shafa? Cari mati!"Suara itu seperti datang dari neraka, begitu menusuk dan dingin hingga membuat tubuh Gandi gemetar hebat. Secara refleks, tangannya bergetar dan sikapnya yang semula sombong langsung lenyap dan tergantikan dengan raut wajah penuh ketakutan."Siapa? Siapa itu?" tanya Gandi sambil menoleh dengan panik. Tatapannya dipenuhi rasa takut saat melihat ke belakang.Pintu gerbang yang tadinya tertutup rapat entah sejak kapan sudah terbuka. Di ambang pintu, kini berdiri seorang pemuda. Tubuhnya tegap dan penuh aura dingin. Tatapannya dipenuhi dengan niat membunuh yang amat kuat.Dari seluruh tubuhnya, terpancar gelombang tekanan yang begitu mengerikan. Inilah aura khas dari seorang pesilat tingkat inti emas.Tingkat inti emas! Ekspresi Gandi langsung dipenuhi keterkejutan. Di saat itu pula, suara bentakan dingin kembali meledak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1211

    Mumpung hari ini sedang ada ujian masuk dan para tetua tidak terlalu memperhatikan tempat ini, Gandi berniat memaksa Vita untuk memuaskan nafsunya. Kalau sudah terjadi, dengan kebiasaan Puncak Orlon yang terkenal suka melindungi murid-muridnya, Vita pasti akan jadi miliknya.Memikirkan hal itu, Gandi menyeringai jahat. Dia merogoh ke pinggangnya dan mengeluarkan sebuah botol giok putih, lalu menuangkan satu butir pil berwarna merah muda dari dalamnya. Kemudian, dia pun mulai mencari kesempatan untuk menyuapkan pil itu ke mulut Vita."Pil Perangsang?" ucap Vita. Begitu melihat pil di tangan Gandi, tubuhnya langsung gemetar. Sorot panik muncul di matanya.Pil Perangsang adalah barang terlarang di dalam sekte. Begitu ditelan, seluruh tubuh akan kehilangan kendali dan terjerumus dalam gejolak nafsu yang menggila. Vita sama sekali tidak ingin mengalami nasib seperti itu.Vita segera memarahi, "Gandi, kamu sudah gila? Dari mana kamu mendapatkan Pil Perangsang ini? Apa kamu nggak takut akan h

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status