MasukAyah dan kakek Aurel tewas akibat penganiayaan Niko. Kebenciannya terhadap Niko sudah mencapai puncak! Bahkan setelah Niko mati, dia tetap ingin mencabik-cabik jasadnya hingga hancur berkeping-keping. Karena itu, saat ini dia mengayunkan pedang ke arah jasad Niko.Namun, Pedang Api Ilahi di tangannya malah langsung ditepis oleh Afkar!Aurel tertegun sesaat, lalu dia berkata sambil menggertakkan gigi dengan kebingungan, "Afkar, apa yang kamu lakukan? Aku ingin mencabik-cabiknya sampai hancur dan menggerus tulangnya jadi abu!"Ivander dan beberapa ahli tingkat penyatuan kekosongan Keluarga Rajendra Kuno, termasuk Lemuel, juga menatap Afkar dengan wajah penasaran.Pengkhianatan Niko di masa lalu juga tidak lepas dari keterlibatan Lemuel. Bisa dikatakan, semua orang Keluarga Rajendra Kuno yang hadir di tempat itu benar-benar membenci Niko!Namun, terlihat Afkar saat ini menatap jasad Niko. Sorot matanya juga memancarkan kebencian yang sama mendalam. Di wajahnya muncul senyum kejam, lalu di
Rose melirik pemimpin Pulau Abadi Balasa sambil diam-diam mencibir dalam hati. 'Apa dia berniat menjodohkan murid perempuannya dengan Afkar? Mimpi!''Menurut pemahamanku terhadap Afkar, kalau dia sampai melirik Calvina sekali saja, aku anggap aku kalah! Aku saja nggak berhasil menggerakkan hatinya. Aku nggak percaya kalau Calvina bisa lebih hebat dariku!''Kalau Afkar benar-benar menunjukkan ketertarikan pada Calvina, aku akan mencarinya, menanyainya sampai jelas, dan memaksanya bertanggung jawab!'Begitulah pikiran Rose.Benar saja, Afkar hanya tersenyum tipis, lalu menangkupkan tangan ke arah Mitzy seraya berkata, "Dengan senang hati. Kalau ada kesempatan, aku akan berkunjung ke Pulau Abadi Balasa."Namun, dia sama sekali tidak menyinggung Calvina.Melihat Afkar juga tidak menatap ke arahnya, sorot mata Calvina meredup sesaat. Dia menggelengkan kepala sambil tersenyum getir pada diri sendiri.Selanjutnya, Kota Empat Simbol dan Sekte Argansa pun bergiliran mempersembahkan berbagai har
Selanjutnya, di bawah tatapan Aurel, Rose, dan yang lainnya yang dipenuhi rasa tak percaya sekaligus kelegaan, berbagai sekte kuno satu per satu memberikan kompensasi kepada Keluarga Rajendra Kuno.Dengan Lemuel yang duduk berjaga di tempat, Afkar membebaskan mereka semua tanpa rasa khawatir. Dia sama sekali tidak takut para ahli dari berbagai sekte berani berbuat macam-macam.Ketika giliran Sekte Verdic tiba ....Leluhur pemimpin sekte itu, Iblis Tangisan Hantu, telah gugur. Yang maju adalah Viola. Dia menyerahkan sebuah artefak ruang yang jejak pengikat pemiliknya telah dihapus, lalu mempersembahkannya dengan hormat di hadapan Lemuel.Di dalam artefak itu tersimpan kompensasi dari Sekte Verdic untuk Keluarga Rajendra Kuno."Senior, Sekte Verdic mempersembahkan sebuah bendera roh, sebuah artefak tingkat abadi kuno. Dua Buah Ledakan Jiwa, sebutir Pil Primordial yang dapat membantu menembus ke tingkat pencapaian agung, dan juga ...."Viola merinci satu per satu kompensasi dari Sekte Ver
Melihat Afkar terluka parah, aura yang sangat buas dan kuat pun menyebar dari tubuh Lemuel. Aura itu membuat banyak pesilat dari berbagai sekte kuno merasa sesak napas. Tekanan dahsyat dan niat membunuh tersebut membuat semua orang seolah diselimuti bayangan maut.Ekspresi Afkar pun berubah, hatinya diliputi keterkejutan dan keraguan. Pikirannya berputar cepat, memikirkan konsekuensi apa yang akan terjadi jika kakek gila yang terus memanggilnya "cucu baikku" ini benar-benar membantai semua ahli tingkat pemecahan kekosongan dari berbagai sekte kuno.Jika kakek gila itu tetap sadar dan rasional, mungkin masih baik-baik saja. Namun jika suatu hari dia kembali menjadi gila dan menghilang tanpa jejak, maka Keluarga Rajendra Kuno, bahkan dirinya sendiri serta Sekte Surya Rembulan, akan menghadapi pembalasan yang sangat mengerikan.Bukankah pemimpin Gunung Suci Semesse, Filbert, tadi juga sudah mengatakan bahwa sekte mereka masih memiliki ahli tingkat pencapaian agung tersembunyi?"Senior, ja
Ngung!Ketika menghadapi segerombolan pesilat tingkat pemecahan kekosongan yang mengejar Afkar, kakek gila itu hanya mengayunkan telapak tangannya dengan santai.Namun saat telapak tangan itu dihantamkan, kekuatan mengerikan yang dikerahkannya seakan disertai efek hukum ruang. Ruang di sekitarnya langsung terkompresi dan terdistorsi. Seluruh langit seakan dipelintir menjadi sebuah lubang hitam!Satu per satu pesilat tingkat pemecahan kekosongan yang kekuatannya luar biasa terseret masuk ke dalam ruang terdistorsi itu. Sementara itu, jejak telapak tangan yang dilepaskan si kakek gila mengembang hebat diterpa angin, seolah menutupi langit dan matahari.Telapak itu menghantam kerumunan para pesilat tingkat pemecahan kekosongan tersebut.Bum! Bum! Bum! Bum ....Pada detik berikutnya, kabut darah memenuhi langit, potongan tubuh dan daging tercabik beterbangan ke segala arah. Beberapa pseilat tingkat pemecahan kekosongan yang berada paling depan langsung dihantam hingga hancur menjadi debu.
Nicolas, Arnold, dan Laveta memperlihatkan raut penuh harap sekaligus senyum dingin di wajah mereka. Iri hati adalah tabiat buruk manusia!Melihat Afkar yang sebaya dengan mereka itu begitu kuat dan mengerikan, yang mereka rasakan hanyalah ancaman dan tekanan yang luar biasa. Ketika Afkar tampaknya sudah akan mati, beban di hati mereka seakan langsung berkurang.Jika tidak, mereka merasa diri mereka akan selamanya hidup di bawah bayang-bayang kekuatan Afkar!Swish!Namun tepat pada saat itu, terlihat Afkar mengendalikan sisa jasad Benedict dan melesat lurus menuju penghalang wilayah Keluarga Rajendra Kuno yang paling dekat. Dia melirik ke belakang dan ke arah para pesilat dari berbagai sekte di darat. Sorot matanya memancarkan ejekan."Hahaha, sekumpulan orang bodoh! Kalian semua nunggu aku mati, ya? Sayang sekali, aku nggak akan mati!" Afkar berteriak lantang dengan napas yang masih sangat kuat.Selama durasi kekuatan supranatural Energi Kehidupan Abadi, Afkar berada dalam kondisi tak







