MasukSetelah mendengar penuturan Ivander, Afkar mengangguk pelan. Wajahnya tetap tenang tanpa menunjukkan emosi apa pun. Namun, di dalam hatinya muncul berbagai keraguan.Dulu kakeknya diam-diam berhubungan dengan Sekte Pemutus Nadi?Walaupun Ivander mengatakan bahwa hal itu kemungkinan besar hanyalah fitnah Niko, Afkar justru teringat pada tindakan kakeknya yang membiarkan Julio dan orang-orangnya pergi. Kakeknya memang mengatakan bahwa dia tidak ingin ingkar janji, tetapi ... apakah dia benar-benar sepolos dan segigih itu dalam urusan prinsip?Terhadap musuh yang jelas-jelas berniat memusnahkan Keluarga Rajendra Kuno, masih berbicara soal kepercayaan dan janji? Apakah dia benar-benar sudah tidak menyisakan sedikit pun perasaan terhadap Keluarga Rajendra Kuno?Afkar menggelengkan kepala. Untuk sementara, dia tidak mampu menyimpulkan apa pun. Semua pertanyaan itu hanya bisa dia simpan di dalam hati.Setelah Ivander dan Jovannes pergi, Afkar mengambil beberapa artefak penyimpanan yang diting
Melihat reaksi Lemuel seperti itu, Afkar langsung terkejut.Ini ... mau kambuh lagi?Mengingat kekuatan Lemuel yang mengerikan, jantung Afkar langsung berdegup kencang. Jika orang sehebat ini kehilangan akal sehat dan kembali bertindak tanpa membedakan kawan ataupun lawan, akibatnya benar-benar tak terbayangkan."Kakek, Kakek, Kakek nggak apa-apa?" Afkar berseru dengan nada panik."Argh ...."Terlihat Lemuel memegangi kepalanya, ekspresinya perlahan berubah menjadi semakin ganas. Tatapannya menatap lurus ke arah Afkar, lalu dia meraung dengan suara rendah, "Liontin giok! Berikan padaku liontin giok naga itu! Cepat ....""Hanya dengan mengenakan giok itu aku bisa menekan penyakit gilaku! Dulu aku ... karena giok ini, aku dianggap pengkhianat oleh keluarga ....""Afkar! Di mana giok itu? Berikan padaku ....""Berikan padaku!"Mata Lemuel memerah saat dia menggeram ke arah Afkar."Giok?""Baik, baik, Kakek, aku berikan ...."Begitu mendengar ucapan kakeknya, Afkar segera mengeluarkan lion
Sebenarnya percakapan ini sebagian besar diisi oleh Ivander dan Jovannes yang berbicara, sementara Lemuel hanya sesekali menanggapi dengan singkat.Pada saat ini, Lemuel mendengus dingin dan berkata, "Nggak perlu aku jawab!""Eh ....""Aku lancang. Seharusnya aku nggak sembarangan menanyakan tingkat kekuatanmu." Ivander tersenyum kaku dengan sedikit rasa canggung.Saat itu, nada bicara Jovannes berubah, disertai sedikit desahan emosional. "Lemuel, aku tahu kamu masih menyimpan dendam terhadap keluarga. Tapi, kali ini kamu bisa turun tangan tepat waktu dan menyelamatkan keluarga dari bencana besar, itu berarti di hatimu masih ada perasaan terhadap keluarga.""Hanya saja dulu, kenapa kamu diam-diam berhubungan dengan Sekte Pemutus Nadi? Sekarang karena kamu sudah kembali, kenapa nggak sekalian menjelaskan semuanya secara terbuka. Selama kesalahpahaman diluruskan, keluarga bersedia memberi kompensasi kepada kalian berdua. Bahkan posisi kepala keluarga pun bisa menjadi milikmu."Mendengar
Sebelum Niko dibawa pergi, Ivander terlebih dahulu menggeledah tubuhnya. Dia mengambil artefak ruang milik Niko beserta sejumlah benda penting lainnya. Di antaranya terdapat batu nisan hitam mini yang digunakan untuk membuka penghalang Makam Naga, serta berbagai pusaka dan tanda warisan penting keluarga.Akhirnya, seluruh anggota Keluarga Rajendra Kuno pun dibebaskan dari dalam Makam Naga.Orang-orang yang selamat, selain merasakan kelegaan karena lolos dari maut, juga diliputi rasa ngeri yang mendalam serta kesedihan yang berat.Setelah bencana besar ini, Keluarga Rajendra Kuno bisa dibilang mengalami kerugian besar dan kehilangan fondasi kekuatan mereka.Di hadapan seluruh anggota keluarga, Afkar juga menghidupkan kembali seorang leluhur keluarga lainnya yang telah gugur sebelumnya tetapi jasadnya masih utuh, yaitu Jovannes.Menyaksikan kemampuan Afkar yang seperti itu, seluruh anggota keluarga memandangnya dengan keterkejutan yang mendalam. Lalu, perlahan-lahan, di mata mereka seola
Ayah dan kakek Aurel tewas akibat penganiayaan Niko. Kebenciannya terhadap Niko sudah mencapai puncak! Bahkan setelah Niko mati, dia tetap ingin mencabik-cabik jasadnya hingga hancur berkeping-keping. Karena itu, saat ini dia mengayunkan pedang ke arah jasad Niko.Namun, Pedang Api Ilahi di tangannya malah langsung ditepis oleh Afkar!Aurel tertegun sesaat, lalu dia berkata sambil menggertakkan gigi dengan kebingungan, "Afkar, apa yang kamu lakukan? Aku ingin mencabik-cabiknya sampai hancur dan menggerus tulangnya jadi abu!"Ivander dan beberapa ahli tingkat penyatuan kekosongan Keluarga Rajendra Kuno, termasuk Lemuel, juga menatap Afkar dengan wajah penasaran.Pengkhianatan Niko di masa lalu juga tidak lepas dari keterlibatan Lemuel. Bisa dikatakan, semua orang Keluarga Rajendra Kuno yang hadir di tempat itu benar-benar membenci Niko!Namun, terlihat Afkar saat ini menatap jasad Niko. Sorot matanya juga memancarkan kebencian yang sama mendalam. Di wajahnya muncul senyum kejam, lalu di
Rose melirik pemimpin Pulau Abadi Balasa sambil diam-diam mencibir dalam hati. 'Apa dia berniat menjodohkan murid perempuannya dengan Afkar? Mimpi!''Menurut pemahamanku terhadap Afkar, kalau dia sampai melirik Calvina sekali saja, aku anggap aku kalah! Aku saja nggak berhasil menggerakkan hatinya. Aku nggak percaya kalau Calvina bisa lebih hebat dariku!''Kalau Afkar benar-benar menunjukkan ketertarikan pada Calvina, aku akan mencarinya, menanyainya sampai jelas, dan memaksanya bertanggung jawab!'Begitulah pikiran Rose.Benar saja, Afkar hanya tersenyum tipis, lalu menangkupkan tangan ke arah Mitzy seraya berkata, "Dengan senang hati. Kalau ada kesempatan, aku akan berkunjung ke Pulau Abadi Balasa."Namun, dia sama sekali tidak menyinggung Calvina.Melihat Afkar juga tidak menatap ke arahnya, sorot mata Calvina meredup sesaat. Dia menggelengkan kepala sambil tersenyum getir pada diri sendiri.Selanjutnya, Kota Empat Simbol dan Sekte Argansa pun bergiliran mempersembahkan berbagai har







