Share

Bab 99

Author: Russel
"Spirytus? Minum langsung dari botol? Omong kosong apa yang kamu katakan?" Kelopak mata Marcel berkedut.

"Fadly, ini kakak iparmu? Dia punya dendam denganmu ya? Sepertinya dia ingin membunuhmu." Naufal menunjuk Afkar sambil tersenyum sinis.

"Mau jadi pusat perhatian ya? Cih!" Izora mencibir. Dia benar-benar meremehkan Afkar.

"Kamu berani nggak? Kalau nggak berani, minggir sana!" tanya Afkar yang menunjuk Naufal balik.

Naufal mencampurkan anggur putih dengan anggur merah jelas karena berniat jahat pada Fadly. Makanya, Afkar tidak akan sungkan-sungkan lagi. Belum tentu mereka yang akan kalah!

"Sialan! Memangnya Fadly berani? Kalau dia berani, aku juga berani!" seru Naufal yang menggebrak meja dengan geram.

"Oke!" Afkar mengangguk, lalu menepuk bahu Fadly sambil bertanya, "Di sini ada minuman keras seperti itu, 'kan? Suruh staf bawakan kemari."

Sudut bibir Fadly berkedut. Dia menatap Afkar beberapa saat, lalu akhirnya menggertakkan gigi dan mengiakan, "Oke."

Dari tatapan Afkar, Fadly bisa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
semakin seru
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1248

    Ekspresi Afkar tetap tenang. Dalam hati, dia tak kuasa mengagumi betapa lihainya Ruslan sebagai penguasa lama di kota ini. Enam kekuatan besar yang dipimpin oleh Keluarga Wiguna, sejatinya tak lebih dari anjing-anjing peliharaan milik Ruslan.Seperti kata pepatah, memelihara anjing pun ada perasaan. Membunuh Alden barusan jelas sudah merupakan bentuk penghormatan tertinggi terhadap Afkar. Kalau dia tetap menuntut terlalu banyak, itu malah terkesan tidak tahu diri.Tentu saja Afkar tahu, sekalipun dia membunuh kelima orang yang tersisa, Ruslan juga tidak akan menentangnya. Hanya saja, itu akan mempermalukan Keluarga Argava di depan umum."Kalau memang penculikan Shafa nggak sepenuhnya salah kalian, ya sudah aku anggap semuanya sudah berlalu," kata Afkar dengan ekspresi datar.Ruslan mengangguk ringan. Dia tampaknya sangat puas dengan sikap Afkar. Dia lalu berujar, "Afkar sudah memaafkan kalian. Kenapa masih di sini? Cepat pergi!""Oke. Makasih banyak, Afkar!""Pak Ruslan, kami pamit dul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1247

    Setelah tiba di tempat ini, sebenarnya Shafa tidak mengalami perlakuan buruk. Dia hanya dititipkan kepada seorang pengasuh oleh beberapa pengawal.Saat itu, Shafa terus menangis ingin mencari ayahnya, jadi pengasuh itu memberinya sebuah lolipop. Akhirnya, dia bisa tenang untuk sementara.Ruslan berujar, "Beberapa waktu lalu, aku memang ingin bertemu langsung dengan pria yang dipuji-puji oleh anakku, Warda. Katanya, dia bisa membunuh para kultivator sesat seorang diri. Nggak disangka, pertemuan kita justru terjadi dalam situasi seperti ini. Sungguh di luar dugaan ...."Suara Ruslan terdengar. Nada suaranya penuh dengan rasa kagum saat memandang Afkar, meski ekspresinya juga menunjukkan sedikit rasa malu.Ruslan menambahkan, "Hari ini, kamu harus tinggal dan makan malam di sini. Aku dan Keluarga Argava harus menunjukkan rasa terima kasih kami dengan layak."Sikap ramah Ruslan ini membuat para kepala keluarga dari lima keluarga lain, termasuk Alden, benar-benar tercengang dan melongo tak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1246

    Alden buka suara sambil menyeringai sinis, "Afkar, sekarang kamu sendiri sedang dalam bahaya, tapi masih sempat-sempatnya khawatir soal anakmu? Tenang saja. Setelah kamu mati nanti, aku pasti akan mengatur agar anak itu ikut menyusulmu.""Anak Muda, tempat ini adalah wilayah Keluarga Argava. Kamu pikir kamu masih bisa bertindak sesuka hati di sini?""Pak Ruslan, kekuatan anak ini benar-benar nggak bisa dianggap enteng, bahkan seorang ahli tingkat pembentukan inti pun kalah melawannya!"Para kepala keluarga lain juga buru-buru menimpali dan mendukung ucapan Alden. Dalam pandangan mereka, kini Afkar sudah masuk ke markas Keluarga Argava. Itu artinya, dia pasti akan kehilangan nyawa. Mereka tidak perlu lagi merasa cemas.Ruslan tersenyum kecil lalu berkata, "Benar juga. Di usia semuda ini, kamu bisa mengalahkan seorang ahli tingkat pembentukan inti. Sungguh luar biasa. Tapi aku ingin tahu, apa kamu cukup kuat untuk menghadapi 10 ahli tingkat pembentukan inti sekaligus?"Begitu ucapan itu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1245

    Sesaat kemudian, teriakan menyayat hati dari Alden menggema di seluruh ruangan."Aaaargh! Kamu ...." Saat ini, terlihat jelas kaki kanan Alden tertekuk dengan cara yang sangat tidak wajar. Kakinya sudah benar-benar hancur total. Dengan luka separah itu, bisa dibilang mustahil untuk pulih seperti semula.Semua orang yang ada di sana terdiam. Sudut mata mereka sedikit berkedut dan tatapan mereka terpaku pada kaki kanan Alden yang kini lumpuh, seolah-olah yang dihancurkan barusan adalah kaki mereka sendiri.Beberapa menit kemudian, jeritan Alden perlahan mereda. Wajahnya dipenuhi keringat dingin, sementara napasnya terengah-engah menahan rasa sakit. Akhirnya, dia berkata, "A ... aku akan membawamu ke sana. Anak itu nggak mengalami luka apa pun. Aku sudah mengirimnya ke rumah Keluarga Argava.""Keluarga Argava?" Begitu mendengar marga itu, alis Afkar langsung berkerut. Entah kenapa, marga itu terasa cukup familier di telinganya ...."Selama anakku baik-baik saja, aku bisa biarkan kamu hidu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1244

    Di sebuah ruangan di lantai dua, ada sebuah meja kayu pir merah yang terlihat klasik dan elegan. Seorang pria tua sedang duduk santai di sana. Dia memegang cangkir teh kecil dan menyeruputnya perlahan. Pria tua itu adalah Alden."Menghadapi seorang ahli tingkat pembentukan inti, orang itu pasti akan kehilangan nyawa!""Hmph! Aku sangat penasaran, begitu dia mati, apa lagi yang bisa diandalkan Fajar untuk melawan kita?""Fajar benar-benar nggak tahu diri. Dia pikir sudah dapat dukungan kuat? Nanti, kalau sandaran itu runtuh ... hehe ...."Orang-orang di sekitarnya pun ikut angkat suara, sementara Alden mulai tersenyum puas. Bagi mereka, sehebat apa pun kemampuan bertarung Afkar, tetap tak ada artinya. Di hadapan para pesilat sejati dari dunia kultivasi, dia tetap tak berdaya.Saat itu, Hendra membuka suara, "Alden, nggak mungkin terjadi hal di luar dugaan, 'kan?"Alden menjawab dengan penuh keyakinan, "Tenang saja, yang turun tangan adalah seorang ahli tingkat pembentukan inti."Sebelum

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1243

    Hanya saja, pria itu menarik wanita di sampingnya sambil menatap bekas jejak kaki di kap mobil. Sorot matanya dipenuhi rasa takut. Dia berbicara, "Sudahlah, orang seperti itu bukan orang yang bisa kita hadapi!"Sementara itu, Afkar tak peduli apa pun lagi. Dia berlari kembali ke taman hiburan secepat kilat dan berusaha mencari jejak kelompok yang menculik Shafa tadi. Tepat pada saat itu, sebuah panggilan masuk dari nomor tak dikenal."Afkar!" Begitu mendengar suara di seberang telepon yang terasa cukup familier, raut wajah Afkar langsung berubah dingin.Suara yang keluar dari mulut Afkar terdengar tajam dan membekukan. Setiap katanya seperti disertai pecahan es. "Alden, kalau kamu berani menyentuh satu helai rambut putriku saja, aku bersumpah di sini, seluruh keluargamu akan kuhabisi sampai tak bersisa!"Shafa adalah titik paling sensitif dalam hidup Afkar. Saat ini, suaranya begitu dingin dan mengancam. Itu membuat siapa pun yang mendengarnya pasti merinding.Sayangnya, ancaman itu sa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status