Home / Romansa / Bayangan Angsa / Ini Anakmu, Danu!

Share

Ini Anakmu, Danu!

Author: Khasmeera
last update Last Updated: 2021-05-25 20:12:03

"Bodoh! itulah yang dapat ku gambarkan untuk seorang perempuan yang di butakan oleh cinta. Mereka tidak tahu, jerat dosa akan membawanya dalam kehancuran" =Khasmeera=

***

"Danu! Di mana kau? Aku ingin bertemu, sekarang!' ucapku meninggi pada laki-laki pengecut di ujung sambungan telepon.

"Sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan, Andara. Aku tidak ada urusan denganmu" ucapnya datar tanpa beban.

"Kau gila, Danu!  Setelah apa yang kau lakukan pada rumah tanggaku dengan Galih, kini kau bilang sudah tidak ada urusan denganku lagi? Bajingan kau, Danu!" teriakku frustrasi.

"Membuatmu hancur memang niatku dari awal, Andara. Kau memang wanita naif atau bodoh? Aku mendekatimu hanya ingin melihat kehancuran yang telah ku buat!" ucapnya terdengar angkuh.

"Danu! Aku hamil, dan ini adalah benihmu!" ucapku dengan kesal.

"Hahaha, anakku kau bilang? Kau kan punya suami, kenapa justru kau bilang itu anakku? sudah gila otakmu, Andara!" ucapnya memgejekku dari ujung sambungan telepon.

"Danu! Kau yang membuatku berada dalam situasi sulit seperti ini. Temui aku!" teriakku histeris di dalam kamar.

Beruntung, Galih membuat kamar ini kedap suara, jadi mereka yang di luar sana tidak akan bisa mendengarkan apa pun saat kami melakukan aktifitas sebagai suami istri.

Danu menutup sambungan telepon secara sepihak. Dia sudah membuatku kecewa, dan terluka. Bagaiman bisa aku jalani hari dengan kehamilan ini. Sedangkan Galih tidak peduli akan kehamilan ini.

Aku bagai makan buah simalakama. Apa yang harus ku lakukan sekarang, aku pun tidak tahu. Terlebih, kedua orang tua kami audah terlanjur mengetahui kehamilanku. Ini semua karena Galih yang sengaja memberitahukan pada mereka dengan alasan anniversary tiga tahun pernikahan kami.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang. Jika aku tetap bertahan bersama Galih, dia pasti akan terus menyiksaku dengan sikapnya. Tapi, jika aku pergi, apa kata orang tuaku nanti? Galih pasti tidak akan membuat tenang hidupku"

Andara terus berpikir hingga dia memutuskan untuk menenangkan pikirannya terlebih dahulu dengan tidur. Meski Galih tidak mengharapkan kehadiran bayi ini, setidaknya orang tua mereka percaya bahwa ini adalah cucunya.

"Semoga saat ku bangun esok, akan ada secercah harapan" doa Andara menjelang tidurnya.

***

"Danu! Aku hamil, dan ini adalah benihmu!"

Ucapan Andara di ujung telepon tadi terus terngiang dalam telingaku. Entahlah, apa aku harus percaya, atau tidak dengan berita itu. Tapi yang pasti, aku panik.

"Jika memang benar itu benihku, bagaimana aku harus menjelaskan hal ini pada orang tua dan tunanganku? Aah sial, kenapa aku bodoh sekali. Rencana awalku hanya ingin mempermalukan keluarga Andara" ucap Danu meremas rambutnya kasar.

Danu terlihat bingung, dan merutuki lebodohannya. Hanya penyesalan yang ada dalam pikirannya kini. Persahabatannya dengan Galih pun harus berakhir karena dendam dan cemburu.

Danu merasa tidak rela melihat mantan kekasihnya pada akhirnya bersanding dengan sahabatnya sendiri. Seharusnya dia bahagia melihatnya. Tapi, melihat senyum mengejek kedua orang tua Andara saat dia datang ke pernikahan putrinya, membuat dendamnya semakin menjadi.

Dia berpikir, seharusnya tidak usah datang di pernikahan mereka jika untuk di permalukan. Rasa tidak enak pada Galih yang membuatnya memutuskan datang. Dia yang selama ini selalu menolongnya dan membantu untuk bangkit hingga menjadi Danu yang berbeda, dan tidak di pandang sebelah mata oleh siapa pun.

Entah apa yang akan Galih lakukan padanya nanti. Terlebih setelah dia tahu Andara, istrinya sedang hamil anaknya. Danu tahu siapa sahabatnya. Dia akan menghancurkan siapa pun orang yang berusaha merebut miliknya.

"Mengapa aku sangat bodoh sekali, tidak memikirkan hal ini sebelumnya" ucapnya penuh kekhawatiran.

***

"Gugurkan janin itu! Aku tidak mau ada dia di antara kita!" ucap Danu tanpa memikirkan perasaan Andara.

"Kau gila! Aku tidak akan pernah mau menggugurkan janin dalam perutku ini. Dia bisa menyelamatkan aku dari perceraian," jawab Andara menolak.

"Kau yang gila, Andara! Bagaimana jika Galih mengetahui kehamilanmu? Dia bisa membunuhku!" teriak Danu pada Andara.

"Dia sudah mengetahuinya, tapi tetap berpura-pura tidak tahu. Justru Galih merasa bahagia dengan kehamilanku ini," katanya lagi.

"Kau jangan bohong, Andara. Aku bisa melihat kesedihan saat kau mengucapkan hal itu. Lebih baik kau gugurkan dan selamatkan pernikahanmu dengan Galih," saran Danu pada Andara.

"Sekali lagi aku katakan padamu, Danu. Aku tidak akan pernah mau menggugurkan janin ini! Aku bisa menghidupi bayi ini meski tanpamu," jawab Andara sinis.

"Jangan membuatku marah dengan kelakuanmu Andara! Ingat, Galih itu sahabatku. Dia yang sudah mengangkat derajatku," kata Danu dengan nada tinggi.

"Dan kau sudah mengkhianati sahabatmu sendiri dengan menodaiku, Danu. Lalu apa bedanya sekarang dan nanti jika pada akhirnya aku pun akan ditinggalkan oleh Galih?" jawabnya lirih.

"Turuti kataku dan kita berpisah saja Andara," katanya lagi.

***

Andara tidak habis pikir dengan ucapan Danu yang seolah tidak peduli akan dirinya. Padahal dia tahu, ini adalah darah dagingnya juga. Mengapa dia tega menyuruhnya menggugurkan kandungannya.

"Ternyata kau masih sama seperti dulu, Danu. Pengecut! Kau sengaja melakukan ini untuk satu alasan,'kan?" katanya dengan nada tinggi.

"Aku tidak mengerti maksud perkataanmu, Andara," jawab Danu pura-pura.

"Jangan kau pikir aku tidak tahu rencanamu. Kau sengaja mendekati dan membuatku jatuh cinta lagi padamu untuk satu alasan ... Balas dendam pada keluargaku karena penghinaan mereka dulu," ucapnya mengangetkan Danu.

"Kau jangan asal bicara, Andara. Menuduh tanpa bukti, itu sama saja pencemaran nama baikku," jawabnya.

"Sudahlah, Danu. Tidak perlu berpura-pura seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Aku lebih tahu dirimu dibandingkan Galih--suamiku," ucap Andara sinis.

"Lebih baik kita sudahi saja pertemuan ini. Sekali lagi iu bilang, gugurkan janin itu sebelum kau menyesalinya, Andara," kata Danu setengah mengancamnya.

"Untuk terakhir kalinya ku katakan, aku tidak akan pernah menggugutkN janin ini. Kau boleh pergi jika memang tidak mau bertanggung jawab. Lagipula, aku bisa mengakui ini sebagai anak Galih," jawab Andara tenang.

"Terserah kau saja, Andara. Aku tidak mau terlibat dalam permainanmu. Lebih baik aku pergi sekarang," ucapnya berlalu dari hadapan Andara. 

Seharusnya, pertemuan mereka berkahir bahagia seperti keinginan Andara. Namun, ternyata Danu masih tetap tidak mau mengakui anak dalam perutnya dan malah meminta dia menggugurkan janin buah cinta mereka.

Entah apa yang akan terjadi sekarang pada diri Andara. Yang pasti, Galih pun akan menceraikannya suatu hari nanti. Saat ini mereka masih berpura-pura bahagia atas kehamilan Andara.

"Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan sekarang. Danu yang ku pikir mau bertanggung jawab, ternyata terlalu pengecut untuk mengakui bahwa ini adalah anaknya," ucap Andara bingung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bayangan Angsa   Bahagia

    "Sah ..."Satu tarikan napas Galih saat ijab kabul telah menyatukan hati keduanya. Saujana telah resmi menjadi istri Gilang, dan itu membuatnya bahagia.Tanpa terasa, air mata kebahagiaan bercampur kesedihan mengalir dari kedua pipinya. Bahagia, karena Galih telah mewujudkan impian dan janji mereka berdua untuk selalu bersama dalam suka duka. Terlebih, setelah mereka melewati halangan dan berbagai peristiwa yang menguji cinta.Sedih, karena sekarang dia sudah milik orang lain. Tanggung jawab kedua orang tua padanya usai sudah setelah mengantar ke gerbang pernikahan bersama lelaki pilihannya.Tangis kebahagiaan kedua keluarga tidak terbendung ketika acara sungkeman, memohon doa restu pada kedua orang tua mereka. Galih dan Saujana larut dalam tangis bahagia, berharap, rumah tangga mereka akan bahagia selamanya."Papa titip Saujana. Jaga dan sayangi dia, seperti kami menjaganya dulu. Pa

  • Bayangan Angsa   Bunuh Diri

    "Kami ingin mengabarkan kematian saudara Danu di selnya. Dia memotong urat nadi menggunakan ujung sendok yang secara diam-diam dia sembunyikan dan di buat runcing. Hanya surat ini yang kami temukan."Danu menempuh jalan pintas dengan memgakhiri hidupnya. Dalam surat yang dia tinggalkan, tertulis permohonan maaf atas semua perbuatan yang dia lakukan selama ini.Kematian Siena, dan kegilaan Andara adalah kesalahan terbesar yang dia perbuat. Dia merasa tidak berguna sebagai ayah dan juga suami untuk keluarga kecilnya. Seharusnya, dia bisa melindungi mereka berdua. Namun, dia justru dia penyebab semua kejadian ini."Sampaikan permintaan maafku pada Andara, istriku. Dia pantas bahagia. Katakan padanya, aku lelaki paling bodoh yang tidak bersyukur mendapatkan wanita terbaik seperti Andara."Galih dan Evan yang membaca suray wasiat Danu, sahabat mereka tidak pernah menyangka, dia mampu melakukan kebodohan seperti ini tanpa memikirkan keluarga y

  • Bayangan Angsa   Evan

    Namaku Evan, hanya cameo dalam kisah rumit dua pasang suami istri yang merupakan sahabatku. Entah mengapa diri ini bisa masuk rerlalu dalam di kisah mereka. Namun, yang pasti, aku belajar arti kesetiaan. juga kejujuran dari mereka.Galih yang ku kenal sebagai pribadi yang humble, dan mempunyai rasa empati tinggi. Harus mengalami begitu banyak kejadian dalam hidupnya. Pernikahan yang awalnya terlihat bahagia, dan membuat iri semua orang, ternyata harus berakhir denga sebuah perpisahan.Miris, ketika tahu, biang kehancuran dalam rumah tangga mereka adalah sahabat kami sendiri, Danu. Dia yang selama hidupnya di bantu perekonomiannya oleh Galih, tega menusuknya dari belakang. Seorang sahabat yang ternyata kekaaig masa lalu istrinya, yang merasa teraniaya oleh sikap kedua mertua Galih.Aku yang membongkar perselingkuhan istrinya dengan sahabat kami, Danu. Hancur, itu yang dirasakan Galih. Kado ulang tahun pernikahan ketig

  • Bayangan Angsa   Tertangkap

    "Danu sudah tertangkap. Dia sudah di amankan pihak berwajib."Pesan yang Evan kirim membuat Galih bisa bernapas lega. Akhirnya, setelah sekian lama, lelaki bejat itu tertangkap juga. Sebuah kado terindah untuk dirinya juga Saujana. Terutama, Andara.Galih bergegas mengambil kunci mobil. Berpamitan dengan kedua orang tuanya. Setelah itu melajukan mobil membelah jalanan kota Jakarta.Tidak sabar rasanya ingin bertemu dengan Danu. Laki-laki yang telah membuat Andara gila karena tidak kuat menahan beban penderitaan yang menimpanya. Belum lagi peristiwa penculikan yang menimpa. Saujana, calon istrinya. Hal itu telah membuat Galih muak."Hari ini, aku tidak akan memaafkanmu. Kau harus membayar penderitaan yang Andara terima," ucapnya kesal.Panggilan telepon dari Saujana membuat Galih bingung. Dia tidak ingin Saujana mengetahui tentang berita tertangkapnya Danu. Saujana pasti akan menyuruhnya tidak bersikap kasar pada Danu.

  • Bayangan Angsa   Kesedihan

    Galih dan Saujana memutuskan kembali ke Indonesia. Mereka sudah mengetahui tentang Andara. Evan memberitahukan keadaan Andaea yang saat ini tengah di rawat di rumah sakit jiwa.Ada rasa kasihan sekaligus rasa bersalah dalam hati Galih. Seandainya saja dia tidak menyerahkan Andara begitu saja pada Danu, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.Akan tetapi, setiap peristiwa pasti ada hikmah di dalamnya. Sebuah pembelajaran baginya untuk menjadi lebih baik, dan bertanggung jawab kelak.Pernikahan Galih dengan Saujana tinggal menghitung hari. Sebelum hari bahagia itu tiba, mereka berdua ingin menemui Andara. Memaafkan segala kesalahan yang dia lakukan di masa lalu.Memaafkan diri mereka sendiri, supaya jalan masa depan yang akan mereka jalani sebentar lagi tidak akan mendapatkan halangan berarti. Mungkin, itu jauh lebih baik, daripada menyimpan dendam dan rasa sakit hati atas perbuatan Andara dan Danu dulu."Akan ada ma

  • Bayangan Angsa   Gila

    "Anak adalah anugerah bagi setiap pasangan yang menikah. Kehilangan buah hati bagi seorang ibu adalah kegagalan. Meski kelak mereka akan bertemu di alam abadi." =Khasmeera=***"Tidak, jangan pendam anakku dengan tanah itu! Siena masih hidup, kalian semua akan ku tuntut karena membunuh anakku!" Teriakan dan rontaan Andara saat pemakaman Aira menjadi momen kesedihan bagi keluarga mereka untuk kesekian kalinya. Andara tidak mampu mengendalikan emosi karena kehilangan.Evan berinisiatif menjauhkan Andara dari tanah pekuburan itu, biar orang-orang bisa lebih tenang menjalankan kewajibannya untuk mengurus jenasah Siena.Sakit rasanya melihat wanita yang lemah lembut seperti Andara, harus mengalami rentetan kejadian yang telah menghancurkan hidupnya. Dan semua itu karena satu nama, Danu. Lelaki bejat yang tidak bertanggung jawab. Mengorbankan Andara hanya karena dendam."Kau

  • Bayangan Angsa   Kematian Siena

    Di saat Galih dan Saujana tengah menikmati liburan. Andara justru tengah berjuang menyelamatkan Siena, Putrinya.Keadaan Siena semakin menurun, dan Dokter pun sudah menyerah. Mereka memutuskan untuk mencabut semua alat bantu pernapasan dari tubuhnya. Namun, Andara mencegahnya.Dia merasa Dokter tidak adil, dan ingin membunuh putrinya. Padahal, dari rekam medis pun diketahui, jika Siena sebenarnya sudah tidak ada.Sel kanker menyebar sangat cepat, hingga menyebabkan tubuh Siena tidak mampu lagi menahan laju pertumbuhannya. Dia masih terlalu kecil untuk bisa kuat menerima setiap kemo, hingga akhirnya dia memilih menyerah."Tidaak ..., Putriku belum mati. Jangan kalian cabut alat-alat itu dari tubuh Siena. Ku mohon, Dokter," tangis histeris Andara tidak membuat pihak rumah sakit mengabulkan permintaannya."Maafkan kami, Bu Andara. Siena sudah tidak ada. Apa ibu tidak kasihan melihat dia menderita dengan alat-alat itu? Ikh

  • Bayangan Angsa   IKhlas

    "Seharusnya, kau tidak perlu mengatakan hal itu pada Andara, Sayang. Kasihan. Dia hanya sedang mencari perhatianmu saja," ucap Saujana di dalam mobil yang membawa mereka pergi dari rumah sakit itu."Aku hanya tak sanggup melihat tatapan kebenciannya terhadapmu, Saujana. Dia bukan siapa-siapa untukku. Sementara kau, ... Kau adalah hidup, juga masa depanku," ucap Galih padanya.Saujana menyandarkan kepalanya di bahu Galih yang sedang menyetir. Dia terharu sekaligus bahagia, karena menemukan lelaki yang tepat sebagai calon imamnya di masa depan."Terima kasih atas cinta, dan kasih sayangmu, Mas," ucapnya menahan air mata bahagia."Aku mencintaimu, Saujana ...""I love you to ..."***"Tinggalkan Galih, sebelum aku berbuat kasar padamu, Saujana! Kau ular! Mengambil kesempatan, dan merebut dia dariku," teriak Andara yang menerobos masuk ke dalam ruang pra

  • Bayangan Angsa   Merebut Galih

    Rasanya, belum sempat Saujana dan Galih menghirup udara bebas akibat ulah Danu. Sekarang, cinta mereka kembali harus di uji dengan hadirnya Andara.Andara yang kecewa karena Danu, melampiaskannya dengan berusaha merebut Galih dari sisi Saujana. Dia iri dengan kebahagiaan mantan suami dan juga mantan kekasih suaminya, Danu, yang selalu dipenuhi kebahagiaan.Dulu, dia yang mendapatkan limpahan kasih sayang itu dari Galih. Namun, akibat perselingkuhan yang Andara lakukan, semua itu hilang dalam sekejap mata. Mereka yang dulu mencintai, dan menyayanginya, berubah menjadi benci.Semua karena Saujana, yang telah merebut kebahagiaan itu darinya. Dia tidak menyadari, dirinyalah yang membuat mereka yang dulu meyayangi berbalik membencinya. Hidup bagai seorang Ratu, dia tinggalkan, dan memilih hidup jadi rakyat jelata."Aku akan membuat Galih jatuh cinta kembali. Takkan ku biarkan Saujana menikah dengannya. Ha

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status