Share

58. Menantu Presdir

Kata Roan statusku sebagai istrinya di Rose Green grup tidak diketahui oleh siapapun. Tapi sepertinya Roan lupa bahwa dulu Pak Salam datang ke pernikahan kami. Dia mengenaliku dan terkejut.

"Anda adalah menantu Presdir?" tanyanya saat aku mengharap pagi ini.

"Benar, Pak. Saya mohon bantuan untuk kedepannya." Aku menunduk hormat.

Pak Salam langsung berdiri, ia gugup dan bingung memperlakukanku yang merupakan menantu atasannya.

"Pak Rasyid nggak bilang kalau sekretaris baru saya itu menantunya sendiri."

"Papa ingin saya bekerja normal tanpa ada yang memandang status. Mohon perlakukan saya seperti yang lain."

"Mana bisa seperti itu, anda adalah nyonya muda. Kalau saya salah sedikit, saya yang akan dipecat. Silakan duduk dulu."

Setelah aku duduk, Pak Salam keluar dan berteriak menyuruh mengambilkan air serta cemilan, ia panik seperti kedatangan tamu penting.

Ini sulit, kurasa pekerjaanku tidak akan berjalan baik. Hari pertama, aku hanya diajak berkeliling kantor oleh direktur, memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status