Tahun berganti dengan cepat. Semester demi semester berlalu dengan cerita baru seputar kampus. Teman pada awal semester yang dekat, ada yang mulai merenggang karena kesibukan organisasi. Ada pula teman yang tiba-tiba hilang kabarnya, tanpa pernah terlihat lagi di kampus.
Namun dari semua itu, ada Deril yang selalu rajin berkomunikasi denganku, meski lelaki itu jurusannya adalah
Aku menarik napas dalam, setelah menginjakkan kaki kembali di Jakarta. Empat tahun lebih aku meninggalkan ibukota, karena harus melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Empat tahun yang lalu, aku pergi dari kota ini dengan hati yang hancur. Namun sekarang semuanya telah berubah, aku telah menjadi seorang sarjana dan siap untuk menjadi seorang pekerja kantoran."Kau yakin
Di antara segala kemungkinan dan kebetulan, aku tidak pernah menyangka atau menduga bahwa akan bertemu kembali dengan Evan. Sudah empat tahun lebih berlalu sejak aku mengetahui kabar pria itu akan menikah. Bukankah sudah wajar dia sudah memiliki seorang anak?"Tadi mengajak sarapan bareng, kenapa malah melamun?"
Sudah satu minggu aku bekerja di kantor Evan. Selama itu aku mencoba beradaptasi dan mulai mempelajari tupoksi bagian aku bekerja. Sebenarnya cukup sederhana, karena apa yang sedang dilakukan atau dikerjakan oleh Evan, otomatis akan ikut kami kerjakan bersama.Seperti sekarang ini, aku, Yuyun dan Pak Hariman sedang menyusun hasil laporan dari para arsitek yang tel
Setelah kejadian salah map itu, aku tidak henti-hentinya memikirkan akan mengundurkan diri. Sungguh aku merasa malu pada diriku sendiri, merasa bahwa aku tidak pantas berada di kantor Evan tersebut.Aku yang benar-benar bingung bahkan sempat ingin menemui Evan untuk meminta maaf sekali lagi, nyatanya pria itu sedang tidak berada di kantor.
"Jadi benar kau dan Pak Evan pernah bertetangga?" Yuyun duduk di depan meja kerjaku setelah menarik salah satu kursi. Ia jelas melihat beberapa hari yang lalu ketika Evan menarik tanganku keluar dari lobi.Aku langsung mengangkat kedua tangan. "Tapi aku sungguh tidak tahu sebelumnya kalau Pak Evan adalah bos di kantor ini," balasku tidak ingin merasa bahwa a
Gosip tentang kedatangan wanita ke ruangan Evan telah meluas, hingga ke seluruh lantai kantor. Bukan aku membeberkan hal tersebut, tapi tak lain adalah Mbak Siska. Bahkan karyawan tempatku bekerja telah menemukan foto pernikahan Evan dan wanita bernama Maya tersebut melalui media sosial."Wow dia sangat cantik," puji Yuyun yang sejak kedatangannya ke kantor, memil
"Kau kelihatan kurang tidur?"Tatsuya memandangku dengan saksama. Saat ini aku menumpang di mobilnya untuk berangkat ke tempat kerja, setelah kakiku terlalu lelah untuk berjalan ke stasiun MRT.
"Kalau tarik tangan orang itu begini, bukan pergelangan tangannya. Lagipula saya bukan balita Kiran yang perlu kau tarik-tarik segala. Tinggal tunjukkin bonekanya kan bisa."Aku menenggelamkan kepalaku di dalam selimut sambil membayangkan kembali bagaimana tindakan Evan yang sempat membuatku salah paham.