Kekecewaan Adnan ketika melihat kiriman dari seseorang yang tidak dikenal, begitu memupuk di hatinya, Adnan pun melihat profil dari nomor tak dikenal tersebut dan terpampanglah wajah calon papah tirinya.
"Terima kasih sudah ngasih tau ke Adnan kalau Kak Aristela berselingkuh dengan pria lain," ucap Adnan. Keempat saudaranya pun tak luput dari kalimat sang adik dan membuat mereka ikut penasaran.
"Aristela selingkuh? Emangnya kalian pacaran?" tanya Aderald.
"Enggak pacaran, tapi gue sama Kak Aristela udah direstui sama papahnya, tapi pas dikirimin foto sama video ini, gue mau nangis, Bang," jawab Adnan kemudian berteriak histeris, Aderald yang mengambil ponsel tersebut, langsung tertawa keras karena meledek Adnan yang akhirnya sakit hati juga.
"Nah, mampus, siapa suruh suka ngebangga-banggain Aristela, malah ditinggalin, lagi lo juga kepedean jadi orang kunyuk, mana mau Aristela sama bocil mesum kek lu? N
Aristela mengikuti langkah Abraham, mereka telah masuk dalam restoran dan menuju meja makan yang telah dihiasi berbagai macam makanan di atas sana, Aristela ingin sekali bertanya, apakah hanya mereka berdua saja? Karena dia takut jika makanan itu tidak akan bisa dihabiskan dan malah menjadi mubadzir dan terbuang sia-sia. Namun, bibir Aristela kelu saking takutnya kepada Abraham yang telah membentaknya di mobil tadi."Duduk!" Sekian lama pria itu diam, akhirnya Abraham menyahut dengan nada yang sama, yaitu membentak. Aristela pun duduk dan berhadapan dengan Abraham."Jangan percaya diri jika aku membawamu ke sini dalam rangka berkencan, karena kau hanya akan berhalusinasi saja, ingatlah ... aku sangat selektif untuk menentukan siapa kekasihku," sinis Abraham. Aristela tidak tahu apa maksud pria tersebut, gadis ini tidak memikirkan itu, malah tidak terlintas di otaknya, karena yang dia pikirkan adalah, bagaimana cara untuk mengakhiri pemb
Sambil menghapus derai matanya, Aristela merasakan sebuah tepukan di pundaknya, dia berbalik dan menatap pelaku yang ternyata Abraham."Ada apa lagi? Apakah kau belum menuntaskan kalimatmu untuk menghinaku?" tanya Aristela dan Abraham mendekat kemudian berbisik, "Siapa yang menyuruhmu pergi? Aku sudah repot memesan makanan mewah hanya untuk kita berdua agar kenyang sehabis berseteru. Kau pun harus memerhatikan orang-orang yang sedang menganggapku penjahat sekarang, kau ingin mempermalukanku, hm?" Kelembutan Abraham hanya sebatas formalitas di depan umum, Aristela membenci hal itu. Namun, dia hanya pasrah karena sekarang merupakan situasi yang tidak tepat untuk menyurahkan amarahnya kepada pria ini.Aristela memilih untuk menurut dan kembali ke tempat semula, Abraham mengode Aristela dengan senyumannya agar dia kembali kepada Aristela yang ceria."Kak Abraham, keinginanmu tadi akan kupenuhi, tetapi tolong ingat satu hal,
Aristela dilanda kebingungan, gadis itu tidak memiliki pengalaman dalam dunia percintaan, dirinya pun tak menyukai Syahrul, akan tetapi ... ia juga tak enak hati untuk menolak pernyataan cinta dari mantan bosnya ini."Aristela, saya membutuhkan jawabanmu sekarang," pinta Syahrul."Pak, ini terlalu terburu-buru untuk saya dan maafkan saya sebesar-besarnya karena saya tidak mencintai Bapak, saya juga tidak pernah menjalin kasih bersama pria mana pun sebelumnya, saya juga takut mencoba karena saya tidak mau sakit hati karena seorang laki-laki," balas Aristela, jika ditanya, apakah gadis itu pernah kepikiran untuk masalah percintaan? Jawabannya pernah, tetapi hanya sekilas karena dia memiliki tujuan yang lebih kuat, di mana ia harus menjadi anak yang mandiri agar tidak menyusahkan sang ayah."Apakah dirimu punya trauma sebelumnya? Ataulah alasan penolakanmu karena ada laki-laki lain yang menyentuh hatimu?" Pertanyaan itu me
Kali ini author beralih ke Abraham, kenapa? Karena kalian tentunya bakalan penasaran juga, apa sih yang terjadi setelah Abraham ninggalin Aristela di rumahnya?Okay, happy reading. Sebelum itu jangan lupa like-nya, nanti koment-nya menyusul.●●●Semalam, Abraham benar-benar mati rasa, dia juga heran pada dirinya sendiri, sepercik ketertegungan dalam dirinya pernah muncul, tapi tak bertahan lama kembali menjadi tidak peduli, kenapa? Karena rasa tidak sukanya kepada Aristela masih besar. Hadirnya orang baru pun terasa aneh dan dia tidak terbiasa, dengan kehadiran Aristela, para saudaranya lebih fokus ke gadis itu, sampai-sampai Adnan seperti bocah yang baru saja jatuh cinta dan sulit mengontrol diri, yang Abraham khawatirkan, pelajaran adiknya itu pun bisa-bisa terganggu.Di rumah, Abraham ditanya oleh Cahyani, apakah jalan-jalannya bersama Aristela itu lancar a
Mau nanya, sampai di sini bagaimana dengan alur cerita Be My Princess Adibrata? Semoga enggak ngebosenin yah, aamiin, dan kalian makin suka dengan alurnya.Happy Readings●●●Teriakan Ratih melengking tinggi saat dia mengatakan tidak! Syahrul menghampiri karyawannya yang satu itu lalu bertanya, "Apa yang terjadi?"Sebelum Ratih menjawab, Abraham menunjukkan sesuatu kepada Syahrul."Apa hubungamu dengan wanita ini?"Syahrul mengambil ponsel milik Abraham dan melihat foto dirinya bersama Aristela, Syahrul mengerutkan kening, dari mana pria itu mendapatkan foto tersebut?"Apa kau seorang penguntit?""Jawab saja, apa hubunganmu dengan Aristela? Saya tidak suka berbasa-basi," ujar Abraham menghindari pembahasan lain."Apa hakmu? Memotret
Sontak, sebelum perkelahian semakin menjadi, orang-orang segera melerai ketiganya, yang di mana Asma dan Pita kompak ingin memukuli Aristela."Awas lo yah!" ancam Pita. Namun Aristela lebih garang lagi membalasnya, "Apa, hah?! Kamu pengen kucincang?"Keduanya segera pergi karena dianggap membuat keributan di toko es krim, sementara Aristela mendapat pembelaan, karena beberapa pelanggan di sana sempat menyaksikan awal kejadian."Makasih banyak yah, Kak. Udah ngebelain Aristela." Orang-orang di sana mengucapkan sama-sama dan akhirnya Aristela kembali memesan es krim dan menikmatinya secara tenang tanpa gangguan dua orang yang menyebalkan tadi.●●●Kepulangan Abraham di rumah Cahyani, membawa kabar yang menghebohkan dan mendramatiskan untuk Adnan, Adnan sangat syok mendengar penjelasan serta bukti yang telah diberikan oleh Abraham, akan tetapi ..
Aderald berhasil menyusul Abraham yang ingin masuk ke kamarnya, pundak pria itu ditahan oleh sang adik dan membuatnya berbalik."Bang, lo kenapa sih akhir-akhir ini? Lo jadi berbeda dan benar kata Adnan, lo bukan Bang Abraham yang kami kenal, sebenarnya ada apa?"Abraham menarik lengan Aderald dan menuntunnya ke halaman rumah bagian belakang untuk menyatakan keresahannya akhir-akhir ini."Gue kacau, Rald. Gue terlalu fokus ke Aristela sehingga lupa sama jati diri gue, kenapa hal itu terjadi? Secara realistis, sangat aneh jika kita akrab dengan seseorang dalam waktu yang dekat, padahal dia orang baru, dan kenapa dengan mudahnya kalian dekat bersama Aristela itu? Tidakkah kalian mengira jika ada yang disembunyikan oleh gadis itu?" tanya Abraham. Aderald menggaruk kepalanya, ia sendiri bingung, memang yang dikatakan oleh abangnya itu benar, kita tidak boleh mudah berteman dengan orang yang baru, karena kita tidak tahu apa tuj
Baru saja Aristela ingin pulang setelah menjajal habis es krimnya, gadis tersebut harus mengurungkan niatnya sebentar karena mendengar ponselnya yang berbunyi di dalam tas."Siapa yang nelepon, yah?"Dia mengecek ponselnya dan melihat nama Syahrul tertera di sana. Aristela segera mengangkat telepon tersebut dan akhirnya berbicara kepada mantan bosnya itu. Yang mereka bicarakan adalah, Syahrul mengajak Aristela untuk bertemu sebentar saja dan menanyakan di mana lokasi gadis itu, Aristela pun menjawabnya bahwa dia berada di es krim bertepatan di jalan semangka nomor 2.Baiklah, tunggu saya di sana. (Syahrul)Baik, Pak. (Aristela)"Sebenarnya, apa sih yang pengen dibicarain sama Pak Syahrul? Apakah ada tembakan baru dalam babak kedua dengan strategi yang lebih mutakhir?" tanya Aristela pada dirinya sendiri."Huft, entahlah, biarla