Share

36

Sambil menghapus derai matanya, Aristela merasakan sebuah tepukan di pundaknya, dia berbalik dan menatap pelaku yang ternyata Abraham.

"Ada apa lagi? Apakah kau belum menuntaskan kalimatmu untuk menghinaku?" tanya Aristela dan Abraham mendekat kemudian berbisik, "Siapa yang menyuruhmu pergi? Aku sudah repot memesan makanan mewah hanya untuk kita berdua agar kenyang sehabis berseteru. Kau pun harus memerhatikan orang-orang yang sedang menganggapku penjahat sekarang, kau ingin mempermalukanku, hm?" Kelembutan Abraham hanya sebatas formalitas di depan umum, Aristela membenci hal itu. Namun, dia hanya pasrah karena sekarang merupakan situasi yang tidak tepat untuk menyurahkan amarahnya kepada pria ini.

Aristela memilih untuk menurut dan kembali ke tempat semula, Abraham mengode Aristela dengan senyumannya agar dia kembali kepada Aristela yang ceria.

"Kak Abraham, keinginanmu tadi akan kupenuhi, tetapi tolong ingat satu hal,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status