Share

Chapter 24 Our Downturn

Perempuan itu menggigit bibir bawahnya dengan terus memandang keluar jalan bersama pilu dan rasa perih dalam hati. Ia menahan isak tangis supaya sopir di depannya tidak mengetahui kerapuhannya.

Ayse menahan sikunya di pinggir kaca mobil, memegang sisi kepalanya dan sedikit mencengkeram rambutnya, merasa hentakan kuat rasa pusing di kepalanya.

Ia menitikan bulir air mata.

Kenapa Tuhan tidak membuatnya bisa merasakan kebahagiaan yang utuh? Sekarang, Ayse semakin hancur. Perasaannya tidak bisa kembali utuh bersama kepingan rasa sakit oleh cintanya yang kandas.

Can ... Kenapa sejak dulu aku dipertemukan olehmu, jika pada akhirnya kau akan bersama perempuan lain?

Ayse menunduk, membungkam mulutnya meredam isak tangis. Ia memegang tepat di bagian jantung, sakit.

Ia benar-benar terluka dengan segala hal yang terjadi hari ini.

Aku datang untuk memberikan kejutan atas kehadi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status