Share

08.

Sakya berlari masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat. Rasa mual yang ia tahan sejak tadi sudah tak terbendung lagi. Alin yang duduk bersamanya langsung berlari menghampiri Sakya. Ia khawatir akan keadaan Sakya yang sudah beberapa hari ini dalam keadaan tidak baik.

"Kamu yakin enggak apa-apa, Kya?"

Sakya hanya mengangguk. Ia tak bisa berkata apa pun saat ini karena masih merasakan mual yang teramat sangat. Ia sudah memuntahkan isi dalam perutnya seharian ini tapi tetap saja rasa mual itu tak berkurang sama sekali.

"Apa enggak sebaiknya kita ke rumah sakit saja."

"Enggak, Lin. Aku enggak apa-apa kok. Aku yakin ini hanya masuk angin saja."

"Tapi, ini enggak wajar. Sudah berhari-hari kamu mengalami ini. Minum obat masuk angin sudah tapi tidak bertahan lama kamu seperti ini lagi."

Sakya mencuci mulutnya setelah semua isi dalam perutnya ia tumpahkan. Ia berjalan menuju ruang tamu yang tak seberapa besar di kontrakan mereka, kemudian mengamb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status