Share

11.

Nakula tengah duduk di balkon kamarnya. Ia menatap nanar langit di malam hari itu. Anaya masuk ke dalam kamar Nakula tanpa disadari oleh pria itu.

"Minum dulu teh-nya," ucap Anaya sembari menyerahkan secangkir teh hangat pada Nakula. Nakula menoleh lalu menerimanya. Ia langsung meneguk teh tersebut.

"Terima kasih, Kak."

Anaya mengangguk. Ia mengambil duduk di sebelah Nakula. Ikut menatap langit di malam hari itu.

"Beberapa hari lagi status kamu akan berubah menjadi seorang suami."

Nakula tersenyum kecut jika harus mengingatnya. Pernikahan yang Ia mimpikan memang terlaksana namun tak akan sama dengan impiannya yang sesungguhnya berharap menikah dengan wanita yang Ia cintai.

"Kakak harap dengan berubahnya status kamu nanti kamu bisa menjadi suami yang bertanggung jawab untuk istri kamu kelak."

"Aku tak menyangka kalau akhirnya aku akan menikah juga. Heh. Tapi sayang aku akan menikah bukan dengan orang yang aku harapkan. Bukan dengan ora

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status