Share

Bab 2

Penulis: Senchaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-03 11:44:15

Kesalahan terbodoh yang seharusnya tidak Angel lakukan adalah berharap pada manusia. Dia tidak menyangka bahwa perasaan yang kata orang sangat indah untuk dikisahkan justru terasa menyesakkan untuknya. Penolakan itu sudah berlalu sejak dua pekan lalu namun bayang-bayang bagaimana sikap dingin Jaydan padanya masih menyisakan luka yang basah. Gadis itu belum pernah ditolak sebelumnya, dia tidak mengerti mengapa Jaydan bisa mengabaikannya di saat laki-laki lain sibuk berlomba untuk bjsa berdiri di samping gadis 21 tahun itu. 

Malam pasca penolakan Angel bahkan bertanya-tanya pada dirinya sendiri di cermin, apa kekurangan Angel? Apa yang tidak dia miliki sampai tak sedikit pun Jaydan bersedia meliriknya. Apakah Angel memang tidak semenarik itu di matanya atau memang Jaydan saja yang bermasalah. Entah otaknya rusak atau apa, yang jelas laki-laki itu sudah membuat kesalahan besar karena lancang tak mau menerima cinta Angel.

Langit mulai menggelap ketika senja mengantar sang surya terlelap. Gadis itu masih duduk menghadap meja bar yang langsung menghadap kolam renang di belakang rumahnya. Tempat favorit Angel mengambil foto untuk feed instagramnya atau berdiam santai seperti sore ini. Dia merasa tenang jika diam berlama-lama di sana. Hanya ditemani oleh kecipak air dan melodi angin yang menyapa telinganya dengan merdu. Gadis itu mengeluarkan ponsel, mencari foto yang pas untuk ia upload di akun instagramnya.

Angelee_ The heart you hurt can cause your heart pain later on.

Terjemahan: Hati yang kau sakiti bisa membuat hatimu kesakitan di kemudian hari

lihat 104 komentar 

Tiga menit setelah mengunggah postingan tersebut, ponsel Angel dibanjiri notifikasi like, komen, bahkan ada yang sampai merepost unggahannya di story atau feed akun mereka. Ada-ada saja tingkah followers-nya, kenapa juga mereka mau repot-repot memajang foto Angel di akun sosmed pribadi mereka. Tidak ada kerjaan sekali, pikir gadis itu. Karena sedang bosan, Angel iseng membuka kolom komentar untuk melihat tanggapan orang-orang terhadap postingannya.

defania12

Caption-nya aku banget, Kak😥

Sillyaga_

Cantiknya idolaku, ILYSM.

Reyandgil08

Jodohkuuu ... siapa yang berani menyakiti hatimu, hah? Bilang, biar kupatahkan lehernya!

Johanyusep

Cemberut saja cantik apalagi tersenyum, by my angel plase.

Willysmith

All my❤❤❤❤❤ for you Angel.

Renaaata

Sok cantik!

Hi_Henaa

@renaaata (2)

Liankarel

Uhuy! your angel is sad bro @Jaykim

Jaydan

Shut up! @liankarel

Nainana

@jaykim @liankarel ha ha ha

Angel melihat tiga komentar terbaru di postingannya, gadis itu menyunggingkan senyum sinis lalu membanting ponsel itu hingga nyaris tergelincir ke kolam. Untung masih bisa diselamatkan. 

"Hei," sapa seseorang dari belakang langsung merangkul Angel sampai gadis itu kaget, tak lama kemudian ia pun tersenyum.

"Ayah, mengagetkan saja."

"Kamu terlalu fokus melamun sampai tidak sadar Ayah datang."

Angel mengembangkan senyum lagi, "Maaf, aku tadi aku terlalu asyik melihat pemandangan."

Adam duduk di kursi samping putrinya, ia mengelus rambut sang putri semata wayang yang begitu ia kasihi.

"Sedang melamunkan apa?" tembak Adam to the poin.\

"Hanya memikirkan ini dan itu, Yah, tidak ada yang penting."

"Ini dan itu salah satunya tentang Jaydan?"

"Ayahhh ...," wajah Angel bersemu, salah tingkah dibahas masalah itu.

Adam memang mengetahui semua hal tentang Angel tanpa terkecuali, bahkan untuk urusan asmara putrinya saja dia tahu karena Angel selalu terbuka padanya. Bagi Angel, Adam Lee adalah sosok ayah, sahabat, dan pahlawan yang tidak ada bandingannya. Lebih berharga dari semua harta yang keluarganya miliki. Begitu pun sebaliknya, bagi Adam, Angel adalah permata paling mahal yang hanya bisa dibeli oleh orang-orang hebat yang pantas mendapatkannya.

"Ayah apa?" goda Adam sambil menyenggol bahu Angel.

Gadis itu lagi-lagi terkekeh, hanya bersama pria ini dia bisa bersikap luwes dan apa adanya. Dia satu-satunya orang yang mampu menjadi obat penenang di saat kecemasan itu datang.

"Jangan menggodaku terus sambil bawa-bawa nama lelaki itu. Aku benci dia!"

"Yakin benci? Seingat Ayah, baru dua minggu lalu, putri ayah yang cantik ini membuat pengakuan sedang jatuh cinta."

"Sepertinya aku keliru. Aku tidak jatuh cinta padanya."

Adam tertawa melihat kebohongan yang tampak jelas di mata putrinya.

"Sayang, kamu tidak perlu membohongi perasaanmu agar terlihat baik-baik saja di mata orang lain.  Percuma, kamu akan lelah sendiri sedangkan orang-orang itu tidak akan peduli. Seperti air, biarkan perasaan itu mengalir dengan sendirinya. Ke mana ia akan bermuara sudah ditentukan oleh Yang Maha Esa. Mau bahagia, kecewa, terkuka, apa pun itu terima saja. Jika di hatimu masih ada Jaydan maka biarkan namanya hidup di sana selama yang ia bisa. Selama hatimu masih mampu,  hati tahu kapan dia harus berhenti, kamu tidak usah khawatir."

Angel menunduk sebentar, damai sekali hatinya setelah mendengar petuah dari sang ayah. Gadis itu turun dari kursinya lalu memeluk Adam dari depan.

"Aku tidak tahu akan seperti apa hidupku jika tanpa Ayah."

"Ayah yang tidak akan bisa hidup tanpamu, Sayang."

"Hanya Ayah lelaki terbaik di muka bumi, tidak ada yang lain lagi."

"Kalau Jaydan?"

"Ayahhh, jangan membahasnya terus!"

"Kamu masih cinta padanya, kan?"

Angel mengangguk pelan, masih dalam pelukan ayahnya.

"Tapi Jaydan tidak akan pernah bisa menyukaiku, Yah. Dia sangat membenciku, aku dan dia berbeda."

"Apanya yang beda, hm?"

Angel mendongak, menatap manik ayahnya dalam.

"Ayah tahu apa yang aku maksud. Dia tidak akan mengerti diriku sampai kapan pun. Aku dan Jaydan bagai langit dan bumi. Mustahil kami bersama."

"Tuhan menciptakan kata mustahil untuk manusia, bukan untuk Dirinya. Jika Tuhan sudah berkehendak, apa pun bisa terjadi, Sayang. Kamu harus yakin akan hal itu."

"Aku akan meyakininya jika hal itu sudah benar-benar terjadi."

Adam tahu putrinya tidak mudah mempercayai orang, jangankan manusia, di beberapa kesempatan Angel secara tidak sadar meragukan kemampuan Tuhan. Sungguh celaka jika hal itu benar-benar terjadi nantinya.

"Mm, kalau begitu Ayah akan membantu agar semua keinginan itu bisa segera terwujud."

"Memangnya apa yang akan Ayah lakukan?"

"Mmm, memaksa Jaydan untuk menerimamu mungkin."

"Hah, tidak tidak, tidak! Aku tidak mau, memalukan sekali."

"Ha ha ha, kenapa? Biar lebih mudah, kan?"

"Ayah, aku tidak mau melukai harga diriku dengan cara serendah itu. Aku menentang keras ide gila Ayah"

Adam mengangguk paham saja, iseng mengambil ponsel Angel dan memerijka postingan i*******m tadi.

"Fotonya cantik, tapi kenapa captionnya menyeramkan."

"Tidak seram kok,  Yah, cum gaya biasa, OOTD sore."

"Tetap saja akan lebih baik jika terlihat senyumnya."

"Kan temanya galau, Yah."

"Someday the heart you hurt can makes your heart more happy. Harusnya begitu caption-nya."

"Hmm ... susah kalau bicara dengan orang baik," sindir Angel.

"Memangnya kamu tidak baik?"

"Kata orang tidak."

"Kata Ayah baik, jadi kamu mau percaya siapa?"

Angel menatap ayahnya lama lalu tersenyum lebar, "Ayah," jawabnya.

"Pintar."

Bersambung

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Behind Her Pride   Bab 127 (TAMAT)

    Semuanya masih terasa seperti mimpi bagi Angel. Ujian hidupnya sungguh berat dan dia takjub pada dirinya sendiri karena bisa kuat dan bertahan sampai detik ini. Detik di mana ia bisa mengulang semua adegan demi adegan kehidupannya yang tak menyenangkan hanya dalam ingatan dan kenangan. Mendapat penolakan Jaydan di awal cerita, kehilangan sang ayah, dibenci semesta, berseteru dengan sahabat dan keluarga, bahkan sampai mendapat teror pembunuhan oleh dua orang gila yang dibutakan obsesi dan dendam kesumat.Ujian-ujian itu sungguh berat ketika dijalani namun ketika Angel berhasil melewatinya hanya tersisa perasaan lega terlepas dari hasilnya yang baik atau sebaliknya Angel tidak peduli. Dari semua kejadian yang menimpanya, Angel belajar banyak hal baru. Tentang rasa saling menghargai, pentingnya mempercayai seseorang, persahabatan yang tulus, pentingnya dukungan keluarga. Hal-hal sederhana yang tanpa sadar mampu menjadi penangkal berbagai masalah buruk dalam hidup.Memang

  • Behind Her Pride   Bab 126

    Tubuh Angel menghantam lemari sampai bergetar. Punggungnya terluka terkena pecahan kaca. Gerry terus melakukan serangan bahkan ketika Angel sudah tak berdaya karena lemas. Darah keluar sari telapak tangannya yang tersayat pecahan kaca.“Mati kau Angel Lee!” teriak Gerry siap menginjak bagian dada Angel.Sayang, sebelum aksinya berhasil sebuah tendangan mendarat di punggungnya dan Gerry pun tersungkur. Jaydan pelakunya, dia datang di momen yang tepat.“Angel,” cicit Jaydan khawatir, ia membantu kekasihnya untuk berdiri.Sementara Karel langsung melepaskan jaketnya dan menutupi bagian atas Alessa yang compang-camping. Amarah Karel mendidih, dia ingin melenyapkan Gerry dengan segera namun sekarang yang terpenting adalah Alessa. Lelaki itu ingin memberikan ketenangan dan kenyamanan untuk sang kekasih.“Kamu tunggu di sini,” kata Jaydan lagi setelah menyisihkan Angel ke tempat yang aman.Tatapan nyalang tak ter

  • Behind Her Pride   Bab 125

    Di tangan Naina ada sebuah boneka beruang yang cukup lucu. Ia mendekati Angel seraya memamerkan senyum mengerikan ala psikopat yang ada di film-film thriler. Tangan satunya lagi memegang belati yang masih berlumuran darah Moca. Darah Angel mendidih detik itu juga, ia ingin berontak tapi waswas Naina menyerangnya dengan benda tajam itu."Kak Angel, kau mau tahu tidak bagaimana caraku menganiaya kucing kesayanganmu?" tanya Naina dengan suara dibuat seramah mungkin."Pertama, aku tangkap dia seperti ini," katanya sambil mencekik leher boneka beruang."Lalu dia mengeong kesakitan, aku yakin kau pasti menangis guling-guling kalau melihatnya. Setelah itu, aku sayat lehernya begini!"Sret!Suara robekan terdengar begitu nyata, Angel membayangkan boneka itu adalah Moca. Napasnya tiba-tiba sesak, dia tidak sanggup mendengar kelanjutan cerita Naina."Setelah itu aku tusuk bagian perutnya sampai seluruh jeroannya keluar seperti ini."Naina mengh

  • Behind Her Pride   Bab 124

    Tangan kanan Gerry menangkup pipi Angel sekuat mungkin, “Tidak usah berlaga bodoh, Angel Lee. Aku muak melihatnya! Ayo jawab, di mana kau melihat Antonio mati, hm?”“Apa urusanmu? Kenapa kau ingin tahu hal itu?”“Aku? Aku bukan siapa-siapa, hanya seorang anak malang yang harus kehilangan ayah terkasihnya karena monster kejam seperti ibumu. Antonio itu ayahku, Angel Lee, dan ibumu merenggut nyawanya dengan sadis tepat di depan matamu. Kau ingat sekarang, hah?!”Gerry mendorong kepala Angel sampai membentur lantai, Alessa memekik—ingin membantunya tapi tak bisa karena kedua tangannya terikat. Alhasil Alessa hanya bisa menangis sambil memohon ampun pada Gerry.“Kau dan ibumu sama-sama perempuan monster, Angel Lee! Kenapa kau masih hidup, hah? Akan lebih baik jika orang-orang seperti keluargamu mati cepat dan berkumpul di neraka! Tebus semua dosa kalian selamanya!”Angel menangis, dia ingat kejadian

  • Behind Her Pride   Bab 123

    Penculikan ini terjadi beberapa saat lalu, tepatnya saat senja menghilang dan langit menggelap. Angel dan keluarga Alessa tengah bersiap menutup kedai. Para pengawal pun terlihat masih setia menanti nonanya di depan sana. Tepat pukul delapan persiapan untuk pulang sudah selesai. Ibu dan adik Alessa naik ke mobil lebih dulu sedangkan Alessa dan Angel keluar terakhir karena harus mengunci kedai terlebih dahulu.Tersisa dua pengawal yang masih menunggu Angel, tiba-tiba gerombolan pria berpakaian hitam berdatangan. Jumlahnya cukup banyak, mungkin ada sepuluh sampai lima belas orang. mereka memukuli pengawal Angel dan langsung menyeret Angel dan Alessa ke mobil. Pengawal yang sebelumnya sudah masuk mobil mencoba melawan namun mereka kalah jumlah dari kumpulan gangster itu.Sepanjang perjalanan Angel dan Alessa berontak, mereka baru diam ketika sang penculik membius keduanya sampai tak sadarkan diri. begitu membuka mata Angel sudah berada di sebuah bangunan yang membawa memo

  • Behind Her Pride   Bab 122

    “Di mana Angel?” tanya Jaydan berusaha mengatur napas dan amarahnya, dia tidak ingin terlihat terpancing oleh Naina.“Dia ada di depanku bersama si cupu, temannya yang sangat loyal. Kakak ingin mendengar suara mereka?”“Argh, sakit ...,” ringis Alessa, Karel yakin itu suara kekasihnya.Dia mendekat pada Jaydan—langsung memaki tindakan Naina.“Berengsek! Kau apakan kekasihku, hah?!”Karel lebih emosional dibanding Jaydan, hatinya sakit mendengar jerit kesakitan Alessa di sana.“Aw, rupanya kau sudah jadi kekasih si Cupu, kak Karel. Aku tidak melukainya kok, kau tenang saja. kami hanya sedikit bermain-main. Di depanku sekarang sudah ada tali tambang, bensin, dan pisau tajam yang kugunakan untuk mencabik tubuh kucing kesayangan Angel. Kira-kira kau dan kak Jaydan ingin kami memainkan benda yang mana?”“Sekali kau sentuh Alessa, kau akan mati di tang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status