Share

16

Jantung Yusuf berdegup dalam tempo yang rapat, ramai seolah ada pesta di ruang hati. Mereka menari, menyalakan kembang api dan berkelakar ke sana-sini. Gadis pujaannya, mengembuskan angin segar pada jiwa yang semula gersang kering kerontang. Meski Yusuf tak tahu perasaan gadis itu, tapi dirinya teramat bahagia mengetahui Lilis tak lagi risih berdekatan dengannya.

Dua jam Lilis menguntit Yusuf seperti ekor kucing. Kemana Yusuf berpindah, ia pun akan turut sambil mulutnya tak henti berceracau. Cocok sekali dengan karakter Yusuf yang kebanyakan diam, sehingga Lilis seakan punya tempat baru untuk meluapkan segala hal. Lilis bicara tentang jenuhnya hidup di desa, keinginannya jalan-jalan ke kota besar di dunia, mimpi menjadi artis terkenal, dan… apa tadi? casting? Kepala Yusuf berdenging mendengar kata asing itu.

Casting? Ke Jakarta?” tanya Yusuf mengulang ucapan Lilis.

“Ya. Sudah lama aku menantikan kesempatan ini.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status