Share

24

Loulia menatap wajahnya di hadapan cermin setengah badan di atas wastafel. Ia berdiri lama di situ, di toilet kamar tamu milik keluarga Rio Wijayanto. Lalu ia mulai melakukan gerakan senam wajah, dan mengatur napas.

“Jadi ini… alasan loe ninggalin gue. Tega kamu Jod, tega!” Loulia membentak, marah dengan wajah memerah.

“Buk… minta Buk…” Sejenak kemudian wajah Loulia berganti pilu.

“Hahahaha… Kupastikan wanita itu tewas setelah menenggak kopi beracun.” Loulia terbahak dengan sorot mata tajam mengerikan.

“Aku… juga mencintaimu, A. Setiap malam, hanya wajah Aa Yusuf yang.... Eh?” Loulia tercekat begitu menyebut nama pemuda itu. Loulia buru-buru menyeka wajahnya dengan air.

Loulia berjalan tergesa ke luar toilet. Ia segera memburu remot AC kamar, mendadak tubuhnya menggigil kedinginan. Diraihnya selimut di atas kasur. Loulia salah tingkah, padahal barusan itu ia hanya latihan.

“Dia sedang apa yah? Apakah sudah tidur?”

Loulia resah.

Mala Anggi

Menurut Loulia, Rio itu ‘sok ganteng'. Padahal Rio memang ganteng, bertubuh atletis, bersih, bergaya necis, memiliki senyuman manis, ramah dan baik. Tak lupa, ia juga berpendidikan tinggi dan anak orang kaya. Tapi dari seluruh gambaran tentang Rio, Lilis tak berminat sedikit pun. Entahlah, ada sesuatu yang membuat hatinya menolak. Mungkin karena hatinya sudah terlanjur diisi oleh sosok Yusuf, pemuda sederhana yang dulu dijulukinya ‘belewuk’.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status