Share

Malam Kejadian

Kacau.

Mungkin itulah diskripsi kata yang cocok untuk keadaan sekarang.

Di mana semua rencana yang sudah ia atur dengan sangat sempurna, gagal total. Semuanya kacau, dan malah dirinya yang tertindih beneran sekarang. Dengan mulut tersumbat oleh tangan Pria ini.

Pria yang belum ia ketahui namanya. Namun, hanya mendengar sepintas siapa dia.

Tadinya ia begitu terbangun dan langsung memulai rencananya. Namun al hasil, pria di hadapannya sekarang menutup mulutnya cepat. Hingga suaranya tertahan di sana.

Dan sialnya lagi. Pria ini yang bangun duluan dan bukan dirinya. Akhhhh,

Kara menjerit dalam hati.

Beberapa menit yang lalu.

Di kamar yang di tempati Ender dan Kara.

Suasana nya sama seperti sebelumnya. Sunyi dan tenang. Keduanya masih larut dalam dunia mimpi mereka. Melepaskan kepenatan pada tubuh dan otak mereka. Membiarkan dua hal tersebut beristirahat dengan nikmat.

Nafas keduanya begitu teratur dan seperti saling bersahutan.

Keduanya masih di posisi yang sama. Cuma beda sekarang. Kara sudah tidur terlentang sedang Ender masih di posisi yang sama.

Kedua bulu mata bergerak gerak. Itu adalah milik Ender.

Dengan perlahan. Ender membuka kedua matanya. Selanjutnya ia mengerjap sebentar. Menyesuaikan pencahayaan kamar, dengan matanya yang baru bangun dari tidur lelapnya.

Sangat lelap, bahkan Ender tidak percaya kalau dirinya. Bisa juga tertidur lelap begitu. Sehingga ia bisa merasakan kepenatan, kelelahan dan juga sakit pada tubuhnya. Karna terlalu memaksa bekerja keras selama ini, tanpa adanya istirahat yang nyaman. Semua hilang seketika bak di telan bumi.

Pemandangan pertama yang Ender lihat. Begitu kedua matanya terbuka sepenuhnya adalah. Ini bukanlah kamarnya.

Ender berbalik melentangkan tubuhnya hingga dirinya tidur terlentang dan pemandangan pertama yang ia dapatkan adalah. Ini bukan atap kamarnya.

Ender seketika bangkit bangun dan duduk. Ia melihat ke sekeliling nya. Bukan untuk memastikan apa benar ini kamarnya atau tidak. Akan tetapi, Ender melihat dan berpikir bahwa di mana dirinya sekarang.

Ia di culik. Ender menggeleng dengan pemikirannya itu. Itu tidak mungkin. Ia tadinya berada di atas kapal. Untuk acara pertunangan nya. Dimana kapal tersebut, tentu saja sudah di jaga dengan sangat baik. Oleh para anak buahnya dan juga ada para anak buahnya daddy nya.

Ender berniat turun dari ranjang. Hal seperti biasa yang sering dirinya lakukan setiap bangun dari tidurnya. Berbaring, duduk sebentar, setelahnya menyingkap selimut,,,

Gerakan Ender terhenti dan kedua matanya melebar bulat.

Tidak, kali ini beda.

Ender menatapi dirinya. Ia tidak menggunakan apapun. Ia tidak berpakaian. Di mana hal yang sangat terlarang ia lakukan ketika hendak tidur.

Ya. Dirinya akan selalu berpakaian lengkap jika berniat mau tidur atau sekedar merebahkan tubuhnya ke ranjang. Dan tidur tanpa menggunakan apapun di tubuh alias telanjang seperti sekarang. Itu adalah hal yang sangat terlarang baginya. Meski kebanyakan pria di luar sana. Lebih nyaman tidur tanpa menggunakan apapun pada tubuh mereka. Maka ia kebalikan dari mereka. Ia membenci itu dan ia tidak suka.

Piyama tidur. Dengan kaki dan lengan panjang. Itu adalah pakaian favoritnya di ranjang. Dan apa ini.

Ender mengatupkan kedua giginya geram. Dengan apa yang terjadi pada dirinya. Jika ini perbuatan seseorang padanya. Maka bersiap siaplah. Untuk menerima amukannya setelah ini.

Ender bukannya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ia dengan marah melihat ke samping kanannya dan Ender melihat seorang wanita yang tertidur lelap.

Ender tidak mau menjelajahi dengan melihat ke bawah pada pakaian wanita itu. Di mana kain selimut sudah ia singkap. Tapi Ender memilih membuang wajahnya ke samping.

'Sudah ku duga ' Geram Ender berang.

Nafasnya naik turun akan kemarahan. Ia kembali melihat ke sekeliling kamar.

'Mereka benar benar melakukannya dengan sangat baik. Lalu, siapa wanita ini. Di bayar untuk apa? Untuk ia nikahi atau untuk pernikahan nya batal? Ckck, aku akan mencari tahu itu dan setelahnya. Aku tidak akan membiarkan mereka menghirup udara bebas lagi.'

Ini bukanlah hal pertama yang Ender lewati di dunia kejam yang ia lewati selama ini. Namun, bisa bisanya kali ini ia terperangkap. Selama ini ia selalu berhasil mengatasi jebakan demi jebakan dari para musuhnya dan lawan bisnisnya. Tapi kali ini bagaimana.

Hah,

Ender mendesah.

Pikirannya benar benar buntu sekarang. Selanjutnya apa yang harus ia lakukan. Ia apakan wanita ini. Melemparnya ke laut tanpa seorangpun yang tahu. Atau,

Ender melihat ke pintu. Dan saat itulah, ide melarikan dari situasi ini terpikirkan olehnya. Bertanggung jawab. Ia tidak melakukan apa apa pada wanita ini dan jika pun ya. Tentu ia melakukan itu karna di jebak.

Ender seketika teringat kejadian terakhir yang dirinya alami sebelum tidak sadarkan diri.

Dirinya saat itu,,,

"Tidak Rian. Jangan,,,"

Ender melihat ke samping nya. Ke wanita yang mengingau dalam tidurnya. Sehingga membuat ia yang lagi mengingat kejadian semalam buyar.

"Rian! Aku,,,"

"Akh,,,"

Tubuh Ender limbung tepat ke hadapan Kara. Saat Kara mengingau dan menarik tangan Ender ke hadapan nya.

Bagi Kara yang tertidur dan dalam dunia mimpinya. Ia memanggil dan menjerit meminta kekasihnya untuk tidak meninggalkan dirinya. Ia berlari dan menarik tangan pria tersebut.

Tanpa Kara tahu di dunia nyata. Kara menarik tangan Ender. Manusia yang seharusnya ia hindari dari membuat masalah.

Ender berniat mau menjauh dari wanita yang sangat tidak ia kenali di depan matanya. Yang dengan beraninya memegang tubuhnya lalu apa menarik tangannya.

Ender menyentak kasar tangan Kara untuk lepas dari dirinya. Dan menjauhkan tubuhnya. Namun belum Ender sepenuhnya menjauh. Kara sudah lebih dulu mendekatkan kembali tubuh Ender pada dirinya.

Bahkan Ender bisa merasakan benda kenyal di bawah dadanya.

Seketika Ender membulatkan matanya. Ia mencoba menyadarkan diri. Bahwa wanita yang di bawahnya sekarang adalah. Wanita murahan yang sedang di bayar untuk menjebaknya.

Dalam dunia mimpinya. Kara yang tidak membiarkan kekasih nya pergi. Kara memeluk erat kekasih nya dan memohon sembari menangis untuk tidak pergi dan meninggalkan nya.

Tanpa Kara tahu, di dunia nyata. Kara menarik tubuh Ender yang sudah sedikit menjauh tadi. Dengan tadi Kara sedikit bangun dan dengan kedua tangannya. Kara melingkar kan ke leher Ender dan memeluknya. Hingga keduanya jatuh ke ranjang.

Ender mengerjap ngerjapkan kedua matanya.

"Bangunlah wanita! Jika tidak aku akan melempar mu ke laut sekarang juga," Geram Ender tidak suka lebih tepat jijik ke wanita di hadapannya.

Di hadapan? Ralat. Di tubuhnya, karena memang sudah tertempel layaknya lem.

Kedua tangan Ender melayang di udara tanpa berniat mau memeluk balik di wanita. Ia benar benar maran dan geram sekarang.

Kara bukannya melepas. Tapi malah meracau hal yang sama sekali membuat Ender tidak tertarik.

"Jangan pergi,,," Racau Kara dan detik itu juga ia melakukan hal yang sukses membuat kedua bola mata Ender kembali membulat.

Dan kemarahan nya tadi semakin meluap.

Kara mencium Ender.

Saat Ender mau melepaskan dirinya dari Kara. Dengan meraih tangan Kara dari lehernya agar terlepas. Maka saat itulah. Kara memperdalam ciumannya.

Seketika saja gerakan Ender terhenti dan perlahan, ia jadi menikmati sentuhan itu. Sentuhan, yang baru pertama kali ia rasakan. Seumur umur ia hidup di dunia ini.

Ia pernah mendengar ciuman bahkan ia pernah melihat adegan adegan ciuman di layar kaca. Bahkan sangat sering ketika ia berpergian ke luar negeri. Di mana orang orang di sana. Melakukan hal ini dengan bebas dan di mana pun itu. Bahkan saat ia duduk di bangku sekolah menengah. Ia pernah memergoki temannya dan anak anak kelas lain. Bahkan kakak kelas. Melakukan hal ini. Sempat dulu ia ingin mencobanya juga. Tapi saat mengingat hubungan yang ribet itu. Ia mengurungkan nya. Ia benci di kekang dan di atur.

Intinya. Inilah kali pertama, ia merasakan yang namanya ciuman dan sentuhan bibir.

Ender masih mengedip ngedip kan matanya. Mencerna dan menikmati setiap detail sentuhan wanita dalam pelukannya. Karna tanpa Ender sadari. Ender sudah merengkuh pinggang wanita di bawahnya. Membiarkan bibirnya di jelajahi wanita di bawahnya dan tanpa sadar dirinya mengerang.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status