Share

2

Penulis: ANGELA HIKARU
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-07 21:10:22

William Randolph  tersadar dari lamunannya. Ia melihat sekelilingnya untuk mencari pelayan wanita bernama Bella Saphira yang mirip dengan wanita yang membuat dirinya kehilangan kesaktian pada terongnya.

 Entah kenapa William Randolph merasa tidak asing dengan nama wanita tersebut dan terasa familiar. Terutama wajahnya yang mengingatkan dirinya dengan masa lalu yang sulam itu.

"Mungkinkah wanita terkutuk itu," seru batin William Randolph dengan emosi membara di dalam hati.

Kedua mata William Randolph menajam, ketika mendapatin pelayan wanita bernama Bella Saphira berjalan mondar-mandir di sekitar mejanya dengan memamerkan leluk tubuh indah untuk menantang para pria yang melirik.

William Randolp menatapi wajah itu dengan tatapan lekat serta name tag di baju.

Emosi William Randolph semakin mendidih tinggi. Ketika melihat nama di name tag yang sama dengan cleaning servis yang melumpuhkan terong keperkasaan. Hingga ia menjadi pria gemuk dan jelek karena depresi. Yang menghabiskan sepanjang hidup untuk makan dan makan. Karena terapi obat-obatan yang di jalani selama berapa tahun membuat perutnya sangat lapar.

"Terkutuk kau," batin William Randolph berseru penuh kebencian kepada Bella Saphira yang sedang berjalan mondar mandir di sekitar meja para tamu.

Di saat William Randolph sibuk mengoceh, Ricky sengaja menarik tubuh Bella Saphira. Hingga Bella Saphira terjatuh ke dalam pelukan Ricky dan sebelah tangannya menyentuh terong William Randolph yang lembek dan selembut agar-agar.

Mendadak kening Bella Saphira berkerut dalam, ketika merasakan terong William Randolph.

Mata William Randolph  terbelalak besar, merasakan desiran yang sudah lama tidak ia rasakan sejak kejadian tragis itu yang membuat terongnya mati suri selama berapa tahun.

Sedangkan Bella Saphira merasakan sesuatu yang semakin keras. seperti baja, panas dan besar yang membuat dirinya semakin ketakutan dan jijik dengan menyentuh terong pria jelek seperti babi hutan yang duduk di samping Ricky.

"Bagaimana jika kita main satu malam," tawar Ricky dengan sebelah tangan meremas bokong padat Bella Saphira dan sebelah tangan meremas dada bagian kiri Bella Saphira secara bersamaan.

Apa yang di lakukan oleh Ricky dengan Bella Saphira merupakan hal yang biasa dan sering terjadi di kafe Norm di ruangan VVIP yang super privasi. jadi mau melakukan seks terbuka sekalipun, tidak ada yang akan melarang atau protes. kecuali di rekam, karena semua sudah di buat secara privasi oleh pemilik kafe Norm.

"Ahhh," desah Bella Saphira tanpa sengaja. ketika jemari Ricky sudah menyusup ke dalam celana dalamnya dan mengoda bagian lunak tersebut dengan menekan dan mensentil ujungnya berapa kali.

"Kau basah," goda Ricky yang semakin mensentil bagian lunak tersebut untuk memancing gairah pada tubuh Bella Saphira keluar. Agar mau bercinta dengan dirinya satu malam. dengan cinta yang panas dan membara.

Suara desahan Bella Saphira yang mengoda, semakin membangkitkan terong William Randolph yang semula lembek menjadi keras tidak terkendali.

Bella Saphira yang ngeri dengan ukuran terong William Randolph. Ia segera menyingkir tangannya dari benda tersebut. Dengan menggunakan tangan tersebut menutup mulut Ricky yang sedari mengoda dirinya dengan pujian.

"Kau pria lemah," cibir Bella Saphira yang menolak ciuman dari Ricky yang hampir melayang ke bibirnya.

Kesal akan penolakan dari Bella Saphira yang sejak tadi memancing emosinya.

"Jangan sok suci," cibir Ricky yang memasukkan satu jemarinya ke dalam celah inti Bella Saphira.

"Ahhh," pekik Bella Saphira yang kesakitan akibat ulah Ricky yang memasuki celah intinya dengan jari tengah.

"Kau suka baby?" tanya Ricky dengan senyuman jahatnya yang menanamkan satu jemarinya lagi dan kini dua jemari di dalam celah inti Bella Saphira yang membuat tubuh Bella Saphira menegang dengan kedua tangan mencengkeram bahu Ricky sembari mendesah kenikmatan.

"Suara desahnmu sungguh merdu," puji Ricky yang masih menusuk inti celah Bella Saphira dengan dua jari sekaligus secara keluar masuk.

Ada rasa malu dan terhina,Tapi demi bonus, Bella Saphira berusaha membuang jauh-jauh semuanya. agar dirinya bisa memberikan servis tambahan kepada para tamu yang rajin datang ke kafe Norm. 

Service tambahan ini lah yang membuat para tamu selalu datang ke kafe Norm dan tergila-gila pada tubuhnya.  yang di manfaatkan Bella Saphira untuk menjual setiap minuman keras kepada para tamu dan ia akan mendapatkan bonus 10% dari setiap botol minuman keras yang berhasil ia jual setiap malam kepada para tamu hidung belang.

"Kau menyukainya sayang, bagaimana kalau kita selesaikan di kamar?" tawar Ricky yang masih rajin mengocok celah inti Bella Saphira yang sudah basah oleh cairan perlepasan.

Bella Saphira mengigit bibir bawahnya dengan sensual. Ia menatapi Ricky yang sudah terbakar nafsu.

"Boleh, asal kau bisa menghabiskan lima botol minuman. aku bersedia tidur denganmu," tawar Bella Saphira kepada Ricky yang langsung berwajah kusut.

"Mau tidak?" ucap Bella Saphira yang mengelus dada bidang Ricky dan juga melepaskan satu persatu kancing di kemeja yang di kenakan oleh Ricky.

Melihat tidak ada jawaban dari Ricky. Bella Saphira langsung berdiri dari atas pangkuan Ricky. ia mengecup rahang Ricky dan mengelus dada bidang Ricky yang di tumbuhi dengan rambut halus dengan gerakkan sensual.

"Kau pria yang lemah di atas ranjang. pria lemah sepertimu tidak akan mampu memuaskan aku di atas ranjang," cibir Bella Saphira kepada Ricky yang masih duduk dengan wajah kusutnya.

Dengan wajah tidak tahu malunya, Bella Saphira membetulkan ujung roknya di depan Ricky dan pergi dengan bokong berlengak-lengok. yang di iringi dengan siuran suara para pria hidung belang.

Ricky hanya bisa kembali berdecak kesal, walau sempat mengelus inti Bella Saphira yang duduk di atas pahanya dengan kedua kaki terbuka lebar.

Merasa terhina akan perkataan Bella Saphira barusan. Ricky semakin menatapi wanita nakal itu dengan tatapan mata yang tajam.

"Sial," umpat Ricky yang mengepalkan kedua tangannya di atas meja yang tidak terima dengan penghinaan Bella Saphira kepadanya barusan.

"Aku bukan pria lemah," lanjut Ricky yang mengoceh sendiri.

Ocehan Ricky tidak di tangkapi oleh William Randolph yang menatapi kepergian wanita nakal yang sedari tadi di goda oleh Ricky yang merupakan pelayan wanita bernama Bella Saphira.

"Akhirnya aku menemukan mu. Wahai wanita sialan, aku pastikan kau akan menerima siksaan di masa depan," batin William Randolph penuh dengan kebencian mendalam untuk Bella Saphira. Ia bersumpah akan membalas dendam kepada Bella Saphira atas apa yang di deritanya selama ini.

"Kau dengar tidak?" oceh Ricky kepada William Randolph yang sedari hanya diam membisu seperti boneka manekin yang di pajangan di dalam toko pakaian.

William Randolph menoleh ke arah wajah Ricky yang kusut.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri, ia tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kemb

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

  • Benci Berbuah Cinta   176

    Di salah satu ruangan, Adam Levine mendudukan kedua kembar. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua kembar."Mengapa kalian menagis, apa karena dad dan mom tidak ikut kalian pergi main ke pantai?" Adam Levine berusaha menghibur kedua kembar tersebut."Rumah kita terbakar habis," Shimon yang mengambil ahli untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh kedua kembar yang masih sibuk menagis.Wajah Adam Levine memperlihatkan sedikit ketakutan, apa yang ia takutkan menjadi kenyataan."Itu hanya rumah sementara untuk di tempati, sekarang kita semua balik ke Italia. Liburan sudah selesai," timpal Erick Stephen yang ingin menjauhkan kedua kembar dari ayah biologis."Baiklah," kedua kembar menjawab perkataan Erick Stephen secara bersamaan. Karena mereka tahu keegoisan telah menyebabkan banyak hal terjadi. Sedangkan Adam Levine hanya bisa diam tanpa protes atau apapun.Shimon merasa semua ini tidak sederhana, ia yakin ada yang sengaja membakar rumah sebagai peringatan u

  • Benci Berbuah Cinta   175

    "Mau apa kau menghubungi aku," William Randolph menaikkan volume suara lebih tinggi dari biasanya saat berbicara dengan Ricky di balik ponsel."Dasar bodoh, apa yang kau lakukan di sana. Otak udangmu itu di pakai sedikit bisa tidak? Karena kebodohan mu itu telah menyebabkan banyak masalah di banyak pihak,"William Randolph menaikkan sebelah alisnya. Ia merasa semua ini pantas di dapatkan oleh para pecundang seperti Adam Levine dan Erick Stephen.Ricky yang di balik ponsel hanya menghela nafas panjang. Ia tidak bisa membantu banyak atas kebodohan yang di sebabkan oleh William Randolph.Seorang pria tua berdiri di hadapan Ricky. Ia menunjukkan sikap tidak senang.Sadar posisi dalam bahaya, Ricky memutuskan panggilan dengan William Randolph saat itu juga."Berapa kali aku katakan padamu untuk tidak berteman dengan bajingan itu yang bisa menghancurkan karir dan nama keluarga kita!" ucap pria tua itu yang tak lain adalah Adam Leonard.Ricky menghela nafas panjang, ia beralasan orang yang i

  • Benci Berbuah Cinta   174

    "Sial, terkutuk kau...." William Randolph melampiaskan kekesalan di dalam hati ke arah salah satu kaki meja. "Sial..sial.." tidak puas mengumpat, William Randolph membanting meja tersebut dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan kekesalan di dalam hati yang masih ada api yang kebencian yang membara kian tinggi. Tidak puas melampiaskan kekesalannya itu, William Randolph memilih untuk keluar dari dalam rumah. Ia memutuskan untuk mencari Erick Stephen atau Adam Levine untuk membuat perhitungan karena selama ini berani menyembunyikan keberadaan Bella Saphira tanpa seizinnya. "Wanita sialan itu harus diberikan pelajaran berlipat-lipat dari sebelumnya," batin William Randolph yang masih penuh amarah kepada Adam Levine dan Erick Stephen. Sehingga melupakan nasehat Ricky. Pintu rumah di buka secara tiba-tiba oleh William Randolph. Seketika dahi William Randolph berkerut dalam saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Wanita itu menampilkan senyuman manis dengan bagian dada yang hampir te

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status