Share

6

Penulis: ANGELA HIKARU
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-03 21:21:13

Seakan dunia milik berdua. Keduanya tidak menyadari ada seorang satpam yang  menatapi keduanya dengan tatapan wajah tidak suka.

Satpam itu melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 3 pagi, tetapi sejoli itu semakin tidak sadar diri dan sibuk meremas ini itu di tubuh lawannya. Seolah-olah dunia sudah milik mereka berdua dan yang lain hanya menumpang.

Satpam yang kehilangan kesabaran, langsung berdehem. Agar sepasang sejoli sadar diri dan kembali kediaman masing-masing. Daripada mempraktekkan kemesraan di depan umum pada jam 3 dini hari.

"Ehhem.." 

Dehem seorang satpam yang menegur sejoli yang sedang bermestraan di depan pintuk klub malam NORM yang akan di tutup detik ini. Menyadarkan keduanya yang sedang di mabuk oleh cinta.

James Arthur menatapi satpam itu dengan tatapan tidak suka. Lalu menarik Bella Saphira untuk menjauhi satpam yang sedari tadi menatapi tubuh Bella Saphira dengan tatapan penuh nafsu dan gairah.

Sebelum masuk ke dalam mobil, James Arthur mengacuhkan jari tengahnya kepada satpam botak yang sedari menatapi dirinya dan Bella Saphira.

Satpam itu hanya membalas dengan senyuman miring. Melihat kelakuan James Arthur yang banyak tingkah. Ia yakin, suatu saat James Arthur akan kena masalah.

"Jangan marah lagi," ucap Bella Saphira yang tidak ingin James Arthur kesal karena ulah satpam tadi.

"Tidak marah, hanya kesal saja sama satpam tidak tahu diri itu. Jelas-jelas dia iri sama kita, maka seperti itu."

"Biarkan saja. Namanya juga orang iri melihat ke mesraan kita berdua."

James Arthur hanya bisa berdecak kesal dengan mengemudikan mobil pergi dari hadapan cafe Norm.

Di dalam mobil, Bella Saphira menyandarkan kepalanya ke arah bahu James Arthur yang sedang mengemudikan mobil ke arah jalan raya sembari mengerutu.

"Bell, kita ulangi lagi yuk?" ucap James Arthur yang memakirkan mobilnya di tepi jalan di salah satu rumah warga.

"Ulangi apa?" tanya Bella Saphira dengan wajah polosnya.

"Ulangi apa yang kita lakukan barusan," balas James Arthur yang  langsung meraih tubuh Bella Saphira dan mencium bibir Bella Saphira berkali-kali untuk menyalurkan hasrah yang terpendam sejak tadi.

Awalnya Bella Saphira tidak ingin melakukannya, tetapi ia juga tidak dapat menolak permintaan James Arthur karena rasa cintanya yang besar.

Ciuman James Arthur di balas oleh Bella Saphira dengan kedua tangan melingkar di leher James Arthur.

"Ah," desah Bella Saphira yang merasakan kedua belahan bokongnya di remas oleh kedua telapak tangan James Arthur secara kuat.

"Bokongmu kenyal," puji James Arthur yang masih meremas kedua belahan bokong Bella Saphira dengan kuat. Lalu menyusupkan salah satu jarinya ke dalam celana yang di kenakan oleh Bella Saphira.

"Ahhh..." desah Bella Saphira semakin nyaring. Ketika jari telunjuk James Arthur mengocok celah intinya dengan cepat. Seperti yang di lakukan oleh Ricky barusan.

"Siapa yang lebih hebat? Aku atau tamu di klub malam NORM," ucap James Arthur yang menambah satu jarinya lagi ke dalam celah inti Bella Saphira yang berhasil membuat Bella Saphira terpekik kesakitan. Karena kedua jari James Arthur mendadak membentuk bentuk model gunting untuk menyiksa intinya yang masih sempit.

"Sakit,"lirih Bella Saphira yang dengan keringat bercucuran di dahi dan salah satu dadanya di remas dengan kuat oleh telapak tangan James Arthur.

Senyuman James Arthur tetiba miring. Ia ingin mengajak Bella Saphira kesalah satu tempat.

"Katakan kepada aku, siapa yang paling hebat?" ucap James Arthur yang masih meremas dada Bella Saphira dan keluar masuk dari celah inti Bella Saphira yang sudah basah oleh cairan perlepasan.

"K-kau," ucap Bella Saphira dengan keringat bercucuran menahan rasa aneh di seluruh tubuhnya. Ia merasakan sesuatu yang besar akan keluar dari dalam perutnya.

"Pintar," ucap James Arthur yang menambah satu jarinya lagi. Hingga Bella Saphira berteriak nyaring dengan mencengkeram lengan James Arthur untuk  menyingkir dari celah intinya. Tetapi James Arthur tidak menghiraukan apa yang di inginkan oleh Bella Saphira. Ia terus keluar masuk dari celah inti Bella Saphira dan jempolnya mengusap bagian lunak dan kecil itu yang semakin membuat Bella Saphira frustasi karena kenikmatan.

"Apa kau ingin aku memasuki tubuhku?" ucap James Arthur yang masih rajin mengoda inti Bella Saphira yang belum berhasil ia masuki selama ini.

Bella Saphira mengeleng-ngelengkan kepalanya dengan mengigit bibir bawahnya untuk tidak mendesah. 

Melihat expresi wajah Bella Saphira yang masih menolak tawaran darinya.

James Arthur hanya bisa bersabar, tetapi ia memerlukan uang untuk menutupi perjudian yang kalah berapa hari lalu. Maka kini James Arthur tidak akan segan-segan membawa Bella Saphira kesalah satu tempat untuk mendapatkan uang.

"Ahhh," desah Bella Saphira yang tidak bisa menahan desahan lagi. Di sertai dengan cairan hangat keluar dari celah intinya yang masih berdenyut.

James Arthur merasa kedua jarinya tertelan oleh celah inti Bella Saphira yang masih saja begitu ketat. Sehingga ia mempercepat gerakan jemarinya di dalam celah inti Bella Saphira dengan gerakan kasar.

Bella Saphira yang merasakan kesakitan dan kenikmatan. Ia berteriak keras sepanjang permainan jemari tangan James Arthur yang keluar masuk dari celah intinya yang di siksa secara bertubi-tubi.

"Sudah James, aku tidak mau lagi?" ucap Bella Saphira dengan nafas tersengal-sengal dan keringat membasahi tubuhnya.

James Arthur bukannya berhenti, ia masih sibuk memainkan inti tubuh Bella Saphira berulang kali di sertai remasan di dada secara silih berganti.

Entah berapa kali Bella Saphira mengeluarkan cairan bening, ia sudah tidak bisa menghitungnya lagi. Selain membuka kedua kakinya lebih lebar dan mendesah merdu.

"Ah James...." desah Bella Saphira yang berusaha menghentikan gerakan jemari James Arthur yang masih bergerak di dalam celah intinya.

James Arthur yang kesal dengan Bella Saphira yang sering merengek. Ia segera menekan jempolnya pada bagian kecil dan lunak itu. Kemudian mengerakkan dengan cepat.

"Ahhhhh...." pekik Bella Saphira yang menyemprotkan cairan bening dalam jumlah banyak dengan tubuh bergetar.

Melihat Bella Saphira yang sudah terangsang oleh gairah dan permainan jemarinya. James Arthur tersenyum lebar untuk menjalankan rencana selanjutnya.

"Kau sungguh ketat sayang," puji James Arthur yang berbisik di telinga Bella Saphira. Kemudian mengerakkan jemarinya dengan lembut di bawah sana.

Nafas Bella Saphira tersengal-sengal, ketika James Arthur menarik keluar dua jemari yang sedari menprokan-porakan celah intinya yang masih sempit itu.

"Kita ke suatu tempat," ajak James Arthur yang menatapi Bella Saphira yang terduduk lemas dengan kedua kaki terbuka.

"Kemana?" tanya Bella Saphira yang berusaha mengumpulkan sisa tenaganya.

"Kita ke salah satu tempat untuk mendapatkan uang."

"Kau pasti  berjudi  dan kalah lagi?" tanya Bella Saphira dengan wajah curiganya ketika melihat gerak-gerik James Arthur yang mencurigakan.

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
nafsu bejat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri, ia tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kemb

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status