Share

7

Penulis: ANGELA HIKARU
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-06 17:05:23

James Arthur memperlihatkan senyuman di wajah tampannya, sekaligus mengutuk Bella Saphira yang bisa membaca pikirannya.

"Tidak, aku butuh uang untuk membayar dana percetakan surat undangan pernikahan kita," dusta James Arthur yang menyentuh bibir merah Bella Saphira yang masih bergetar. Lalu kembali menyiksa inti Bella Saphira semakin kasar. Karena perasaan James Arthur kesal akan pertanyaan Bella Saphira yang seolah menghina dirinya.

"Ahhh... James... Tolong hentikan, ini menyakitkan sekali?" pinta Bella Saphira memohon pilu.

James Arthur tidak menghentikan gerakan jarinya. Sebaliknya ia semakin menyiksa celah inti Bella Saphira dan lidahnya terus menjilati leher Bella Saphira sampai ke bibir Bella Saphira.

"Ahhhhh James," desah Bella Saphira yang berusaha menolak ciuman James Arthur.

Ciuman dan di sertai pangutan di berikan oleh James Arthur kepada bibir Bella Saphira yang sejak tadi mendesah tidak karuan.

"Aku tidak akan membiarkan kau menolaknya," batin James Arthur yang masih kesal bukan main.

Sebelah tangan James Arthur sudah masuk ke dalam bra yang di kenakan oleh Bella Saphira. Lalu meremas kedua dada secara bergantian. Kemudian menjepit puncak dada Bella Saphira dengan jemari.

"Hmmmppp," Bella Saphira berusaha melepaskan diri dari ciuman James Arthur yang semakin memabukkan.

James Arthur yang mendapatkan perlawanan dari Bella Saphira. Ia semakin memperdalam ciumannya di bibir Bella Saphira.

Bella Saphira yang terbuai akan ciuman dari James Artur, ia membiarkan James Artur mengait lidahnya untuk saling bertukar saliva. Bahkan mencengkram baju di dada James Arthur, agar bisa memperdalam ciuman balasan kepada James Arthur yang sedari mencicipi bibirnya tanpa henti.

Bella Saphira tidak bisa bersuara. Bibirnya di bungkam oleh ciuman dan tubuhnya di serang secara dua arah yang memberikan kenikmatan yang berlipat-lipat dari sebelumnya.

Puas menyiksa Bella Saphira yang kini tidak berdaya. James Arthur melepaskan ciumannya dan juga berhenti meremas kedua dada Bella Saphira. Termasuk mencabut jemarinya dari celah yang hangat dan basah itu.

"Hisap!" perintah James Arthur yang ingin Bella Saphira menghisap semua cairan bekas perlepasan yang masih menempel di jemarinya.

Bella Saphira yang merasa ketidak berdayaan atas desakkan dari James Arthur. Ia melakukan apa yang di perintahkan oleh James Arthur dengan menghisap jemari James Arthur dan lidahnya mengait dua jemari James Arthur di dalam mulutnya. Seperti sedang melakukan oral pada batang James Arthur.

 

"Kau sudah mahir rupanya," puji James Arthur yang meremas salah satu dada Bella Saphira secara kuat sebagai pujian.

 

"Ahhh," desah Bella Saphira yang tidak tahan puncak dadanya di tarik oleh jemari James Arthur.

 

"Bagaimana rasanya?" tanya James Arthur yang sudah menarik keluar dua jemarinya di dalam mulut Bella Saphira.

 

"Aneh," balas Bella Saphira jujur. 

 

"Ini kan cairan perlepasan mu yang di incar oleh para pria, masa terasa aneh?" lanjut James Arthur yang masih penasaran kenapa terasa aneh untuk Bella Saphira.

"Rasanya benar-benar aneh untuk aku," balas Bella Saphira yang masih jujur sembari merapikan pakaiannya yang sudah mulai terbuka dan memperlihatkan berapa aset berharganya yang menantang untuk di cicipi.

"Kalau begitu, kita jual cairan perlepasan mu kepada para pria. Dengan begitu kita akan dapatkan banyak uang," ucap James Arthur yang menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang ke arah salah satu klub malam yang merangkap menjadi tempat karaoke.

"Tapi," tolak Bella Saphira yang tidak ingin di sentuh oleh pria lain selain James Arthur.

"Aku tahu, kamu tenang saja. Aku pastikan mereka tidak akan memasuki tubuhmu tanpa seizin dari aku," ucap James Arthur yang masih berusaha menyakinkan Bella Saphira dengan tujuan kedatangan dirinya saat ini.

Melihat kedua mata James Arthur yang jujur dan tidak berbohong. Akhirnya Bella Saphira menghela nafas lega. Karena ia ingin memberikan kesuciannya kepada James Arthur seorang.

 

"Baiklah," balas Bella Saphira yang terpaksa menuruti apa yang di inginkan oleh James Arthur untuk malam ini. Walau hatinya merasa tidak nyaman sama sekali. Karena malam di mana tubuhnya akan di jilati oleh lidah para pria dan kedua dadanya akan di hisap serta di remas oleh tangan para pria nakal di atas meja judi.

 

Mobil James Arthur berhenti di salah satu tempat perjudian mewah. 

Jantung Bella Saphira mulai berdetak kencang. Ia takut di jual oleh James Arthur di tempat perjudian yang merangkap menjadi tempat karaoke.

Melihat ketakutan yang di perlihatkan Bella Saphira. James Arthur mengerutu di dalam hati. Tapi ia masih berusaha untuk bersikap lembut agar Bella Saphira mau menuruti permintaannya.

"Tenang Bell, kamu tidak akan di jual. Percayalah padaku," ucap James Arthur yang berusaha menyakinkan Bella Saphira yang tidak ada niat untuk keluar dari dalam mobil.

"Tapi..." ragu Bella Saphira yang masih tetap tidak ingin keluar dari dalam mobil.

James Arthur masih berusaha untuk sabar untuk menghadapi sikap Bella Saphira yang asli menjengkelkan.

 

"Kamu hanya perlu menyusui para pria hidung belang dengan kedua dadamu yang besar ini," lanjut James Arthur yang meremas kedua dada Bella Saphira secara kuat sebagai peringatan untuk tidak berlama-lama di dalam mobil.

"Ahh," pekik Bella Saphira yang merasakan kesakitan. Ketika James Arthur meremas kedua dadanya yang seolah menarik tubuhnya keluar dari dalam mobil.

 

"Kamu paham," tanya James Arthur yang masih belum melepaskan kedua tangannya dari kedua dada Bella Saphira yang ia cengkeram barusan.

 

"Iya," ujar Bella Saphira yang ragu akan cinta James Arthur yang suka bertindak kasar seperti ini.

 

Sejujurnya ini bukan pertama kalinya, bagi Bella Saphira merelakan tubuhnya di jamah oleh para pria tua di atas meja judi.

 

"Bagus, ayo kita masuk ke dalam!" perintah James Arthur yang merangkul pinggul Bella Saphira menuju ke salah satu lift yang menghubungkan ke lantai paling atas yang merupakan tempat kumpul para elit politik dan kaum miliader berkumpul setiap malamnya untuk mencicipi tubuh para wanita malam.

 

"Ayo masuk," ucap James Arthur yang sudah membuka pintu ruangan yang bising dan bau aroma minuman keras. Serta bunyi musik yang cukup membuat telinga menjadi tuli.

 

Berapa pria yang sudah menanti Bella Saphira sudah menelan saliva dengan kuat dan mereka juga membereskan meja yang di penuhi oleh gelas dan botol minuman keras dengan gerakan cepat.

 

Bella Saphira agak ragu untuk masuk ke dalam. Ia menelan saliva dengan susah payah. Lalu melihat ke arah James Arthur.

"Semua akan baik-baik saja," ucap James Arthur  yang berusaha menyakinkan Bella Saphira untuk tidak ragu dan tidak takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bella Saphira agak ragu untuk melakukannya ketika melihat banyak mata menatapi tubuhnya dengan tatapan lapar dan penuh nafsu.

Melihat tidak ada gerakkan dari Bella Saphira. James Arthur mendorong Bella Saphira masuk ke dalam ruangan. 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri, ia tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kemb

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status