Share

3

"Dengar," Dusta William Randolph yang sibuk dengan pikiranya ke sana kemari dengan rencana jahat di dalam otaknya yang sedang berputar dengan kencang.

"Aku bersumpah akan membuat wanita jalang itu tidak akan bisa turun dari atas ranjang berhari-hari," seru Ricky dengan suara marahnya yang membuat berapa pria melihat ke arah William Randolp dan Ricky secara bersamaan.

"Aku juga bersumpah akan membuat wanita itu menagis darah," balas William Randolph yang juga dendam membara kepada Bella Saphira.

Ricky menatapi William Randolph yang ikut-ikutan marah.

"Aku pastikan wanita jalang sialan itu akan menagis darah dengan hentakan yang aku berikan ke dalam tubuhnya," seru Ricky dengan emosi membara.

William Randolph memilih diam untuk melihat kemarahan Ricky yang sudah memuncak tinggi.

"Sumpah nanti saja, perbaiki wajah dan tubuhmu. biar terongmu tidak pendek," cibir salah satu tamu yang mengira William Randolph yang berteriak keras sejak tadi. yang merupakan teriakkan di tunjukkan kepada Bella Saphira.

Ujung mata William melihat pria tua yang tidak tahu diri itu yang memaki-maki dirinya barusan.

"Punya aku 17,61 sedangkan kau pasti hanya 10cm dan berkeriput," balas William Randolph yang tidak terima di sindir oleh pria tua yang sok berkarisma dan berwibawa.

Pria tua dengan kepala botak itu, menyungingkan ujung bibirnya. ia menatapi William Randolph dari atas hingga bawah. dari segi tinggi tubuh, William Randolph memang sempurna. tetapi seperti gajah dengan tubuh berlemak di sana sini yang merupakan tubuh yang sungguh merusak mata setiap orang yang memandangi.

Pria tua itu memperlihatkan tatapan menyindirnya kepada William Randolph.

"Percuma panjang, jika setengah di halangi oleh perut berlemak. alias perut buncit," lanjut pria itu dengan cibirannya yang benar-benar membuat William Randolph tidak bisa berkata-kata lagi. selain di tarik duduk oleh Ricky yang duduk di sebelah William Randolph.

"Sudah, jangan di ladenin lagi pak tua itu. kau tidak akan menang," nasehat Ricky yang pusing bagaimana cara mendapatkan tubuh Bella Saphira untuk satu malam. jangankan satu malam, untuk satu jam saja, Ricky masih tidak tahu bagaimana caranya.

William Randolph hanya bisa diam dengan menghembuskan nafas panjang dan pria tua itu tertawa terbahak-bahak akan kemenangan yang ia peroleh dari William Randolph yang gagal aduh mulut.

 

Melihat ada keributan di salah satu meja. Bella Saphira sengaja berjalan ke arah meja tersebut untuk mengoda Ricky.

"Bagaimana?" tawar Bella Saphira yang sengaja berjalan melewati Ricky untuk mengantar minuman kepada pria tua yang mengoder lima botol minuman keras.

Ricky menatapi Bella Saphira meletakkan satu demi satu botol minuman keras ke atas meja, sampai berjumlah lima botol.

Melihat ukuran botol yang lumayan besar, Ricky mengerutkan dahinya sesat. ia berani bertaruh, pria tua itu akan pingsan dalam waktu 10 menit. setelah meminum dua botol minuman keras yang berkadar alkohol tinggi.

Sadar di tatapi oleh Ricky, Pria tua itu memperlihatkan wajahnya yang penuh kebanggaan kepada Ricky. Semua ini di lakukan pria tua itu  untuk bisa tidur satu malam dengan Bella Saphira yang sudah di incar sejak berapa hari lalu.

Tidur dengan wanita cantik dan lekuk tubuh seperti gitar spanyol, tentu merupakan sebuah kebanggaan untuk pria tua itu yang sudah tidak bisa menahan nafsunya yang sudah memuncat sejak tadi.

Ricky yang sedari diam, akhirnya memilih bersuara untuk memberikan peringatan kepada pria tua yang sedari masih saja bertinggi hati dengan menghina dirinya.

"Aku menyerah," ucap Ricky yang mengangkat tangan ke atas. karena ia tidak sanggup menghabiskan semua minuman keras sebanyak lima botol sekaligus atau seharian dengan campuran obat di dalamnya.

Pria tua itu menyunggingkan bibirnya yang hitam untuk menyindir Ricky yang di anggap sebagai pria lemah. ketika melihat Ricky menyerah begitu saja tanpa mencoba terlebih dahulu.

"Lemah, segitu saja menyerah. anak muda sekarang hanya mau cepatnya aja," cibir pria tua itu yang masih giat menyindir Ricky dan William Randolph sejak tadi.

Riky hanya bisa menghela nafas panjang atas sindiran pria tua itu. karena pada akhirnya ialah yang akan ketawa keras di atas penderitaan pria tua itu yang merupakan pria tua yang bodoh dan tidak tahu trik permainan klub malam NORM dalam menjebak para tamu.

Sedangkan William Randolph menatapi kemolekkan tubuh Bella Saphira yang di samping pria tua itu. Seolah siap melepaskan pakaian di depan mata pria tua bangka tersebut. Lalu berbaring di atas ranjang atau di atas sofa dalam hitungan detik untuk membicarakan pria tua itu mencicipi kenikmatan tubuh bawah.

Seakan tahu dirinya di tatapi oleh William Randolph, Bella Saphira menyisir ranbutnya dengan jemari tangan dengan memperlihatkan wajah sombongnya kepada pria gemuk mirip babi.  yang sedari menatapnya dengan nafas penuh nafsu yang merupakan nafsu babi jantan yang sedang bergairah untuk menyetubuhi babi betina.

Melihat tingkah Bella Saphira yang sombong, Senyum William Randolph kembali bersinar. Ia akan membuat Bella Saphira membayar semua penderitanya selama bertahun-tahun lamanya yang membuat terongnya hampir impoten untuk selamanya.

"Lihat saja pembalasan dari aku," batin William Randolph yang penuh dendam kesumat kepada Bella Saphira yang masih saja menunjukkan sikap menyindir dirinya.

"Dasar babi jelek, mau sampai kapan berliur seperti itu?" batin Bella Saphira yang kesal akan tatapan nafsu dari William Randolph yang membuat seluruh tubuhnya meremang.

Berapa menit kemudian, pria tua itu akhirnya tumbang tidak sadarkan diri. Setelah mencapai botol ke tiga.

Ricky maupun William Randolph tertawa ngkakak. karena mereka berdua sudah tahu, tidak mungkin ada yang bisa tahan dengan kadar alkohol minuman keras tersebut. karena pasti sudah di tambah dengan obat tertentu seperti obat tidur berdosis tinggi yang akhirnya pasti selalu di menangkan oleh pihak klub malam NORM tanpa mau merugi sedikitpun.

Melihat pria tua itu sudah tumbang dan tidak sadarkan diri. Bella Saphira segera berdiri dari tempat duduknya yang merupakan sebuah sofa empuk. 

Bella sengaja menepuk bokongnya yang berisi di depan Ricky dan William Randolph yang menelan ludah dengan susah payah.

"Apa enaknya menantang pria tua seperti itu yang akan masuk tanah?" ucap Ricky menyindir Bella Saphira.

Bella Saphira memperlihatkan senyuman manisnya kepada Ricky tanpa menjawab pertanyaan Ricky yang memperlihatkan wajah bodoh.

Ricky menatapi Bella Saphira mengambil tiga botol yang tersisa di atas meja, lalu berjalan pergi dari hadapan pria tua yang akan di urus oleh pihak pekerjaan Norm yang bertugas mengantar tamu ke rumah sakit terdekat.

Setelah pria tua itu di seret keluar dan Bella Saphira sudah pergi. Ricky menghela nafas panjangnya yang penuh dengan kekesalan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status