Share

Bab. 7.

Anggukan kecil dari Kiara mewakili rasa sayangnya pada anak semata wayang dia, diraihlah tubuh mungil itu kedalam pelukannya dan di cium habis pucuk kepalanya.

Sedang Kezia hanya tersenyum mengagumi betapa pintarnya anak itu, tak jarang dia mencubit pipinya yang sangat menggemaskan.

"Ya kamu tinggal bilang aja kalau kamu cuma punya Papah Satya, betul kan Mas?"

Satya hanya mengangguk tanpa senyum sedikit pun serasa bingung untuk menjawab apa, dia tidak mengiyakan juga tidak menolaknya.

"Nggak! Udah bilang aja kalau Ayah kamu udah meninggal!" sarkas Kiara kesal.

"Kamu ini kenapa sih Dek? Jadi kamu nggak setuju dengan saran Kakak?"

Saran dari Kezia ternyata membuat perdebatan antara dia dan Kiara, semula dia hanya ingin membuat keponakannya bersemangat saja ternyata ucapan itu salah dimata adiknya.

Reza yang semula sudah mulai menegakkan tubuhnya bersemangat mendadak kembali menunduk mendengar pernyataan ibunya.

"Kak, aku cuma nggak mau Reza berharap banyak! Dia harus terima apa adanya, h
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vanella_17
lanjut thor
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status