Benih Rahasia Yang Kau Sia-Siakan

Benih Rahasia Yang Kau Sia-Siakan

Oleh:  Sang_Dewi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
28 Peringkat
139Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Di saat Kiara berusaha melupakan laki-laki yang tengah menghamilinya 5 tahun yang lalu, laki-laki itu pergi begitu saja tanpa tanggung jawab. Tapi kenapa dia kembali justru dengan nama yang berbeda dan menikah dengan kakak kandung Kira yang bernama Kezia. Sebenarnya apa yang laki-laki itu rencanakan pada Kiara, kenapa dia begitu tega menghancurkan kehidupan yang kini tengah menjadi orang tua tunggal untuk Reza anaknya.

Lihat lebih banyak
Benih Rahasia Yang Kau Sia-Siakan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Zaid Zaza
KEREN BANGET! Rugi kalau nggak baca novel di bawa ini! Hehe, izin promo ya Thor! Mampir yuu, di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-10 14:22:20
0
user avatar
Widi.P
Ceritanya keren banget kak....Pak Aland jangan galak-galak dong sama Kiara,
2024-02-08 18:40:36
1
user avatar
Mirielle
Makin penasaran. Untung bab nya uda banyak.... keren kak...
2024-02-02 11:40:43
1
user avatar
Niki_Tawa
ceritanya keren... aku suka...
2024-02-02 09:16:20
1
user avatar
Silver Girl
semangat demi Reza, key
2024-01-16 12:44:59
1
user avatar
Ririichan13
kiara hebat ... salut untuk kiara
2024-01-15 14:27:02
1
user avatar
Dinara Sofia
Semangat Kiara, buku ini keren loh gak rugi bacanya.
2024-01-15 11:49:15
1
user avatar
Disi77
penuh perjuangan hidup kiara, semangat untukmu ...
2024-01-15 09:40:25
1
user avatar
Ardhya Rahma
Keren. Semangat, Thor
2024-01-14 23:59:30
1
user avatar
Kina nak kuningan
Ceritanya seru! semangat buat kakanya
2024-01-14 21:14:47
1
user avatar
De Lilah
kasihan Kiara.. smg bahagia yaa...
2024-01-14 17:42:53
1
user avatar
Tatya Miranthy
kasian Kiara, percaya gitu aja sih sama cowok. Seru, kak ceritanya... lanjut lagi, kak.
2024-01-14 15:14:53
1
user avatar
Biru Gerimis
Kamu wanita kuat, Kiara... Semangat, Kak Author...
2024-01-14 15:10:36
1
user avatar
Dita Sintiya
karya yang bagus dan bikin penasaran.
2024-01-14 12:58:18
1
user avatar
Rich Mama
Kasihan Kiara, bangkit yuk dan balas dendam.
2024-01-14 12:30:59
1
  • 1
  • 2
139 Bab
Bab. 1.
Hoek, Hoek! Semua memandang Kiara seketika saat bau wangi masakan membuat dia mual dan muntah-muntah. Bu Marwah, pak Susanto dan Kezia yang tak lain adalah orang tua dan kakak Kiara hanya bisa saling pandang dengan sambil bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi dengan anak itu. Kenapa dia selalu saja merasa mual setiap menghirup wangi-wangian dan kenapa emosinya naik turun akhir-akhir ini, di lihat dari gelagatnya kalau Kiara seperti wanita yang sedang hamil muda. Tetapi mereka tidak mau menghakimi sebelum melihat buktinya sendiri. "Kiara, kamu kenapa Nak? Apa kamu baik-baik saja?" tanya bu Marwah tak beranjak dari meja makan sedikitpun melihat putrinya itu keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat pasi. "Aku ..., aku nggak apa-apa Bu, aku baik-baik saja! Aku masuk kamar dulu ya Bu, Yah, Kak aku masuk ke kamar dulu." ujarnya terbata-bata. Mereka bertiga hanya mengangguk sambil menduga-duga. Lirikan mata Kezia memancarkan pandangan yang berbeda, diam-diam dia akan menyelidiki
Baca selengkapnya
Bab. 2.
Lima tahun berlalu..."Duh yang besok mau menikah! Aku nggak sabar pengin lihat gimana sih calon kakak iparku! Pasti dia jelek. Atau dia pincang, atau dia seperti ini," ujar Kiara sambil memperagakan gaya orang yang sangat jelek spontan mengundang tawa semua orang."Ih, apaan sih kamu Dek! Mana mau aku menikah dengan laki-laki seperti itu! Kamu lihat aja nanti, Mas Satyaku orang yang sangat tampan! Kamu pasti akan mengacungkan jempol saat melihatnya nanti," gerutu Kezia kesal.Situasi rumah sudah di penuhi dengan dekorasi bernuansa putih dengan motif bunga warna-warni tinggal menunggu hari esok di mana pernikahan Kezia dengan pria pilihan hatinya akan di resmikan.Banyak orang berlalu lalang turut serta membantu mempersiapkan segala sesuatunya, terlihat seorang anak kecil berusia kurang lebih 4 tahun berlarian riang dengan anak sebayanya.Merasa haus Reza lalu menghampiri ibunya yang tengah mengobrol dengan bude serta beberapa orang lainnya."Ibu, bisa tolong ambilkan aku air minum! A
Baca selengkapnya
Bab. 3.
Bukan hanya Kiara yang terkejut, Satya pun merasakan hal yang sama, kenapa gadis yang dia tinggalkan 5 tahun silam berada di sini, apa hubungannya dengan Kezia calon istriku.""Dia Mas Satya, Dek kamu lihat! Ganteng bukan calon suamiku?" "Eh, Dek! Kamu kenapa? Kamu nangis?" tanya Kezia yang menoleh ke samping dan melihat Kiara yang sedang menyeka air matanya. "Nggak Kak, aku hanya terharu! Akhirnya sebentar lagi kakakku akan menyandang status baru sebagai seorang istri. Selamat ya Kak." "Oh, aku kira ada apa! Makasih ya Dek. Semoga kamu cepat menemukan calon Papah untuk Reza." Kiara hanya tersenyum kecut mengingat papah Reza kini ada di hadapannya. "Aku masuk dulu ya Kak, aku mau menyiapkan makanan untuk tamu undangan." Padahal itu hanya alasan semata, perasaannya begitu sakit menusuk sampai ke ulu hati membayangkan betapa bejatnya laki-laki yang sekarang di panggil dengan sebutan Mas Satya, calon kakak iparnya yang dulu menanam benih cinta di rahim hingga kini tumbuh anak kecil
Baca selengkapnya
Bab. 4.
"Aku nggak boleh terus begini! Aku nggak boleh tergantung dengan keluarga untuk membesarkan Reza. Aku harus mencari pekerjaan, aku yakin aku mampu untuk menghidupi anakku." gumam Kiara sambil membelai rambut putranya saat tertidur. Selama ini dia hanya mengandalkan belas kasih dari ayah, ibu dan Kezia tepi sekarang kakaknya itu sudah mempunyai kehidupan baru, mana mungkin Kiara terus membebankan kebutuhan putranya pada dia. "Iya besok pagi aku harus melamar pekerjaan apapun itu yang penting aku bisa mencukupi kebutuhan Reza." Kiara menghayal mendapatkan pekerjaan yang enak di kantoran sebagai staf atas sebagai sekertaris bos-nya nanti sampai matanya lelah dan akhirnya tertidur sampai pagi. "Selamat pagi semua, Sayang bilang selamat pagi semua." Reza memang selalu menuruti apa yang ibunya perintahkan, dia yang sudah terlihat tampan itu keluar dengan ibunya menghampiri keluarga yang sudah di depan meja makan. "Pagi Sayang! Loh Ra, kamu mau kemana? Kok kelihatannya rapi amat?" "Kam
Baca selengkapnya
Bab. 5.
"Semangat! Semoga hari ini aku di terima kerja."Merasa yakin kalau hari ini bakal di terima kerja Kiara kembali ke kantor yang kemaren lagi. Kantor dimana dia bertemu dengan laki-laki tak bertanggung jawab yang hampir saja menabraknya.Banyak calon staf yang datang lebih dulu untuk interview, bahkan Kiara datang di jam paling akhir 5 menit dari waktu yang sudah di tentukan.Satu persatu para calon staf mulai pak Bandi sang Manager panggil namanya, masuk ke dalam ruangan CEO sampai pada yang paling akhir Kiara Rosmalina. "Saya Pak!" ujarnya sambil mengacungkan jari telunjuknya."Silahkan Nona ikut dengan saya."Merasa namanya di panggil, dengan perasaan cemas Kiara bangun dari duduknya dan mengikuti instruksi dari pak Bandi seperti yang lainnya."Silahkan masuk Nona Kiara! Di dalam sana Pak Aland akan melakukan interview pada anda.""Terima kasih Pak.""Permisi Pak Aland, ini calon staf yang terakhir namanya Nona Kiara!" ucap pak Bandi mengenalkan Kiara pada atasannya."Em, permisi P
Baca selengkapnya
Bab. 6.
"Kamu mau pulang? Pulang denganku sekarang!""Nggak! Aku bisa pulang sendiri."Tetapi Satya sigap menarik tangan Kiara saat dia bergegas untuk pergi hingga tubuhnya spontan menabrak dengan dada bidangnya.Penolakan adik iparnya itu semakin membuat dia kesal, awalnya dia hanya ingin mengajak pulang dengan cara baik-baik tetapi Kiara justru menghindar.Merasa ada yang perlu dia tanyakan, maka Satya menyuruh Kiara masuk ke dalam mobilnya dengan sedikit kasar walau tentu ada penolakan darinya."Lepaskan aku! Sudah kubilang kalau aku bisa pulang sendiri!""Masuk ke mobil! Aku bilang masuk!""Sebenarnya apa sih maunya kamu? Aku nggak mengerti, kenapa kamu masih saja begini sama aku! Aku ini Adik iparmu!""Justru kamu Aduk iparku makanya aku menyuruhmu masuk baik-baik! Jadi sekarang masuk dan nurut dengan perintahku!"Dari pada berdebat di jalan raya seperti ini yang membuat semua pengguna jalan menoleh ke arahnya karena berisik maka Kiara menurut untuk masuk ke dalam mobil.Satya segera men
Baca selengkapnya
Bab. 7.
Anggukan kecil dari Kiara mewakili rasa sayangnya pada anak semata wayang dia, diraihlah tubuh mungil itu kedalam pelukannya dan di cium habis pucuk kepalanya.Sedang Kezia hanya tersenyum mengagumi betapa pintarnya anak itu, tak jarang dia mencubit pipinya yang sangat menggemaskan."Ya kamu tinggal bilang aja kalau kamu cuma punya Papah Satya, betul kan Mas?"Satya hanya mengangguk tanpa senyum sedikit pun serasa bingung untuk menjawab apa, dia tidak mengiyakan juga tidak menolaknya."Nggak! Udah bilang aja kalau Ayah kamu udah meninggal!" sarkas Kiara kesal."Kamu ini kenapa sih Dek? Jadi kamu nggak setuju dengan saran Kakak?"Saran dari Kezia ternyata membuat perdebatan antara dia dan Kiara, semula dia hanya ingin membuat keponakannya bersemangat saja ternyata ucapan itu salah dimata adiknya.Reza yang semula sudah mulai menegakkan tubuhnya bersemangat mendadak kembali menunduk mendengar pernyataan ibunya."Kak, aku cuma nggak mau Reza berharap banyak! Dia harus terima apa adanya, h
Baca selengkapnya
Bab. 8.
"Em, Sayang kamu baik-baik sama Oma dan Opa yah! Hari ini hari pertama Ibu kerja dan sepertinya Ibu sudah terlambat."Bahkan Kiara tidak sempat untuk sarapan lebih dulu, dia hanya menyambar susu putih yang sudah tersaji di atas meja dan segera pergi sambil menenteng tas kerjanya.Wanita yang kini memakai rok pendek selutut dengan atasan blush berjalan begitu cepat menyetop sebuah taksi yang lewat dan meminta si sopir agar mempercepat laju kendaraannya."Cepat Pak, saya sudah terlambat hari ini.""Baik Non."Taksi yang dia tumpangi malaju begitu kencang di atas rata-rata kecepatan sampai daun-daun kering bertebaran terkena hembusan anginnya.Hanya butuh waktu sekitar 10 menit taksi itu sampai dan Kiara segera turun, bahkan dia lupa untuk membayar kalau saja si sopir tak memanggilnya."Eh, Non Non! Bil-nya belum bayar Non!""Oh, iya maaf ini Pak, maaf saya buru-buru.""Eh, Non, Non!"Dia kembali memanggil tetapi Kiara tak memperdulikan panggilan itu, padahal si sopir berniat untuk memba
Baca selengkapnya
Bab. 9.
Prot!"Astaga! Kopi apa yang kamu buatkan ini! Kamu sengaja ingin mempermainkan aku hah?""Eh, nggak Pak, memangnya kenapa dengan kopinya Pak?"Se seruput kopi yang sudah masuk ke dalam mulut Aland semprotkan dengan sangat keras sampai membasahi meja kerjanya.Banyak barang yang terletak di atas meja ikut basah dan menjadi corak hitam setelah terkena semprotan itu.Salah satunya file penting yang akan di gunakan untuk meeting siang ini dengan pengusaha dari perusahaan lain.Perasaan Kiara semakin tak karuan melihat apa yang sudah terjadi, dia sadar kalau tindakan atasannya itu murni atas kesalahannya."Kenapa kamu masih tanya? Coba kamu minum dan rasakan sendiri bagaimana rasanya kopi itu. Minum cepat minum!"Tangan Kiara spontan meraih cangkir yang masih berdiri di atas meja saat suara Aland sudah mulai meninggi dengan tatapan yang sangat menakutkan.Sama seperti apa yang di lakukan oleh Aland, Kiara pun menyemprotkan kopi dari dalam mulutnya setelah mencicip dan merasakan sendiri ra
Baca selengkapnya
Bab. 10.
"Tunggu!"Semua orang spontan menoleh pada orang yang bersuara, terutama dengan Aland yang merasa heran karena tiba-tiba saja sekretarisnya ada datang ke tempat ini.Kedatangan Kiara sangat tepat waktu, kalau kurang dari satu menit saja, sudah bisa di pastikan Pak Firman sudah pasti menggagalkan kerja samanya.Aland memicingkan matanya sambil bertanya-tanya, dari mana sekretarisnya ini, kenapa di saat dia mencarinya di kantor Kiara tidak ada dan sekarang wanita ini ada di hadapannya.Bak seorang malaikat yang Tuhan turunkan untuk menolong dia di saat situasi sulit seperti ini."Tinggu Pak Firman tolong jangan batalkan dulu kerja sama ini, lihat saya sudah membawa proposal yang anda inginkan."Tindakan Kiara benar-benar suatu kejutan untuk Aland, di saat kliennya ini murai meragukan kemampuannya, dia datang membawa apa yang Aland butuhkan, akan tetapi itu tidak lantas membuat Aland menjadi puas dan mulai bersikap baik pada wanita itu.Rasa sakit hatinya kini masih melekat dan susah un
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status