Share

Pulang

"Sakit apa?" Ada nada khawatir dari ucapan Rania, sedih itu menyelimuti hatinya yang beku.

"Darah tinggi sama lambungnya kambuh, minggu depan jadwal operasi kecil di rumah sakit," jelas Risa, "Ibu sering nanyain kamu."

Deg. Jantung Rania berdetak lebih cepat, ia bingung harus berbuat apa. Satu sisi ia ingin sekali pulang menemui sang Ibu, tapi di sisi lain ia takut penolakan itu kembali ia terima saat ia membawa sang anak pulang.

"Ran," panggil sang Kakak setelah sekian menit adiknya tidak bersuara.

"Iya mbak," jawab Rania.

"Kami dengerin mbak ngomong kan?" tanya Risa memastikan, "kalau kamu belum siap nggak usah pulang, mbak nggak maksa. Tapi kamu harus mikirin juga kesehatan Ibu, beliau ingin ketemu kamu. Mbak cuma nggak mau kamu menyesal setelah Ibu tiada nanti," jelas Risa.

"Iya mbak, aku ngerti. Nanti aku ngomong sama Revan dulu."

Apa yang harus Rania lakukan?

**Ai**

Dua hari setelah pembicaraan itu, Rania belum bisa mengambil keputusan karena Revan kecelakaan. Tidak begitu parah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status