Share

Mas Pras 28.a

Part 28. Debaran tak Biasa

Seseorang berjalan menghampiri, mengayunkan kaki di sepanjang jalan berpaving sampai berdiri tepat di hadapanku. Dia memakai rok pink muda, sweter kebesaran, dan kerudung seperti biasa. Tidak membawa tas bagai mahasiswa lainnya.

Tanpa diperintah, Vivian duduk di sampingku.

“Lu gak jadi sidang hari ini?”

“Syarat buat sidang harus lunas tunggakan. Gue gak bisa ikut.”

Seketika aku menengok pada gadis di sampingku. Ucapannya barusan berhasil membuatku menahan napas. Sungguh miris untuk seorang gadis. Vivian berjuang sendiri tanpa uluran tangan ayahnya.

Sering kubanggakan perjuangan yang pernah dilalui dulu. Aku pun sama, harus kuliah dari uang sendiri. Tapi melihat gadis di sampingku ini ... sungguh perjuanganku tak ada apa-apanya.

Aku mengamati setiap garis wajah itu. Tidak ada sedikit pun sedih yang kubaca. Iya tersenyum seakan tak ada masalah. Irisnya jauh memandang ke jalan yang sisinya dihiasi Cemara berjajar. Netranya pindah ke langit cerah. Lalu melirik p
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status